.
.
."Jadi gitu ya" Calva mengangguk-ngangguk mendengar penjelasan Adelia soal keluarga Barbara.
"HUAKH!"
Calva dan Adelia terlonjak kaget saat Chelsie tiba-tiba berteriak, sementara Griffin tidak bereaksi apapun.
"Apasih dek, kamu kenapa?" tegur Calva mengelus dadanya kaget
"Ah maaf maaf" cengir Chelsie merasa bersalah kemudian berkata "Aku baru inget sesuatu"
"Inget apa?" tanya Adelia mengernyit
"Soal penyakit keluarga Barbara. Aku pernah denger cerita ini dari Ibu, katanya dulu keluarga Barbara emang diserang penyakit aneh dan salah satu dari mereka pernah minta bantuan ke kami."
Calva membelalak, dia juga tau cerita itu tapi tidak terlalu ingat karena saat itu Calva tidak terlalu memperhatikan saat Ibunya berbicara.
"Mereka tau keistimewaan keluarga kami, makanya mereka meminta bantuan untuk mencari tau tentang penyakit ini. Sayangnya keluarga kami nggak bisa menemukan nama penyakit dan cara penyembuhannya. Tapi bertahun-tahun kemudian muncul satu asumsi yang paling meyakinkan kami kalau itu bukan hanya sekedar penyakit, tapi mungkin kutukan keluarga Barbara."
"Kutukan?" Adelia tercengang
Calva dan Chelsie saling berpandangan sejenak, Calva berdehem sedikit ragu "Gini Del, sebenarnya dulu ada satu keluarga lagi yang punya keistimewaan seperti 4 keluarga besar, keistimewaan mereka adalah membaca pikiran, selain itu mereka agak spesial karena semua anggota keluarganya bisa matahin kemampuan manipulasi milik keluarga Barbara. Dan karena hal itu keluarga Barbara jadi ngerasa terancam, mereka nggak mau keluarga Barbara jatuh apalagi sampai dilengserkan dari jejeran 4 keluarga besar."
Calva menarik nafas panjang, sedikit enggan melanjutkannya "Singkatnya Adelia, keluarga itu dibantai habis sampai tak bersisa. Bahkan anak kecil yang tidak berdosa pun harus mati hanya karena keserakahan orang-orang yang tidak bertanggung jawab."
"Mereka iblis." gumam Chelsie memejamkan matanya membayangkan betapa menyakitkannya keluarga itu.
Calva mengelus kepala Chelsie lembut lalu berkata pada Adelia "Darisana semuanya bermula, setelah keluarga itu nggak ada lagi, keluarga Barbara mulai terserang penyakit aneh. Orang-orang bilang itu kutukan, tapi buat gue itu karma yang nggak akan pernah ada obatnya."
Adelia tidak bisa tidak merinding, kenapa sih orang-orang sering bertingkah seenaknya? Hanya karena kekuasaan, mereka jadi gelap mata. Orang gila, dasar orang-orang gila!
***
"Kamu nggak papa?" tanya Griffin ketika dia membantu Adelia mengenakan tudung jubahnya.Mereka sudah mulai bergerak, malam ini mereka memutuskan akan berangkat ke kediaman Agrient.
Adelia mendongak menatap Griffin yang balik menatapnya tenang seperti biasa. Adelia menghela nafas "Aku nggak papa kok, cuma kepikiran keluarga itu aja"
"Keluarga yang diceritain Calva?" tebak Griffin
Adelia mengangguk.
Griffin menangkup wajah Adelia dan memandangnya lekat "Jangan khawatir, kalau dugaan kita semua bener, kita juga bakal balesin dendam mereka"
"Aku nggak yakin aku bisa" gumam Adelia pelan "Aku nggak punya keberanian kayak kamu, kayak anggota keluarga Agrient yang lainnya. Griffin... Apa aku bisa?"
"Aku yakin kamu bisa" bisik Griffin mendekatkan wajahnya untuk mengecup kening Adelia
Adelia memejamkan matanya. Mungkin setelah membebaskan Adolous, Adelia harus belajar cara menjadi brutal darinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/303599636-288-k915113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REBIRTH : ADELIA [AGRIENT STORY KE-2]
Fantasía[SEQUEL OF ALDANA] 3 kali mengulang kehidupan membuat Adelia tidak bisa mempercayai siapapun kecuali dirinya sendiri. Dikehidupan pertamanya, Adelia dibenci oleh keluarganya sendiri karena menjadi penyebab Ibunya meninggal. Dikehidupan kedua Adelia...