Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mansion milik keluarga Simon yang berdominasi warna putih, kini telah disulap dengan berbagai hiasan serta bunga-bunga mawar merah yang selalu di simbolkan cinta, romansa dan kebahagiaan. Mawar-mawar segar itu pun mengeluarkan aroma khasnya sehingga membuat mansion itu harum menyerbak.
Seara menatap dirinya di cermin yang sudah menggunakan gaun pengantinnya, ia tersenyum melihat dirinya, entah kenapa ia merasa pangling melihat dirinya sendiri. Seara begitu kagum dengan hasil riasan make up terkenal yang didatangkan dari luar kota. Padahal kemarin ia banyak menangis, sehingga menyebabkan matanya sedikit membengkak, namun ternyata perias itu dapat mengatasinya dengan baik.
"Lihatlah nona, aku sudah memoleskan setipis mungkin, tapi dirimu sudah secantik ini. Benar yang dikatakan banyak orang, jika kedua putri keluarga Simon memang memiliki kecantikan luar biasa" Ucap perias tersebut.
Lyn yang berada disampingnya, ikut terkagum melihat nonanya yang terlihat sangat cantik.
Seara hanya terkekeh. "Kau juga benar-benar luar biasa nyonya, bisa menutupi mataku yang sembab dan sedikit bengkak ini" Jawab Seara.
"Itu bukan masalah besar nona"
Sejak kejadian kemarin, dan mendengar masukan dari Alex, Seara pun benar-benar sudah mengikhlaskan kepergian Rafael, rasanya beban dipundaknya pun berkurang walaupun belum sepenuhnya, sebelum ia membersihkan nama Rafael kembali.
Dan sekarang Seara sudah menutup buku cerita bersama Rafael, dan akan membuka buku baru, halaman baru, untuk merangkai cerita indah bersama Nathan, walau tak mudah, namun Seara akan berusaha walau secara perlahan.
Semua mata langsung terpukau, saat Serena turun dari tangga sebelah kiri, dan Seara turun dari tangga sebelah kanan. Mereka begitu cantik jelita, bagaikan dua orang putri yang turun kebumi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deana tersenyum bahagia yang sudah menunggu dibawah untuk mengantarkan kedua putrinya menuju altar pernikahan.
Marvin...Lihatlah hari ini kedua putri kita akan menikah dengan lelaki pilihan Austeen, andaikan kalian ada disini, bukankah begitu sempurna kebahagiaan keluarga kita.