38

122 15 0
                                    

Ivar mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Deana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ivar mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Deana. Ivar juga tak segan-segan memarahi Rose, yaitu maid pribadi Deana, meskipun usia Rose jauh diatasnya.

"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang!" Teriak Ivar

Rose mengerjap menunduk saat Ivar membentaknya.

"Maafkan aku tuan, tapi setiap nyonya Deana pergi di hari sabtu, maka nyonya Deana akan pulang kembali di minggu, selambat-lambatnya hari senin"

"Tapi sekarang sudah hari rabu Rose!"

"Harusnya dari hari kemarin kau melapor padaku!"

Rose hanya bisa menunduk. "Maaf tuan" ucapnya pelan.

Sebenarnya Rose juga khawatir, sejak kemarin, namun ia berusaha berpikir postif. Berharap pada hari selasa Deana akan pulang dengan keadaan baik-baik saja seperti hari-hari sebelumnya.

Ivar begitu khawatir, meskipun terkadang Deana suka membuat ia kesal. Meskipun begitu, Ivar tetap menyayangi semua keluarga Simon. Ia sudah menganggap keluarga ini sebagain dari keluarga dirinya sendiri.

Semua pengawal dikerahkan untuk berpencar kesetiap penjuru Kota Heerenveen. Termasuk Seara dan Nathan yang berada dalam satu mobil berserta Alex dan Ernando yang selalu mendampingi mereka.

Pencarian mereka pun tak terasa menyita waktu hingga menjelang sore hari. Seara yang tubuhnya belum sepenuhnya pulih, membuat ia begitu lemas. Nathan malah tampak khawatir dengan keadaan Seara.

"Seara kita pulang saja ya, kau harus istirahat. Biar aku dan yang lainnya yang melanjutkan pencarian Ibu" kata Nathan.

Seara tahu tubuhnya semakin lama semakin terasa lemas, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi mobilnya. Tapi ia tidak akan merasa tenang jika ibunya belum ditemukan. Seara begitu takut jika terjadi sesuatu pada Deana.

"Tidak apa-apa. Kita lanjutkan pencarian ini" jawab Seara datar sambil menatap jalanan di jendela mobilnya.

Dua jam berlalu, mereka belum menemukan titik terang. Ernando dan Alex sampai harus bertukar dua kali bergantian untuk menyetir akibat kelelahan.

"Seara kita pulang ya" bujuk lagi Nathan.

Seara masih terdiam tak menjawab. Ernando dan Alex pun hanya bisa saling tatap, menunggu jawaban dari Seara. Mereka pun juga ikut kebingungan harus mencari kemana lagi.

Seara tiba-tiba menegakan tubuhnya.

"Alex!" Panggil Seara tiba-tiba.

Alex langsung menoleh. "Ya nyonya?"

"Rumah coklat di ujung kota" ucap Seara yang berbinar.

"Cepat kita kesana, siapa tau ibu disana"

Alex pun langsung memberitahu Ernando arah jalan kerumah tersebut.

THE SIMON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang