Sudah tahu saya siapa? Iya benar! saya pacar Flora
Btw, saya gak bisa bikin lebih panjang, Draftnya jelek! Harus nekan tombol "save" dulu!
Hiks, mana gak bisa nulis panjang-panjang soalnya adik aku disamping nanya nanya mulu.
Pengen pulang kampung...........Setelah kejadian itu, sebenarnya Freya tidak melakukan apapun pada Flora. Ia sama sekali tidak berfikir untuk mengotori tubuh Flora dengan pikiran mesumnya
Mereka sering kali bertingkah layaknya pasangan kekasih dimanapun mereka berada
Biarpun saling menyukai, bukan berarti mereka mempunyai hubungan lebih dari berteman bukan?
Ya, begitulah hubungan Freya dan Flora yang masih sama-sama masih belum ingin memulai hubungan seperti pasangan kekasih.
Walaupun mereka tahu, mereka telah direstui oleh kedua keluarga mereka. Tetap saja mereka masih rasa bingung, bagaimana bisa mereka direstui begitu sahaja oleh mereka. Dan bagaimana caranya untuk memulai hubungan yang lebih mesra
"Fureya," mendengar nada lucu dari Flora mengembangkan senyum Freya yang sejak tadi sedang fokus mengerutkan wajahnya menatap layar laptopnya. Ia menoleh pada Flora yang baru sahaja terbangun dari tidurnya masih menggunakan piyama favoritnya yang berwarna ungu itu.
Aww! Dengan piyama bermotif bunga seperti itu semakin membuatkan Flora kelihatan sangat lucu di mata siapapun, apalagi Freya.
Flora merentangkan kedua tangannya meminta pelukan daripada Freya. Dibalas dengan senang, oleh Freya yang sangat membutuhkan pelukan dari Flora saat ini. Iya,katakan. Katakan mereka sama-sama clingy saat ini.
Hanya saja, mereka masih tidak berstatus sebagai pasangan kekasih yang berpacaran. Kasihan.
"Ekhem... Saya masih di sini by the way,"
Mereka segera melepas pelukan mereka kala mendengar suara Zee, yang merupakan sepupu kepada Flora.
Keduanya melepas pelukan tersebut namun Flora tidak langsung pergi, melainkan dirinya mulai duduk di pangkuan Freya karena masih ingin bermanja dengan gadis yang lebih tua beberapa tahun darinya itu.
Walaupun bibirnya sibuk berbicara dan matanya fokus pada Zee, Freya masih membiarkan Flora untuk bermain-main padanya.
Zee seakan-akan buta walaupun dirinya secara terang-terangan melihat Flora yang sibuk membuka kancing seragam kerja milik Freya yang semula ia kancing kan kembali.
Bahkan bibir Flora tidak lupa mengecup manja leher milik Freya sebelum kembali membuka dan menutup kembali kancing seragam Freya tanpa meminta Freya memberikan seluruh atensinya pada Flora.
Freya terkekeh saat Pak Jinan memukul kepala milik Flora sehingga membuat bunyi dugh! Untuk menyadarkan Flora.
Gadis itu menatap sang ayah dengan wajah masam. "Sadar tempat! Ini lagi di ruang keluarga, kamu malah begitu di depan Zee. Kamar Sono!"
Bagaikan lampu hijau, Freya tersedak karena Pak Jinan yang kini ia panggil Ayah malah mengedipkan matanya pada Freya, tanda jika ia mengizinkan kedua manusia di depannya itu berbuat lebih.
"Apa sih yah?" Sebenarnya masih banyak faktor yang menyebabkan kenapa Freya ragu untuk menjadikan si kecil di depannya ini sebagai pasangannya.
Sudah tentu alasan terbesarnya adalah, mereka sama-sama seorang perempuan. Bukankah itu alasan seharusnya mengapa Flora dan Freya tidak direstui. Kenapa mereka malah kedua orang tua mereka merestui hubungan bodoh ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/352824568-288-k306796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FreFloShoot (+Random)
Short Story[ Up Random ] • Mature • Jangan berdebat tentang siapa yang Dom dan Siapa yang Sub (Tak cokot koe)