26

255 17 4
                                    

Suara sepatu yang beradu dengan lantai begitu terdengar, membuat para maid dan pengawal itu keheranan dengan tuannya yang berjalan setengah berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara sepatu yang beradu dengan lantai begitu terdengar, membuat para maid dan pengawal itu keheranan dengan tuannya yang berjalan setengah berlari.

"Seara...Seara"

Nathan mencari-cari keberadaan Seara ke setiap sudut ruangan. Tak lama dari itu Seara muncul keluar dari ruangan walk im closetnya yang telah berganti pakaian tidurnya.

"Searaaaaa" ucap Nathan langsung menghampiri Seara memeluknya penuh riang.

Seara mengerutkan keningnya kebingungan. Nathan pun melepaskan pelukannya, ia memegang kedua bahu Seara dan sedikit menundukan tubuhnya menyamakan tingginya dengan Seara.

"Seara kau harus tahu, produk candy herbal kita terjual habis, semua orang menyukai produk kita. Ini semua berkatmu Seara, terimakasih banyak" ucap Nathan dengan wajahnya begitu sumeringah sambil memeluk kembali Seara.

Seara pun ikut tersenyum bahagia. "Nathan ini semua berkat mu juga rekan-rekan kerjamu yang sudah bekerja keras" timpal Seara

"Iya, tapi ini semua berkat idemu, dan kau tahu lilin yang kau buat waktu itu, aku pun memproduksinya, dan semua orang menyukainya. Kita berhasil Seara...Kita berhasil" ucap Nathan dengan girang lalu memeluk kembali tubuh Seara dan mengangkatnya sambil memutar. Seara mengeratkan pelukannya sambil terkekeh dengan apa yang di lakukan oleh Nathan.

Nathan pun menurunkan tubuh Seara, mereka menghentikan kekehannya. Tatapan mereka kini saling beradu, kedua tangan Nathan memegang wajah Seara, perlahan ia memainkan ibu jarinya mengelus pipi mulusnya.

Tatapan Nathan yang berbeda membuat hati Seara berdebar, apalagi kini wajah mereka begitu dekat. Tak lama dari itu Nathan menurunkan wajahnya, menautkan bibirnya pada bibir Seara dengan lembut. Seara langsung memejamkan matanya, dan membalas tautan ciuman manisnya. Ciuman kedua kalinya setelah ciuman  yang ia rasakan saat perjanjian pernikahan mereka.

Apakah malam ini dia akan melakukannya?

Seara mengalungkan tangannya pada leher Nathan. Sedangkan tangan Nathan masih memegang wajah Seara agar ia bisa memperdalam ciumannya.

Ciuman yang lembut dan manis itu pun lama-lama berubah menjadi semakin panas. Mereka berjalan menuju ranjang tanpa menghentikan ciumannya.

Ciuman itu turun ke leher jengjang Seara, membuat Seara terasa merinding. Nathan menurunkan gaun tidur milik Seara yang longgar. Nathan pun mencium dada Seara.

"Nath..." Lenguh Seara

Nathan tak menjawab apapun ia terus melakukan aktivitasnya. Entahlah malam ini ia begitu terpikat pada istrinya. Dan malam ini Nathan siap melakukannya dengan Seara.

Pada saat setelah hari pernikahan, alasan ia tidak ingin menyentuh Seara hingga sekarang adalah karena hatinya yang masih dipenuhi keraguan antara dirinya Seara juga Irene.

Namun dengan tidak ditemukannya Irene sampai sekarang, membuat Nathan yakin, ia telah membuka hatinya untuk Seara, ia tidak ingin meragukannya. Seara terlalu baik, terlalu sempurna untuknya, mungkin dengan cara ia berusaha menjadi suami terbaik setidaknya bisa menebus kesalahannya, walau sebenarnya kesalahannya begitu tak termaafkan.

THE SIMON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang