Freya duduk di teras rumah Flora sambil menggenggam buku catatannya. Matahari pagi yang hangat menerpa wajahnya, sementara angin lembut menggoyangkan dedaunan di sekitar mereka. Sejak beberapa bulan lalu, Freya telah ditugaskan oleh orang tuanya untuk menjaga Flora, tetangganya yang berusia lima tahun lebih tua darinya. Flora, dengan senyum manis dan mata besar yang penuh rasa ingin tahu, memiliki dunia yang berbeda dari kebanyakan orang. Ia seorang autis, dan meskipun kecantikannya sering kali membuat orang terpikat, tak jarang ia juga menghadapi tatapan aneh dari orang-orang yang tidak mengerti keadaannya.
Flora biasanya duduk di bawah pohon jambu di halaman rumahnya, memandangi langit atau memainkan jari-jarinya di udara, seakan-akan ada sesuatu yang hanya bisa ia lihat. Pagi itu, seperti biasa, Flora duduk di sana sambil memegang boneka beruang favoritnya. Freya memperhatikan dari kejauhan, memastikan Flora tidak melakukan hal-hal yang berbahaya atau melangkah terlalu jauh. Kedua orang tua Flora bekerja hampir sepanjang hari, dan karena Freya menjalani homeschooling, ia memiliki fleksibilitas waktu untuk menjaga Flora sepanjang hari.
Tugas ini awalnya diberikan kepada Freya karena kepribadiannya yang sabar dan penuh pengertian. Flora bukanlah orang yang mudah dipahami, ia sering kali tenggelam dalam pikirannya sendiri dan memiliki caranya sendiri dalam merespons lingkungan sekitar. Namun, bagi Freya, hal itu bukanlah masalah. Ia sudah terbiasa dengan ritme hidup Flora, bahkan sering kali ia merasa belajar lebih banyak dari Flora tentang kesederhanaan dan ketulusan.
Hari itu, Freya bangkit dari kursinya dan berjalan mendekati Flora, yang masih asyik dengan dunianya sendiri. "Flora," panggil Freya dengan lembut. Flora tidak langsung menoleh, namun Freya tahu bahwa Flora mendengarnya. Ia berjongkok di samping Flora dan meletakkan tangannya di lutut Flora. "Kamu mau makan siang sekarang?"
Flora perlahan mengalihkan pandangannya dari langit dan menatap Freya. Ada sesuatu yang tenang dalam tatapannya, seakan-akan ia mengerti namun sulit mengungkapkannya. "Beruang... mau jus," gumam Flora pelan sambil menatap boneka beruangnya. Freya tersenyum. Ini adalah cara Flora memberitahunya bahwa ia ingin minum jus. Freya telah belajar untuk mengartikan keinginan-keinginan Flora melalui pola-pola sederhana seperti ini.
"Oke, kita buat jus untuk beruang, ya," jawab Freya dengan senyum lembut, sebelum membantu Flora berdiri. Mereka berdua masuk ke dalam rumah, langkah Flora yang lambat namun pasti diikuti dengan sabar oleh Freya.
Di dapur, Freya mengambil jeruk segar dan mulai memerasnya, sementara Flora duduk di meja makan sambil memeluk erat boneka beruangnya. Sering kali Flora akan duduk diam seperti ini, menunggu Freya melakukan segala hal untuknya. Namun, Freya tidak pernah merasa terbebani. Ia tahu Flora adalah tanggung jawab yang besar, tetapi ia juga tahu betapa penting peranannya dalam kehidupan Flora.
Ketika jus selesai, Freya menuangkannya ke dalam dua gelas dan menyerahkannya kepada Flora. "Ini untuk kamu, dan ini untuk beruang," katanya, menyesuaikan dengan imajinasi Flora. Flora tersenyum kecil, menerima gelas itu dengan kedua tangannya, lalu menyodorkannya ke boneka beruangnya sebelum meneguknya sendiri.
"Enak," gumam Flora pelan, dan Freya hanya bisa tersenyum lebar. Setiap kali Flora berbicara, meski hanya satu atau dua kata, Freya merasakan kepuasan yang mendalam. Itu seperti hadiah kecil dari Flora, seolah-olah Flora secara perlahan membuka dirinya kepada Freya.
Saat sore mulai menjelang, Freya dan Flora kembali ke halaman. Flora duduk di bawah pohon, sementara Freya membacakan buku dongeng yang sudah mereka baca berulang kali. Setiap kali Freya membaca, Flora akan diam mendengarkan, meskipun terkadang tatapannya kembali melayang jauh ke angkasa.
Freya tahu bahwa menjaga Flora bukanlah tugas yang mudah, namun ia bersyukur karena orang tuanya mempercayakan tanggung jawab ini kepadanya. Ia merasa ada hubungan yang mendalam antara dirinya dan Flora, sesuatu yang lebih dari sekadar tetangga atau sekadar kewajiban. Ada kehangatan dalam setiap interaksi mereka, sebuah perasaan yang membuat Freya merasa berarti di tengah kesendiriannya sebagai gadis homeschooling.
![](https://img.wattpad.com/cover/352824568-288-k306796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FreFloShoot (+Random)
Storie brevi[ Up Random ] • Mature • Jangan berdebat tentang siapa yang Dom dan Siapa yang Sub (Tak cokot koe)