Malaysian author, who likes to write in Indonesian
"Jangan membuat bunyi-bunyi aneh seperti itu nona, aku tidak ingin dipancung oleh ayahmu"
"Kamu yang terlalu kasar,sakit tau"
Tadi sih maunya FloDom, eh malah terlanjur nulis FreDom, yasudah.. habis ini FloDom deh
Selamat membaca dan abaikan Typo( ◜‿◝ )♡
Apa yang dapat aku harapkan jika jatuh cinta dengan putri tunggal dari majikan ku sendiri,itu hanya akan menyiksa diriku...
Flora... Si gadis manis dan lucu yang berbeda usia 6 tahun denganku.
Aku mulai mengenalinya saat pertama kali bekerja menjadi penjaga Flora di rumah keluarga Pak Jinan. Gadis itu masih berumur 14 tahun dan masih bersekolah, sementara aku yang baru menginjak usia 20 tahun sudah pun bekerja dengan keluarga.
Aku pikir menjadi penjaga gadis ini hanya akan melelahkan diriku seperti di film-film di mana seorang babu yang sentiasa disuruh-suruh oleh majikannya. Nyatanya keluarga si kecil nan mungil ini sama sekali tidak pernah merepotkan ku.
Walaupun terkadang manjanya berlebihan, tetapi aku tidak pernah protes.
Tapi apa yang aku harapkan? 2 tahun kemudian,mendengar bahwa si kecil kesayanganku sudah mempunyai pacar, tentu saja menjadi sebuah alasan mengapa aku tidak ingin memanjakan gadis berusia 16 tahun ini lagi.
Sudah punya pacar, bermaksud sudah dewasa.
Aku yang setiap malam akan mengusap punggungnya sebelum tidur terkadang dibuat jengkel ketika harus mendengar obrolan yang hanya membuat aku ingin muntah darah.
Muak! Aku muak! Setiap malam harus mendengar kata-kata cinta dari mulut Flora hanya membuatku kesal. Baiklah aku akan berhenti bekerja di sini. Lagipula Flora sudah pun menginjak usia 16 tahun. Tidak perlu lagi aku ditugaskan untuk menjadi baby sitter-nya bukan?
Dan sudah tentu sahaja ini tanpa pengetahuan gadis itu, kerana aku meminta Pak Jinan untuk memberitahunya jika Flora sendiri yang bertanya.
2 hari setelah berhenti bekerja, papa ku mengarahkan aku untuk mengikuti jejak kakak sepupu ku sendiri.
Bekerja di cafe Om Sagita. Baiklah, tidak ada salahnya mencoba.
Ternyata benar dugaanku, ini lebih melelahkan dari menjaga Flora. Di sini lebih banyak orang-orang cerewet berbanding mulut si kecil yang tajam itu.
Hah! Aku rindu padanya. Tapi siapa aku? Ya aku Freya lah! Pake nanya...
Aku ingin mengambil pesan langsung terhenti kala melihat sosok wanita yang ku kenal sedang memicingkan matanya padaku, sebenarnya tidak perlu ia memicingkan matanya seperti itu dia sudah terlihat sipit. Wajahnya dibuat-buat menyeramkan padahal aku tidak takut sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
FreFloShoot (+Random)
Short Story[ Up Random ] • Mature • Jangan berdebat tentang siapa yang Dom dan Siapa yang Sub (Tak cokot koe)