26

660 108 6
                                    

happy reading!

love,

sirhayani

vote dulu sebelum baca, yaa 😍 terima kasih❤️🫶🏻

26

"Kenapa, Kak? Lihatin gue dari tadi." Sheila tersenyum kecil sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Padahal tak ada anak rambutnya yang jatuh. Rambutnya terikat satu dan rapi.

"Lo temannya Kenanga?"

"Eum, cuma teman sebangku, sih. Kami nggak begitu akrab soalnya Kenanga sebelum insiden itu, orangnya ansos banget kak. Gue berusaha jadi temannya, tapi ya gitu deh...." Sheila menoleh pada Kenanga. Cewek itu makan dengan mulut penuh. Benar-benar tak tahu malu. Dia bahkan bersendawa sebelum mengambil minum di depan Keenan. Sheila kembali menatap Abim dengan senyum ceria.

Saat melihat Qiana dulu dan menjadikan kakak kelasnya itu sebagai role model-nya, Sheila juga sering menguntit Abim di sosial media. Bahkan pernah berandai-andai menjadi pacar Abim dalam khayalan panjangnya.

"Gue cuma mau minta nomor kontak Kenanga, sih," kata Abim, mengetukkan telunjuknya di atas meja. "Lo punya?"

Sheila mengerjap. "Nomor kontak gue maksudnya, Kak?"

Abim menaikkan alis. "Kontak Kenanga."

"Oh." Senyum Sheila masih terpatri di wajahnya, tetapi dalam hatinya begitu kesal. Dia bahkan bertanya dengan refleks saking tak percayanya seorang Abimanyu, ketua geng Interstellar, meminta nomor kontak Kenanga padanya?

"Ada." Sheila mengambil ponselnya, membuka dengan sembarang, lalu mulai memberitahukan nomor kontaknya, bukan kontak Kenanga.

Setelah selesai, Abim mengangguk. "Thanks." Lalu cowok itu menekan panggilan, menghubungi nomor itu.

Ponsel Sheila berdering. Sheila gelagapan mengakhiri panggilan itu. Semua teman-teman Abim memandangnya, membuatnya menunduk dan meneguk ludah, membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba kering.

"Pffft." Suara salah satu teman Abim yang sedang menahan tawa, membuat malu Sheila. "Kayaknya dia suka lo deh, Bim. Sampai ngasih nomornya sendiri."

Abim hanya diam, menatap Sheila datar.

"Gue salah nomor! Nomor gue dan Kenanga cuma beda satu angka." Sheila yang pikirannya sudah tidak bisa konsentrasi, mengucapkan kalimat itu tanpa pikir panjang.

"Beda satu angkanya di mana, tuh?" Calvin terkekeh, terlihat menikmati situasi ini.

Sheila melihat cowok-cowok yang menatapnya dengan tatapan mengejek. Kesal dengan situasi ini, cewek itu berdiri, mengambil piringnya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya menenteng ponselnya, lalu dia menuju Kenanga yang sepertinya bersenang-senang dengan Keenan.

Cewek sialan itu bahagia sekali belakangan ini, ya.

Sheila tak suka itu.

"Hai. Pergi kok nggak manggil-maggil." Sheila tersenyum saat ditatapnya Keenan yang makan dengan tenang. Berbeda sekali dengan cewek barbar di sampingnya ini.

"Situ siapa?" tanya Kenanga. Wajahnya biasa saja saat bertanya dengan sarkas begitu. Malah terlihat menikmati makanan di depannya.

Sepertinya sejak hilang ingatan, Kenanga jadi suka makan. Haha. Besok Sheila harus membawa obat pencahar dan memberikan cewek itu makanan. Pasti menyenangkan melihat Kenanga berak di celana.

Two TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang