Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat hari ketujuh kini jahitan luka milik Nathan dibuka oleh dokter keluarga Simon.
"Setelah ini cukup dioleskan salep pagi dan malam yang telah ku resep tadi" Ucap dokter
Seara dan Nathan pun mengangguk paham.
"Tapi aku sarankan, hindari aktivitas berat, apalagi untuk menyetir sendiri" Lanjut dokter.
Setelah itu Seara dan Nathan pun mengucapkan terimakasih pada dokter. Seara pun berniat mengantarkan dokter Jane sampai luar sambil mengobrol santai.
Setelah mengantarkan dokter Jane, Seara berjalan kembali ke kamarnya, namun dengan cepat sadar ia langsung bersembunyi dibalik dinding, saat melihat Ivar dan dua anak buahnya sedang berjalan menuju kamarnya.
Seara berjalan perlahan saat melihat Ivar dan dua anak buahnya sudah memasuki ruangan, dimana ruangan itu adalah ruangan sebelum memasuki kamar Seara dan Nathan.
Seara berjalan mengendap-ngendap untuk mengetahui keperluan apa yang Ivar bicarakan sampai harus mendatangi kamarnya.
Seara bersembunyi dibalik dinding dan sudah siap menguping, saat Ivar kini sedang menemui Nathan.
Tiba-tiba ada seorang maid yang terkejut melihat Seara tengah bersembunyi seperti itu. Namun dengan cepat Seara memberikan isyarat dengan jari telunjuknya dibibirnya, agar maid itu tetap diam dan menyuruhnya untuk segera pergi.
Dengan ekspresi tak percaya, maid wanita itu mengangguk dan segera meninggalkan tempat itu.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu tuan, tolong tuan jawab sejujur-jujurnya?"
"Silahkan, apa yang ingin kau tanyakan padaku Ivar?" Jawab Nathan
"Apakah benar, sebelum tuan menikah dengan nona Seara, tuan tengah memiliki hubungan dengan seorang wanita?"
Jantung Nathan seketika berdegub lebih kencang, darahnya pun ikut berdesir, namun sebisa mungkin Nathan benar-benar menyembunyikan keterkejutannya dengan wajahnya yang tenang dan damai.
"Benar, tapi sekarang aku sudah berhubungan lagi dengannya" Jawab Nathan.
"Sudah tidak berhubungan, karena wanita itu tidak dapat ditemukan bukan?" Tanya Ivar.
Nathan terdiam, ia sudah tahu maksud dari pembicaraan Ivar mengarah kemana.
"Dan beberapa hari kebelakang, tuan berusaha mencarinya sendiri bukan? Sampai ketika jahitan luka ditangan tuan belum dibuka, tuan tetap memaksakan berkendara sendiri" Lanjut Ivar
Nathan beberapa kali mengisi paru-parunya sudah mulai sesak, ia bingung harus menjawab apa, mau berbohong pun sepertinya Ivar sudah mengetahui semuanya.
Benar-benar gila, kenapa Ivar bisa tahu tentang hal ini!
"Jawablah tuan, apa kemarin-kemarin tuan mencari wanita itu berserta anak tuan? Tolong jawablah dengan jujur karena nyonya Deana pun sudah mengetahui hal ini" Desak Ivar