Tantri savior

1.8K 122 29
                                    

Kenapa tugas ku seperti ini? Siapa lagi yang harus aku jadikan suspect? Cih! Tiada siapapun yang mencurigakan di mataku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa tugas ku seperti ini? Siapa lagi yang harus aku jadikan suspect? Cih! Tiada siapapun yang mencurigakan di mataku. Sialan! Gadis bernama Fiony itu benar-benar susah ditemukan!

Eh? Aku mencium sesuatu. Wangi? Iyaaa banget!! Wangi sekali. Siapa itu? Aku suka wangi ini. Saat menoleh aku melihat sosok gadis berkaca-mata sedang duduk di sampingku. Novel? Emm sepertinya iya. Dia sedang membaca novel. 'The Killers' Ihh menyeramkan

Aneh, luarannya sama sekali tak berbentuk seperti novel melainkan ia terlihat seperti sebuah buku biasa layaknya buku pelajaran. Kalian tahu buku-buku di cerita Harry Potter kan? Di library mereka itu. Nah seperti itulah balutan buku yang sedang dibaca oleh gadis di samping ku ini.

"Kenapa anda menatap saya seperti itu?" Sialan! Aku menatapnya secara terang-terangan. Aku menggeleng kemudian menunjuk ke arah bukunya "Itu.. novel?" Dia tersenyum tipis lalu mengangguk. "Aneh ya?"

Aku turut mengangguk "Luarannya memang membosankan, tetapi dalamnya benar-benar menarik untuk dibaca" Aku membulatkan bibirku menjadi huruf 'o' sementara ia terlihat kembali memfokuskan diri pada bacaannya.

Sebenarnya aku duduk disini hanya untuk mengambil angin dan menunggu temanku yang bernama Adel.

Kemana perginya anak itu? "Sendiri?" Aku tahu gadis ini sedang bertanya padaku. Jadi aku membalasnya dengan gelengan "Sama siapa?"

"Teman" Dia menutup novel tersebut kemudian mengalihkan pandangannya untuk menatapku.

"Teman-teman anda yang disana ya?" Aku mengikuti arah jarinya kemudian mengeraskan rahangku kerana aku melihat Adel, Zee dan Jessi sedang tersenyum-senyum melihat ke arahku. "Makasih. Aku kesana ya?" Kali ini ia tersenyum manis padaku membuat aku membalasnya.

Saat tiba di hadapan mereka. Tanganku dengan ringan memukul satu persatu kepala mereka kerana kesal. "Tangan lu! Badan lu kecil tapi pukulan lu tuh sakit banget njir"

"Tega lo pada. Duduk di sini semua lu! Gua di tinggalin di seberang sana" Mereka mulai tersenyum-senyum menatapku dengan wajah yang menyebalkan "Tadi siapa nama cewenya? Cantik ga? Suka ga? Gimanaa?"

"Gua bunuh juga kalian ya" Mereka tertawa lalu memasang wajah terkejut menatap ke arah ku. Aku menaikkan alis kiriku mengangkat dagu ke arah mereka.

Adel mengarahkan aku untuk melihat ke belakang dan aku menurutinya. "Maaf, tapi anda meninggalkan ponsel anda tadinya" Aku menerimanya dengan segera. "Astaga, maaf merepotkan. Aku beneran ga nyadar kalo handphone aku ketinggalan di sana. Makasih ya...em??"

Dia tersenyum kemudian Mengulurkan tangan untuk bersalaman denganku "Freya.Freyana Jayawardana. Senang berkenalan denganmu...??" Aku membalas uluran tangannya dengan senang hati "Flora. Flora Shafiqa" saat Freya berpamitan aku menoleh kembali ke arah teman-temanku yang sedang tersenyum jahil

"Apa?!" Mereka tertawa "Astaga! Kenapa sih gua ga record tadinya?? Bisa dong buat di kenangan. This is how mama meet your mom" Aku mendaratkan pukulan keras di pundak Zee membuat Jessi dan Adel tertawa keras sehingga membuat aku semakin kesal dan meninggalkan ketiga sahabatku itu sambil menghentakkan kakiku kesal.

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang