Rumah keluarga Simon tengah disibukan dengan persiapan yang pernikahan kedua putri Simon yang akan di gelar secara bersamaan. Keluarga Simon ingin menggelar pesta pernikahannya dengan megah dan mewah.
Deana banyak mengundang berbagai kalangan, dari mulai bangsawan, pembisnis hingga berbagai kalangan atas.
Deana yang mengecek sejauh mana persiapan-persiapan pernikahan putrinya. Pandangannya kemudian teralihkan pada Ivar yang sedang mengobrol beberapa anak buahnya.
Melihat wajah Ivar yang tampak serius, membuat Deana begitu penasaran, apakah ada hal yang begitu penting, namun jika ada hal penting Ivar pasti langsung menyampaikan apapun itu padanya.
Tak lama dari itu Ivar beserta anak buahnya pergi keluar.
***
Gesekan demi gesekan dari biola yang Nathan mainkan menghasikan alunan melodi yang begitu indah.
Bahkan tamu yang ada dibelakangnya, sampai rela berdiri dan tak mau menganggungnya untuk menikmati alunan indah itu.
Setelah ia menyelesaikan memainkan biola kesayangannya, ia begitu terkejut ketika ada seseorang yang bertepuk tangan untuknya.
Ia begitu terkejut dan langsung menoleh.
"Permainan biola anda sungguh sangat luar biasa Tuan Nathan" Ucap Ivar tersenyum kagum.
"Ah tuan Ivar" Sapa Nathan ramah padanya.
Kemudian tatapannya beralih pada Ernando, Nathan menatap tajam pada Ernando, kenapa ia tidak memberitahunya jika ada tamu penting yang ingin menemuinya.
"Tidak usah menyalahkan asisten anda tuan, aku sengaja meminta Ernando agar tidak mengganggu permainan biola anda, karena aku begitu menikmatin dengan alunannya" Ucap Ivar tersenyum yang paham dengan tatapan Nathan pada asistennya.
"Ah tidak usah berlebihan seperti itu tuan, ayo mari silahkan. Maaf sampai membuatmu menunggu" Jawab ramah Nathan.
Mereka bertiga pun terduduk di sofa ruangan tersebut.
"Jadi ada hal apa yang membuat tuan Ivar repot-repot sampai datang mengunjungi kediaman kami" Nathan memulai pembicaraan.
"Sebelumnya bagaimana dengan keadaan nona Nathasya?"
"Ah Nathasya, dia sudah membaik, anak itu sudah mulai berpergian kembali" Jawab Nathan
"Syukurlah jika begitu" Ivar mengambil nafas sejenak sebelum ia melanjutkan kata-katanya.
"Apakah tuan Nathan sudah menemukan para berandal yang berniat mencelakai nona Nathasya?"
Tatapan Nathan pun beralih pada Ernando, yang kemudian ia kembali menatap Ivar.
"Ernando sudah menyeselesaikannya, mereka juga sudah diberikan pelajaran" Jawab Nathan
Ivar menghela nafasnya. "Namun tuan, yang ingin aku sampaikan adalah, jika para berandalan itu berhubungan juga dengan namanya Marcelino" Ucap Ivar
Nathan mengerutkan keningnya. "Marcelino?"
"Benar tuan, Marcelino asistennya tuan Justin Hubner"
Nathan yang memiliki mata tajam, semakin menajamkan tatapannya pada satu titik.
"Lalu apa maksud dari semua ini tuan?" Tanya Nathan
"Aku belum bisa menyimpulkan apapun tuan. Namun aku harap tuan dan sekeluarga untuk mengurangi aktivitas diluar terlebih dahulu sebelum menjelang pernikahan tuan dengan nona Seara. Dan untuk hari pernikahan nanti, Nyonya Deana akan mengirimkan pengawalan juga untuk perjalanan tuan menuju kediaman kami."
"Apakah ini tidak terlalu berlebihan?"
"Aku mohon tuan tidak menolak, karena ini demi keselamatan bersama" Jawab Ivar
Mau tak mau Nathan pun menyetujuinya, sepeninggal kepulangan Ivar, kini Ernando masih menemani Nathan yang sedang mengecek berkas- berkasnya, namun sepertinya Nathan tidak fokus dengan apa yang ia sedang kerjakan, Nathan terlihat begitu gelisah.
"Tuan Nathan?" Ucap Ernando tiba-tiba.
"Hm?" Jawab Nathan tanpa menoleh pada Ernando.
"Anda terlihat begitu gelisah, apa anda baik-baik saja?" Tanya Ernando yang khawatir.
"Apa anda memikirkan perkataan tuan Ivar tadi?" Lanjut Ernando.
Nathan membuang nafasnya kasar, lalu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya.
Ia menutup matanya penuh beban. "Aku tidak peduli dengan semua yang dikatakan Ivar tadi, yang membuat gelisah adalah kemana dia perginya" Ucap Nathan yang masih menutup matanya.
"Sananta dan yang lainnya masih berusaha untuk mencarinya tuan. Mereka sedikit kesulitan karena dirumahnya tidak ada tanda-tanda jika ia tengah meninggalkan rumahnya. Pakaian dan lain-lainya masih tertata rapih, dan tidak ada jejak terjadi penculikan atau apapun" Jawab Ernando.
"Namun entah kenapa aku merasa hilangnya dia dan kejadian penculikan nona Nathasya ini ada kaitannya tuan, mungkin bisa saja dugaan tuan Ivar ada benarnya, kita harus hati-hati, bisa saja ada yang tidak menyukai keluarga tuan" Lanjut Ernando.
Nathan membuka matanya, ia menegakan kembali badannya, dan menatap Ernando.
"Apa maksudmu? Jadi kalian berpikir ini semua ulah keluarga Hubner begitu?"
Ernando terdiam tak menjawab.
"Aku tidak percaya jika keluarga Hubner melakukan hal itu semua. Aku, Austeen dan Justin itu berteman baik, tidak mungkin juga ia melakukan hal itu kepadaku, dan motif apa jika itu memang benar?" Ucap Nathan yang tak habis pikir.
"Dan kau harus, tidak ada yang tahu tentang hubunganku dengan dia, kecuali keluarga kita!" lanjut Nathan.
"Perkataan tuan memang benar, tapi kita tidak tahu juga isi hati setiap manusia tuan, namun aku berharap tuan selalu berhati-hati pada siapapun. Karena semua orang akan menutup hati jika sudah mengenai harta, jabatan, dan kekuasan. Bukan hanya kepada keluarga tuan Justin Hubner saja, tetapi pada siapapun itu. Aku yakin dengan menyebarnya kedua putri Simon yang akan menikah, pasti selalu ada saja orang tidak menyukai hal ini, mungkin ada banyak para hati lelaki yang patah hati, atau para orang tua yang gagal untuk berbesanan dengan keluarga Simon. Aku harap tuan dapat memikirkan hal itu"
Nathan terdiam, memikirkan semua perkataan Ernando, apa yang diucapkan oleh Ernando memang benar adanya, namun entah kenapa rasanya malah menambah beban pikirannya, belum lagi kepergian dia yang menghilang begitu saja, membuat kepala Nathan rasanya mau pecah.
"Aku ingin sendiri, tinggalkan aku sekarang!" Ucap Nathan singkat
Ernando pun menggangguk paham, ia pun berlalu meninggalkan Nathan sendirian.
___________________________________________See you from mamak rumput🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIMON (END)
Fantasy21+ !!! Cerita Fiksi dengan karakter : - Nathan Tjoe A On - Justin Hubner - Rafael Struick - Ivar Jenner - Shayne Pattynama - Jay Idzes - Ragnar Oratmangoen - Ernando - Marcelino - Sandy Walsh Selamat datang di dunia Imajinasiku...