OnDah Family (SpeSial request)

1.4K 80 4
                                    

Maaf ya, sepertinya ada typo di title itu. Malas untuk ku tulis ulang.

Genre : BXG and GXG




Let'se starto

3 bulan yang lalu, Daniel Shafa yang dulunya berstatus duda selama 1 tahun lamanya, akhirnya hari ini, kembali menjadi seorang suami setelah menikah dengan istrinya yang tercinta. Indah Cahyana.

Janda anak 3 itu berhasil menarik perhatian Daniel sejak awal mereka bertemu. Ugh,kenapa kejadian klise ini terdengar seperti Daniel merupakan orang yang mudah untuk jatuh cinta pada seseorang?

Sebaiknya kita mengingat kembali awal pertemuan mereka

Pagi itu, Daniel yang sedang menyiapkan sarapan bersama anak sulungnya itu tertawa mendengar teriakan si bungsu. "Papa! Kak Febi gigit aku!"

Lulu, sang anak sulung hanya membiarkan kejadian itu berlalu bagaikan dirinya tak mendengar sama sekali. Terlihat jelas mengatakan jika kejadian itu sering terjadi di rumah mereka.

"Lulu, Flora sudah bangun apa belum? Jika belum biar papa yang bangunkan," gadis itu menoleh dan berkata "sudah pa, Flora bangun duluan sebelum aku tadi."

Daniel kembali fokus membantu si sulung memasak sehingga mereka berdua tidak sadar jika Flora dan kedua saudaranya sudah turun dan duduk di meja makan sambil menunggu.

"Aldo, kamu tahu gak, kakak kelas kita itu suka sama kamu?" Atensi Daniel kini beralih pada satu-satunya putranya itu.

"Kak Zee maksud kamu, kak? Udah tahu," mendengar itu Daniel berjalan mendekat ke arah si bungsu.

"Siapa? Papa juga mahu tahu. Siapa tahu cantik, papa izinkan," terbatuk Flora akibat mendengar ucapan sang ayah secara tiba-tiba itu.

"Papa ngomong seperti itu, terdengar aneh. Bunyinya seperti papa ingin mencari mama baru untuk kita saja," hening,semuanya terdiam mencerna ucapan Febiola.

Lulu yang merasa suasana menjadi canggung, akhirnya menarik perhatian mereka dengan menyerahkan makanan yang telah siap di masak olehnya tadi kepada mereka.

"Jangan banyak bunyi, makan. Habis ini sekolah, belajar yang benar," kerana Lulu tadinya sudah sarapan duluan, ia menyalami tangan Daniel tanda akan segera berangkat untuk kerja.

"Hati-hati, jangan sampe kelelahan ya, kak? Papa tidak mahu anak papa pulang kerja dengan wajah yang lesu tanda kelelahan ya, kak," si sulung hanya membalasnya dengan tersenyum kemudian melenggang meninggalkan adik-adiknya yang memasang wajah kesal kerana Lulu sama sekali tidak memandang mereka.

Menyebalkan sekali.

Kini, mobil Daniel sudah terparkir rapi di depan sekolah ketiga anak kesayangan itu. Daniel turut keluar dari mobil untuk memudahkan anak-anaknya bersalaman dengannya.

Setelah melambaikan tangan pada anak-anaknya yang gemas itu, mata Daniel menangkap sosok wanita yang terlihat kesulitan membawa beberapa buku tebal yang berada di tangannya.

Niat ingin membantu, tetapi takut dikatakan genit. Jadi dengan pelan Daniel menegur wanita itu walaupun hampir di pukul menggunakan buku itu kerana telah membuatnya kaget.

"Eh maaf pak, saya kira siapa tadi." Daniel tersenyum canggung pada wanita tersebut.

"Boleh aku bantu kamu membawa buku-buku itu... Indah?" Sepertinya wanita ini seorang guru di sekolah ini. Terlihat name-tag yang berada di atas dada kirinya bertuliskan nama Indah Cahyana di sana.

Wanita itu mempersilahkan Daniel untuk membantunya setelah berkali-kali menolak agar si duda itu berhenti menawarkan diri.

"Saya sama sekali tidak merasa anda merepotkan saya, karena itu saya berniat menolong. Maaf ya jika saya terlihat memaksa. Tapi anda benar-benar terlihat sedang kesulitan," sebelum berpamitan, Daniel sempat memperkenalkan dirinya pada wanita itu.

FreFloShoot (+Random)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang