FreFloFio

623 63 5
                                    

Fiony, Flora, dan Freya terikat dalam sebuah hubungan yang rumit namun unik. Meskipun cinta segitiga sering kali dianggap sebagai hal yang penuh konflik, mereka bertiga menjalaninya tanpa keanehan, seolah-olah situasi tersebut adalah bagian dari keseharian mereka. Ketiganya terhubung dalam hubungan yang tidak biasa, bermula dari persaingan untuk mendapatkan perhatian Freya, dan berakhir dengan ikatan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Fiony, gadis berdarah Jepang, memiliki karakter yang manis dan lemah lembut. Ia selalu menjaga sopan santunnya dalam setiap situasi, namun di balik kelembutannya, tersimpan ketegasan yang muncul ketika Flora atau Freya melakukan kesalahan. Ia tak segan menegur mereka, meski dilakukan dengan cara yang halus. Fiony adalah tipe gadis yang penurut, tidak suka memaksakan kehendak, tapi ketulusannya terkadang menjadi kelemahan, terutama saat terjebak di antara perasaan yang berkecamuk.

Di sisi lain, Flora adalah sosok yang jujur, bahkan terkadang terlalu jujur hingga kata-katanya menusuk perasaan orang lain. Di balik wajahnya yang selalu tampak tenang, tersimpan keberanian untuk mengungkapkan apa yang ia pikirkan. Kejujurannya itulah yang pernah membuat Fiony menangis selama dua hari. Flora mengeluarkan kata-kata tajam yang tidak ia maksudkan untuk menyakiti, namun tetap melukai hati Fiony. Namun, meski di saat itu mereka berdua masih bersaing untuk mendapatkan hati Freya, Flora selalu berhasil membujuk dan meminta maaf pada Fiony dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang memahami betul bagaimana meluluhkan hati orang lain.

Di tengah mereka berdua, ada Freya, gadis introvert yang tak pernah benar-benar terlibat dalam persaingan antara Fiony dan Flora. Meskipun tahu bahwa kedua gadis itu memperebutkan perhatiannya, Freya tidak pernah memperlihatkan keberpihakan. Ia memperlakukan Fiony dan Flora dengan sama rata, selalu bersikap lembut dan pengertian pada keduanya. Di matanya, Fiony dan Flora adalah dua orang yang berarti, dan ia tidak pernah bisa memutuskan siapa yang lebih berharga. Kebingungannya itu justru mempererat hubungan mereka bertiga, meski pada awalnya tanpa kesepakatan yang jelas.

Seiring waktu, persaingan antara Fiony dan Flora untuk mendapatkan Freya semakin mengendur. Mereka mulai menerima kenyataan bahwa Freya, dengan sifat lembut dan pengertian yang dimilikinya, tidak mungkin memilih hanya satu di antara mereka. Situasi ini, yang semula dipenuhi dengan ketegangan dan kecemburuan, lambat laun berubah menjadi sebuah keseimbangan yang aneh namun menenangkan. Fiony, Flora, dan Freya mulai membangun hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan pengertian. Masing-masing dari mereka menyadari bahwa cinta tidak selalu harus dimiliki oleh satu orang saja. Cinta, dalam kasus mereka, bisa terbagi dan tetap kuat.

Fiony, dengan sifat lembutnya, selalu menjadi penenang di antara ketegangan yang kadang muncul di antara Flora dan Freya. Ketika Flora, dengan kejujurannya yang terkadang terlalu blak-blakan, tanpa sengaja menyakiti Freya, Fiony selalu berada di sana untuk menjembatani mereka. Ia tahu kapan harus menegur, kapan harus mendiamkan, dan kapan harus membiarkan semuanya mengalir begitu saja. Fiony, meski sering menjadi korban dari kata-kata tajam Flora, selalu bisa memaafkan dan melupakan, karena ia tahu bahwa di balik sikap dingin Flora, ada perasaan sayang yang sama besar terhadap Freya dan dirinya.

Flora, yang semula sangat ambisius untuk memenangkan hati Freya, mulai belajar dari Fiony tentang kesabaran dan pengertian. Ia menyadari bahwa cintanya kepada Freya tidak akan berkurang meski harus berbagi dengan Fiony. Begitu pula dengan Freya. Ia perlahan-lahan menerima bahwa cinta yang ia rasakan untuk Fiony dan Flora adalah hal yang sah, meski berbeda dari kebanyakan orang. Ia tidak lagi merasa bersalah atau terbebani oleh kenyataan bahwa ia tidak bisa memilih hanya satu di antara mereka. Justru, ia mulai merasakan ketenangan dalam kebersamaan mereka.

Kehidupan mereka bertiga terus berjalan dengan dinamis. Fiony tetap menjadi yang paling dewasa, yang selalu bisa mengendalikan situasi. Flora, meski kadang masih terlontar kata-kata yang menyakitkan, selalu tahu bagaimana memperbaiki keadaan. Freya, dengan ketenangannya, menjadi pusat keseimbangan bagi mereka berdua. Mereka tidak lagi melihat hubungan mereka sebagai sesuatu yang aneh atau tidak lazim. Sebaliknya, mereka merasa bahwa ini adalah cara mereka mengekspresikan cinta, meski tidak dipahami oleh orang lain.

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang