Promote

919 51 3
                                    

"Malaysian author"





Genre kali ini bukan Romance sih, tapi.....

Kalian tahu cerita ini bukan?










































Pagi yang tadinya rumah ini hanya terdengar suara televisi,namun akhirnya menjadi bising akibat teriakan seorang ibu yang membangunkan anak-anaknya.

Sedangkan sang suami hanya tersenyum sambil menyesap kopi dan menonton televisi.

"Sean! Bantu aku bangunkan anak-anak. Aku harus menyiapkan sarapan untuk keluarga tersayang  ini" Sean terkekeh tanpa menjawab, lalu bangkit menuju ke kamar si sulung.

Tanpa mengetuk, Sean masuk ke kamarnya dan hal pertama yang Sean lihat adalah tiadanya tubuh si sulung bergulung di dalam selimut seperti biasa. Namun yang Sean dengar, suara si sulung sedang bersenandung di dalam kamar mandi

Sean mengetuk kecil pintu tersebut "Niel, jangan terlalu lama ya" Si sulung hanya berteriak 'Iya' menjawab arahan sang papa.

Kemudian Sean berjalan ke kamar anak kedua dan ke-lima yang memang mereka yang memilih untuk tidur bersama di dalam kamar yang sama.

Sean lagi-lagi masuk tanpa mengetuk kamar kedua putrinya itu.

Sean tersenyum melihat Lulu yang sedang mengeringkan rambutnya sementara Flora sendiri sedang mengemas kembali kasur mereka berdua.

"Habis ini, kamu berdua langsung turun ya, mama lagi masak sarapan di bawah," ucap Sean kemudian menutup pintu kedua putrinya itu dan berjalan ke arah kamar terakhir

Kamar besar milik anak ketiga, keempat dan Keenamnya.

Sean menarik nafasnya sedalam yang mungkin sebelum memasuki kamar putra-putra nya itu karena ia tahu, ketiga putranya ini akan membuatnya pitam jika tidak berkeras pada mereka. Lagipula, ketiga putranya ini takut akannya.

"Zean! Ollan! Aldo! Bangun atau papa kurangin uang jajan kalian," ancaman Sean membuat ketiga putranya yang nakal itu langsung berlari ke kamar mandi.

Kini semuanya sudah berada di meja makan.

Mereka hanya diam menikmati makanan tanpa ada siapapun yang berbicara. Sehingga Sean yang merasa terlalu suasana terlalu sunyi mulai berbicara.

"Bagaimana dengan pacar-pacar kalian itu? Masih setia atau ada yang sudah putus?" Hampir saja Gracia tersedak karena pertanyaan secara tiba-tiba dari Sean walaupun ia tahu pertanyaan itu bukan untuknya.

Si sulung yang bernama Daniel langsung menjawab bagi mewakili keenam saudaranya itu

Gracia menepuk jidatnya membuat semua atensi anak-anak dan suaminya terarah padanya. "Kenapa sayang?" Tanya Sean padanya

"Aku lupa bakar roti itu tadi,padahal aku lagi pengen banget makan roti bakar" Sean menaikkan alis kirinya lalu bertanya

"Lalu?" Gracia mendengus kesal, lupa-kah suaminya ini jika Gracia menyukai roti bakar dan bukannya roti biasa?

Sean melirik pada Lulu dan Daniel dan menunjuk jarinya pada roti tersebut.

Tak lama setelahnya Lulu dan Daniel membuka kacamata bulat mereka dan memancarkan laser merah dari mata mereka pada roti tersebut satu persatu, guna membantu sang ibu untuk membakar roti tersebut.

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang