41

736 140 32
                                    


by sirhayani

part of zhkansas

41

"Hoam...." Sadewa menutup mulutnya, mengantuk karena begadang semalaman. Dia hanya bermain game di ponsel. Ternyata seru juga bermain game di ponsel itu.

Pagi ini entah kenapa semua mata memandangnya.

"Gue kan udah bilang berkali-kali, jangan ke sekolah dulu," kata Keenan setelah mereka sama-sama turun dari motor.

Sadewa menyikut perut Keenan. "Yeee, lu mau gue mati kesepian di kamar kecil itu?"

"Bukannya gitu." Keenan terlihat gelisah. Dia berdiri menghadap Sadewa, lalu menaruh kedua tangannya di masing-masing bahu Sadewa. "Hari ini bakalan berat."

"Apaan?" Sadewa mengernyit.

"KENANGA!"

Teriakan Abim dan Qiana yang datang dari arah berbeda membuat Sadewa dan Keenan menoleh pada mereka secara bergantian. Mereka berhenti di dekat Sadewa membentuk segiempat.

"Lo baik-baik aja, kan?" tanya Abim khawatir. Tangannya langsung ditepis kasar oleh Keenan saat cowok itu akan memegang lengan Sadewa.

"Gue ada bukti buat bales video yang semakin viral itu," kata Qiana sembari memperlihatkan video yang dia maksud pada ketiganya. "Gue sampai ketiduran buat draft­-nya. Tinggal gue post. Ini gue megang akun sekolah. Gue adminnya. Kita bisa klarifikasi di sini! Tinggal post." Qiana menatap Kenanga. "Tapi, gue perlu konfirmasi dari lo dulu."

"Video viral?" Sadewa menatap video asli yang akan Qiana unggah. Meski belum melihat video viral yang Qiana maksud, tetapi pasti itu sesuatu yang merugikan Kenanga. Sudah Sadewa duga. Si iblis betina berbuat ulah.

"Iya, temen kelas lo yang namanya Sheila itu udah nuduh lo dan ngedit video seolah-olah lo nge-bully dia padahal di video yang asli dia yang bully lo. Apa yang lo lakuin itu cuma pembelaaan. Di sana juga kelihatan temen satunya nahan lo, kan? Lo jadinya di-bully netizen, tapi setelah ini semua bakalan berbalik ke Sheila."

Sadewa mengangguk-angguk. "Ya, apa pun buat ambil kembali nama baik Kenanga." Lalu perkataan Sadewa selanjutnya membuat Abim dan Keenan melotot. "Lo baik banget. Cocok jadi istri gue."

Qiana tertawa dan merangkul Sadewa, membuat cowok itu langsung panas dingin. "Coba lihat kata-kata yang gue tulis sebagai klarifikasi, gimana menurut lo?"

"Mantap!"

***

Selamat pagi, saya perwakilan siswa SMA Garsan, ingin memperlihatkan video yang sedang viral dan sebuah video yang saya dapatkan dari seseorang.

Slide pertama: video yang diunggah oleh pemilik akun xxxx yang sedang viral dengan cepat. Terlihat video tersebut terpotong beberapa kali.

Slide kedua: video yang dikirimkan ke saya oleh seseorang yang namanya tak ingn disebut. Terlihat di video tersebut tidak terpotong dari awal sampai akhir dan durasi video tersebut lebih panjang dari video yang berada di slide pertama.

Saya tidak akan menjelaskan apa pun. Saya serahkan kepada netizen untuk membandingkan dua video tersebut.

Terima kasih atas perhatiannya,

salam.

- Admin Media Sosial SMA Garsan

"APA-APAAN INIII!" Sheila melempar ponselnya ke dinding, lalu menggigit kukunya. "Dia dapat tuh video dari mana kalau bukan si sialan Ria! Hah... atau Safira?" Sheila menghampiri ponselnya. Layar retak dan gelap. Tak bisa menyala. Sheila berdiri dan menghantamkan kembali ponselnya ke dinding hingga cat dinding kamarnya terkelupas parah.

Two TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang