Abaikan typo~
"Kamu benar-benar cari mati, Kak Oniel!" Dengan perasaan penuh ketakutan, Oniel mendekati Flora yang kini terlihat akan memangsa dirinya jika ia mendekat. Oniel masih sayang akan nyawanya, jadi lebih baik ia menjaga jarak dari Flora.
Flora tidak habis pikir dengan teman satu kos-kosan nya ini. Bisa-bisanya dia mengkhianati Flora seperti ini?!
Flora duduk di sofa sambil meremas ujung sofa dengan kuat. Hampir gila ia jika terus memikirkan ulah bodoh seniornya yang kurang ajar ini. Belum sempat Flora membuka mulut untuk kembali memarahi Oniel, terdengar bunyi notifikasi dari ponsel miliknya.
Tanpa berfikir panjang, ia dengan cepat memeriksa pengirim yang sedang mengganggu waktunya untuk mencaci maki Oniel saat ini. Setelah melihat isi chat tersebut, Flora berteriak dan melempar ponselnya ke sembarangan arah.
Rambutnya kini berantakan karena diacak-acak olehnya sendiri saat berteriak, dirinya bena-benar terlihat frustasi. Flora menatap tajam ke arah Oniel yang semakin ketakutan. Ia meraih ponselnya untuk memperlihatkan isi chat tersebut kepada Oniel.
Unknown Number
Jadi kamu, orang yang harus saya temui hari ini? Saya akan datang dengan segera. Berterimakasih kepada temanmu, karena dengan segera akan saya lunasi utang kalian itu.Oniel menelan ludahnya dengan kasar. Kini, ia semakin panik melihat wajah penuh kemarahan yang Flora tunjukkan padanya.
"Sejak kapan, aku berutang pada wanita itu dan sejak kapan, aku bersetuju untuk bertemu wanita tua sialan itu hari ini, Kak Oniel?!" Oniel menarik pergelangan tangan gadis yang lebih muda untuk mencoba menenangkan Flora, namun si mungil itu malah menghempaskan tangan Oniel dengan kasar.
Siapa yang tidak marah. Jika teman kamu, yang kamu percayai tidak akan melakukan hal aneh kepadamu kini, telah melakukan sesuatu yang lebih gila dari menikam temannya sendiri dari belakang!
Oniel meminjam uang seseorang tanpa mampu membayarnya, namun sebagai pembayaran yang akan diberikan oleh Oniel bukanlah uang atau apapun yang sama dengan hal seperti itu. Melainkan Oniel kini, bagaikan menjual Flora kepada wanita yang meminjamkan uang kepadanya.
Ibarat, Oniel seperti seorang ibu yang menjual anaknya itu dijadikan sebagai tumbal.
"Flora, aku minta maaf." Flora sama sekali tidak bisa menerima kata maaf dari Oniel saat ini. Gadis berambut pirang ini sudah keterlaluan!
Setelah menjual temannya sendiri, sekarang dengan mudahnya dia mengucapkan kata maaf dari bibirnya itu?! Teman macam apa kau?!
Oniel yang merasakan suasana ruangan itu kini begitu menegangkan, bukannya memikirkan cara lain untuk membujuk Flora, ia sekarang malah berlari keluar dari kosan tersebut dengan cepat sebelum Flora sempat protes.
Flora kembali terduduk di atas sofa sambil menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan. Sungguh, ia ingin menangis saat ini namun entah kenapa ia tidak bisa.
Ia benar-benar mempercayai Oniel yang telah menjaganya sejak 2 tahun kematian kedua orang tuanya, namun inikah yang harus ia dapatkan setelah tinggal bersama dengan Oniel?!
Berantakan, Flora sangat terlihat berantakan sekarang. Dirinya terlihat seperti seorang gadis rumahan yang tidak mandi selama 3 hari.
Flora menghembuskan nafasnya kasar sewaktu mendengar bel berbunyi. Peduli apa dirinya dengan penampilannya saat ini?
Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita tinggi berpakaian serba hitam. "Kamu gadis itu bukan? Yang namanya, Flora?" Tidak menjawab, Flora malah meninggalkan wanita itu sendirian di hadapan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FreFloShoot (+Random)
Short Story[ Up Random ] • Mature • Jangan berdebat tentang siapa yang Dom dan Siapa yang Sub (Tak cokot koe)