-CHAPTER 48-

10.1K 1.1K 256
                                    

.
.
.

Malam itu Adelia dan Griffin memilih untuk berjalan-jalan disekitar taman keluarga Zenova, karena Adelia ingin menghirup udara segar.

Setengah jam yang lalu, mereka benar-benar terkejut setelah Adelia menjelaskan situasi yang terjadi dikediaman Agrient. Saat mendengar penjelasan Adelia, Calva dengan cepat bertindak mengirim mata-mata disekitar kediaman Agrient, bahkan Chelsie juga sampai menghubungi beberapa koneksi keluarga Zenova untuk mencari tau informasi tentang Angelina.

Adelia tidak menahannya, sejujurnya dia memang tidak tau banyak soal Angelina. Kalau dulu Adelia pasti akan melakukannya sendiri, namun Adelia sadar bahwa kekuatannya tidak sebesar itu tanpa Agrient. Maka dari itu, karena masih ada orang yang berpihak padanya, Adelia tidak akan menolak bantuan mereka.

Adelia percaya keluarga Zenova tidak akan mengkhianatinya.

Adelia melirik Griffin yang berjalan disampingnya, sejak mereka bertemu tadi, Griffin belum membuka suara sama sekali. Bahkan setelah Adelia menceritakan apa yang terjadi, Griffin juga masih bungkam.

Griffin memang sangat pendiam.

Adelia menghentikan langkahnya "Griffin," panggilnya

Griffin ikut berhenti lalu menoleh pada Adelia.

Adelia mengeratkan syal yang membungkus bahunya lalu berkata pelan "Kamu tau kan ada manusia seperti Angelina di dunia ini dan seperti apa dia,"

Adelia menelan ludahnya dengan susah payah "Orang itu udah ngancurin hidup aku dalam sekejap, dia ngerebut semua yang aku punya. Nggak lama lagi kita mungkin bakal ketemu dia, saat itu...saat itu..."

Adelia memejamkan matanya sambil berkata agak putus asa "Tolong jangan terpengaruh, tolong jangan lupakan aku juga, jangan musuhin aku, jangan benci aku, jangan—"

Ucapan Adelia terhenti ketika sebagian helai rambutnya terangkat, Adelia terpaku ketika Griffin mencium ujung rambutnya.

"Benci?" Iris biru itu tampak menyorot Adelia dengan datar, yang anehnya malah membuat wajah Adelia sedikit memerah.

"Mana mungkin aku bisa benci sama kamu, Adelia." ucap Griffin dengan nada rendah

JANGAN KELUAR DULU! Adelia mengepalkan tangannya didepan dada, seolah ada sesuatu yang ingin menerobos keluar.

Adelia mengatur degup jantungnya, wah... pemuda tampan memang tidak baik untuk kesehatan jantung.

Adelia menarik nafas panjang, ini bukan saatnya dia mengagumi ketampanan Griffin walau pemuda itu memang tampan sekali.

Adelia memandang Griffin dengan seksama, ekspresinya masih saja datar membuat Adelia tidak bisa menebak apa yang ada dipikiran Griffin saat ini. Namun, jika Griffin berkata begitu, Adelia akan mempercayainya.

Mungkin sedikit berlebihan, tapi entah kenapa Adelia benar-benar khawatir Griffin akan terkena efek dari Angelina jika bertemu dengan gadis itu. Jika Griffin sampai berpihak pada Angelina juga, tamatlah dia.

"Griffin, terima kasih." ucap Adelia tulus

Terima kasih karena sudah bertemu dengannya, terima kasih karena sudah menjadi temannya, terima kasih juga karena kamu adalah Griffin Arbeus.

Adelia tersenyum, dia ingin mengatakan semua itu tapi Adelia akan menahannya, mungkin dia akan mengatakannya setelah dia bisa kembali ke posisinya lagi.

Griffin menatap Adelia, gadis itu tersenyum dengan hangat. Angin berhembus, membuat beberapa anak rambut Adelia terbang menutupi wajahnya. Griffin tidak bisa tidak terpukau oleh pemandangan itu.

REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang