Beneran mantan?

900 72 1
                                    

Ok, singkat saja, abaikan typo

Siapa yang tidak tahu jikalau dua manusia ini dahulu pernah menjadi pasangan kekasih? Namun sekarang keduanya ingin fokus pada study, dan memilih untuk putus.

Siapa lagi kalau bukan Flora Shafiqa dan Fikri Wardana. Hampir 5 tahun berpacaran namun mendekat awal semester mereka malah memutuskan untuk putus setelah kuliah.

Satu hal yang aneh yang diketahui semua orang, walaupun mereka telah pun putus, tetap sahaja interaksi mereka itu masih terlihat layaknya seperti pasangan yang masih berpacaran.

Kenapa?

Pertama, tidak pernah terlihat jauh. Kurang mengerti? Begini maksudnya.

Berteman setelah putus itu memang wajar, tapi tidak seaneh Flora dan Fikri. Jika orang lain akan tetap berteman biasa, maka dua orang ini berbeda. Mereka masih bertingkah seperti orang yang masih berpacaran dengan makan berdua, atau keluar kencan jika ada waktu.

Apa itu wajar sebagai dua manusia yang berstatus mantan?

Apalagi mereka berdua itu, mau berangkat dan pulang kuliah pun tetap bersama. Adakah ini yang disebut sebagai mantan?

Kedua, kontak mereka masing-masing sudah berganti kepada nama asal dan tidak ada lagi emote yang agak menggelikan yang selalu digunakan oleh pasangan kekasih.

Bedanya mereka berdua ini setiap malam masih telponan layaknya pasangan kekasih yang sebelum tidur harus "sehari gak mendengar nafasmu membuat tubuhku meriang" Eww! Sekarang yang meriang malah penulisnya.

Ketiga, masih memanggil kedua orang tua mantan pasangan masing-masing, sama dengan cara mantannya itu menyebutkan bagaimana mereka memanggil orang tua mereka.

Artinya, Fikri yang memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan papa dan mama. Juga diikuti oleh Flora yang turut memanggil mereka sedemikan.

Atau,

Flora yang memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan ayah dan bunda. Begitu pula dengan Fikri yang menyebutkan mereka seperti itu juga.

Jadi pertanyaan di sini. Adakah ini yang disebut sebagai, mantan?

Bahkan teman-teman mereka juga bingung, mereka ini beneran putus, atau hanya bercanda.

Hari ini cuacanya begitu panas, begitu pula dengan isi hatinya seorang Fikri saat melihat Flora bersama pria lain. Ini semua adalah ulah teman-temannya Flora.

Dengan sengaja mereka secara terus menerus menyebut jika Flora dan pria tersebut sangat cocok jika mereka berpacaran. Semakin membuat Fikri yang sejak tadi diam semakin panas dan merasa gelisah untuk tetap diam.

Padahal ia tidak tahu, jikalau Flora dan pria itu hanya berbincang tenang bagaimana caranya supaya pacar kepada lawan bicara Flora saat ini tidak merajuk lagi padanya.

Terlanjur marah, Fikri berjalan menjauh tanpa menghiraukan siapapun yang menegurnya, bahkan untuk para senior.

Bukan Flora tidak bisa menangkap segala gerak gerik Fikri itu, ia bisa melihat segala hal yang dilakukan Fikri sejak tadi, namun saat ini prioritasnya bukan lagi Fikri. Maka dari itu, ada baiknya ia biarkan dahulu mantannya itu menenangkan diri sebelum ia sendiri yang mendekatinya.

Malamnya ia malah mendengar dari sang mama, Fikri tidak ingin makan dan mengabaikan sang mama sejak anak itu pulang ke rumah.

Dengan khawatir Flora tiba di rumah untuk memeriksa keadaan sang mantan.

Pintu diketuk dengan sangat lembut, suaranya memanggil-manggil pemilik kamar agar segera membukakan pintu tersebut untuknya. Pintu terbuka menampilkan seseorang dengan penampilan yang sangat berantakan seperti baru sahaja habis menangis.

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang