16

340 13 5
                                    

Mobil -mobil hitam itu pun terparkir tepat di depan rumah Sandy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil -mobil hitam itu pun terparkir tepat di depan rumah Sandy. Membuat perdebatan antara Sandy dan Ragnar serta istrinya terhenti.

"Sayang siapa mereka?" Bisik istri Ragnar.

"Entahlah, tapi sepertinya mereka para bangwasan" Jawab Ragnar

Keluarlah beberapa laki-laki dengan pakaian seragam berwarna hitam, terlihat dari penampilan mereka begitu mahal dari ujung kaki hingga ujung kepala. Meskipun begitu, wajah mereka tak menampakan keramahan, tapi wajah mereka begitu sangar dan menakutkan membuat istri Ragnar mengeratkan pegangannya pada baju Ragnar.

"Ini dia rumahnya tuan" ucap salah satu laki-laki itu.

Wajah Sandy semakin menegang dan menampakan kegugupannya.

Laki-laki itu pun mengampiri Sandy.

"Jadi kau yang bernama Sandy?" Ucap laki-laki bertubuh tinggi, tegap. Ragar dan istrinya sudah menduga jika itu adalah pimpinannya.

Sandy langsung mengangguk.
"Benar tuan"

"Cepat tunjukan mana wanita dan bayi itu!" Ucapnya

"Dia ada didalam" Jawab Sandy sambil membuka pintu rumahnya lebar-lebar.

Mereka pun semuanya masuk kedalam rumah Sandy.

Namun betapa terkejutnya wanita dan bayinya itu tidak ada ditempat, tali yang mengikatnya sudah terlepas, pintu belakangnya pun terbuka.

Laki-laki itu langsung menoleh sambil menarik Sandy dengan kasar.

"Cepat tunjukan dimana dia!" Teriaknya.

Sandy semakin gugup dan ketakutan, dia pun bingung kemana wanita itu dan bayinya. Padahal tadi dia masih ada, dan ia juga sudah mengikatnya dengan kuat.

"Tadi dia ada disini, aku sudah mengikatnya" Jawab Sandy terbata-bata.

Laki-laki itu pun menarik leher Sandy. "Kau lihat sendiri bukan, dia sudah tidak ada. Kau harus tanggung jawab sekarang!" Ucapnya sambil melemparkan Sandy ke lantai.

Beberapa anak buahnya pun langsung menghajarnya membuat Sandy babak belur.

"Kurang ajar!!" Umpat laki-laki itu yang berposisi sebagai pimpinan.

"Tuan sepertinya dia belum lama kabur" ucap anak buahnya.

"Cepat cari dia sampai dapat!" Perintahnya pada yang lain.

Beberapa anak buahnya pun langsung berlari menuju pintu belakang untuk mencari jejak wanita itu.

Pimpinan itu berjongkok melihat Sandy yang sudah tersungkur dengan wajahnya penuh luka.

"Aku tidak mau tahu, kau harus menemukan wanita itu, jika tidak kau akan mati!" Ancamnya

Sandy pun mengangguk lemah.

THE SIMON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang