Kiss Kiss Kiss

17.1K 530 24
                                    

Dom Freya or Flora?

**Abaikan Typo**

Btw ini saya tulis ulang ya, bukan update
Saya mungkin bakal nulis ulang yang lain juga, soalnya saya sedikit kesal membaca tulisan saya









































































































"Freyana" Sapaan dari kakak kelasnya itu tak dihiraukan oleh Freya.

Ia masih sibuk dengan dirinya sendiri, malas menanggapi. Lagipula, ia pasti sudah tahu, apa yang Jessi inginkan darinya, seniornya itu mudah ditebak. Biasalah Jessica.

"Ihh sombong banget sih U sama I!" Jessi menarik bangku di samping Freya lalu ia merebahkan kepalanya di atas pundak Freya untuk bersandar.

Ku sandarkan~

"I is cape Fre," Freya hanya diam tak menjawab membuat Jessi semakin kesal

Ada apa dengan gadis ini? Kenapa ia sama sekali tidak mahu merespon? Salah Jessi di mana? Apa ia tak menyukai keberadaan Jessi? Jessi tak ingin berburuk sangka, tetapi gadis ini bertingkah aneh hari ini. Walaupun baru hari ini, tetapi Jessi ini agak jamet, dan dramatis, wajar jika ia merasa Freya sedang berlebihan.

"Kalau sama Kak Chika, U mau aja ngomong, kok sama I gamau sih? U mau ngomong sama I aja diwaktu mood U bagus, badmood gamau ngomong sama sekali?  Ujarnya kesal lalu meninggalkan gadis yang lebih muda

Sementara itu, Freya masih diam menatap kosong ke hadapan. Sadar jika Jessi sudah menghilang, ia mencoba mencari keberadaan Jessi

Tak lama setelah menemukan sosok Jessi, Freya hanya menatap kepergian Jessi dengan wajah bersalah. Awalnya Freya mendiami Jessi karena dirinya sedang merasa kurang nyaman karena ia merasa diperhatikan oleh seseorang yang sedari.

Orang itu juga sejak tadi tidak melepas pandang darinya. Mata mereka sempat bertemu sebelum Freya dengan cepat membuang muka ke arah yang lain. Freya sama sekali tidak ingin berinteraksi dengan orang itu.

Siapa lagi kalau bukan playboy di sekolah ini, Chandra, yang merupakan abang kepada Jessi sendiri. Risih dirinya mendapat lirikan mesum dari lelaki itu.

Tolong siapapun selamatkan Freya!

"Freya" tegur Olla dengan ramah membuat Freya menoleh mencari ke arah sumber suara yang bagaikan penyelamat kepadanya dari situasi tegang ini.

'Alhamdulillah, Kak Febri and the geng' 

Freya memasang senyum lebar pada Olla sebelum memberanikan diri melirik satu persatu teman-teman Olla yang datang bersamaan dengannya.

"Kenapa Fre, aku liat kamu kaya gak tenang gitu?" Tanya Adel duduk di depan Freya membuat yang lain ikut duduk bersamanya. Lagipula, Adel juga dekat dengan Freya. Jadi tidak perlu ia meminta ijin untuk duduk satu meja dengannya.

Sementara itu, Flora yang menjadi orang terakhir yang belum duduk, dengan terpaksa ia duduk di samping Freya, karena hanya bangku itu yang kosong.

Sangat disengajakan oleh teman-temannya.

Mungkin kalian tidak tahu, kalau Freya dan Flora adalah musuh yang bersaing secara sehat untuk menjadi pelajar terbaik di sekolah mereka ini. Makanya, agak ragu-ragu Flora untuk duduk di samping gadis koleris itu. Setidaknya hanya untuk sementara, bukan selamanya.

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang