Abaikan Typo
Kalau gak paham maaf, nulis ini dalam keadaan ngantuk banget-20/06/2016-
Seorang gadis kecil berusia 10 tahun, dengan riangnya berlari-lari kecil di ruang keluarga. Sang ibu sendiri hanya tertawa melihat satu-satunya anak kesayangannya itu sedang bermain sendirian namun masih di dalam pantauan sang ibu.
Walaupun anak begitu, Chika tetap menyayangi satu-satunya putri kesayangan miliknya. Andai saja sang suami juga seperti itu keluarga ini akan harmonis.
Brak!
Suara pintu terhempas dengan kasar. Sepertinya ada seseorang yang masuk dan menutupnya pintu itu dengan keras setelah masuk.
"Yessica Tamara!" Viko datang dengan wajah penuh amarah, terlihat dari wajahnya yang merah padam. Ia berjalan cepat mendekat ke arah Chika. Namun sebelum ia sempat memarahi wanita itu, Viko terlebih dahulu memikul sang anak untuk dibawa ke kamar.
Setelah sang ayah berpesan kepada si kecil untuk tetap diam di kamar, ia menutup pintu itu dan menguncinya dari luar.
Freya kecil yang sedang berada di dalam kamar menutup telinganya di saat ia mendengar suara tamparan keras terdengar dari luar, dan rintihan kesakitan yang sedang dialami sang ibu di luar.
Apakah sang ayah sedang menyiksa ibunya?
Apa lagi ini? Ini bukannya kali pertama sang ayah melakukan kekerasan seperti itu pada sang ibu. Mata Freya terpejam erat sambil menutup kedua kupingnya menggunakan kedua belah tangannya. Bibirnya bergetar mendoakan agar ibunya tetap selamat di luar.
Dirinya merasa sangat bodoh karena tidak bisa membantu ibunya diperlakukan sedemikian oleh sang ayah.
Seharusnya, tidak mungkin anak sekecil itu sudah berhadapan dengan situasi seperti ini bukan? Bukankah di usia seperti ini, harusnya sang ayah dan sang ibu sedang membawanya untuk meluangkan waktu bersama?
Tidak bisakah Freya dan kedua orang tuanya menjadi keluarga yang harmonis?
Pikiran Freya kini bercampur aduk.
Ada yang mengatakan jika dirinya harus keluar dan membantu sang ibu.
Ada yang mengatakan bahwa ia tetap harus berdiam di kamar agar ia selamat dari pukulan sang ayah.
Ada juga yang mengatakan ia harus berteriak meminta bantuan tetangga. Walau tetangga mereka sudah biasa mendengarkan hal seperti ini, namun Freya benar-benar sudah muak. Ia harus keluar dan meminta bantuan dengan segera.
Freya melepas kedua tangannya yang sejak tadi menutup kuping. Menatap tajam ke arah jendela yang sedikit terbuka. Dengan tubuh bergetar ia bangkit dan berlari menuju ke arah jendela.
Dapat ia lihat seorang gadis yang kini menatap khawatir ke arahnya, ia sudah pasti telah mendengar jeritan Chika. Jadi wajar, kenapa gadis itu sibuk menatap ke arahnya dengan tatapan seperti itu. Freya melambaikan tangan kepada gadis itu, mencoba meminta bantuan melalui bahasa isyarat yang tidak teratur, ia tahu, gadis itu tidak akan mengerti apa yang sedang ia coba jelaskan.
Walau tidak terlalu mengerti, anak yang sejak tadi memperhatikan Freya itu mengangguk dan berlari ke dalam untuk mencari kedua orang tuanya.
Kini, pintu rumah Viko dan Chika dipecahkan dari luar karena sejak tadi ketukan di pintu itu tak digubris oleh Viko yang sedang mengamuk.
Berita bagus, Viko ditahan karena telah melakukan kasus penderaan terhadap istrinya. Dan berita buruk. Bagaimana caranya Chika bisa sembuh jika dirinya sudah sangat sekarat akibat Viko?
KAMU SEDANG MEMBACA
FreFloShoot (+Random)
Cerita Pendek[ Up Random ] • Mature • Jangan berdebat tentang siapa yang Dom dan Siapa yang Sub (Tak cokot koe)