Setia aku, hanya padamu

1.1K 78 9
                                    

"Malaysian author"


























"Halo?! Halo!!"

"Sebenarnya, siapa orang yang kamu panggil sedari tadi? Rumah ini seperti tiada penghuni sama sekali, sebaiknya kita pulang saja aku sedikit ketakutan berlama lama di sini," ucap laki-laki itu mencoba menarik sahabatnya pergi

Namun,gadis itu tetap bertekad untuk menunggu pemilik rumah tersebut keluar, sudah tentu hal ini menyebabkan sahabat laki-lakinya itu terpaksa menunggu juga.

Ia tak tega membiarkan sahabatnya sendirian di rumah tua ini. Sehingga pada akhirnya pintu masuk rumah tersebut terbuka menampilkan seorang pria berumur.

Rambut pria tersebut, hampir semuanya berubah menjadi putih dan abu-abu. "Apa hajatnya kalian kemari nak?"

Gadis itu tersenyum lalu menaiki tangga menuju ke pintu masuk rumah milik pria tersebut dengan lancang tanpa meminta izin.

Namun sepertinya pria tua itu sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Can you tell us a story about your wife? Aku penasaran. Kata mamaku, kamu orang setia sekali sama istri mu. Aku sangat-sangat ingin tahu, kenapa kamu sangat mencintai istrimu itu."

Pria tua itu menghela nafasnya pelan sebelum duduk di depan pintu mempersilahkan kedua anak kecil itu tadi juga duduk di hadapannya.

Ia meletakkan tongkat kayu miliknya yang membantunya berjalan itu, di sampingnya sebelum tersenyum mengingat kisah lama dirinya dan sang pujaan hati.

"Gadis cantik yang ku temui saat kami sama-sama berumur 16 tahun..."

48 tahun yang lalu, dimana kami berumur 16 tahun.  Aku menemukan sosok perempuan cantik yang sering membantu ibunya untuk menjual berbagai jenis buah-buahan segar.

Aku tertarik untuk mendekatimu. Tetapi tak pernah sedetikpun aku berpikir cara agar kau tidak takut padaku.

Mungkin aku, jauh dari kata sempurna bagai laki-laki idaman wanita.

Bijaksana dan penuh ilmu di dada, kaya raya atau berkecukupan hidup, tampan rupawan dan selebihnya. Aku tidak seperti itu

Aku hanyalah laki-laki biasa. Hidup sederhana bersama orang tua. Ayahku nelayan dan ibuku suri rumah. Tidak mungkin kamu mahu menjadikan aku sebagai pilihanmu nanti.

Setidaknya izinkan aku mengagumi dari jarak jauh.

Gugup? Iya, aku sangat gugup saat kau tersenyum mendekat ke arahku dengan senyuman manis yang bisa-bisanya dapat membunuhku. Ini bukan berlebihan, tetapi senyumanmu itu membuat jantungku tidak aman.

Ternyata kau ingin membeli beberapa ekor ikan untuk dirimu dan keluargamu santap. Ah iya, ayahku nelayan.

Tetapi bukan berarti ayahku yang menjualnya, ayah aku hanya menangkap. Aku mengarahkan padamu tempat sebetulnya untuk membeli ikan. Sebaik mungkin aku mencoba menjaga jarak denganmu.

Aku yakin, tubuhku berbau busuk. Jadi aku sama sekali tidak ingin engkau jijik padaku.

Aneh, gadis aneh. Bagaimana bisa dirimu semakin mendekat ke arahku di saat aku mati-matian menjauhkan tubuhku darimu. Apa kau tak merasa jijik padaku?

Aku tidak ingin berlama-lama denganmu. Aku tidak ingin jatuh terlalu dalam padamu.

Secepat mungkin aku membantumu mencari apa yang kau mahukan. Ternyata kami telah menghabiskan masa hampir setengah jam bersama. Oh tuhan, adakah ini hari baik buatku?

"Kamu seorang yang menyebalkan"

Siapa sangka, engkau secara terang-terangan mengajakku menjadi teman baikmu. Dengan alasan jika kau suka melihat aku membantu ayahku bekerja. Lalu apa kurangnya denganmu, manis?

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang