Di salah satu sekolah di Seoul, SMA Seongju, siswa-siswa dielompokkan ke dalam empat strata berdasarkan tingkat sosial dan akademik mereka. Namun, sistem ini menciptakan ketegangan dan konflik yang mendalam di antara siswa. Ketika sebuah misteri bes...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seoul, Desember 2024
Kim Gaeul dan Jang Wonyoung berjalan bersandingan, meninggalkan Lee Bora dan teman-temannya di sana. Gaeul kali ini berhasil terlepas oleh jeratan Bora dan teman-temannya berkat Wonyoung. Namun, di benak Gaeul, pertanyaan-pertanyaan terus berputar.
Gaeul menghentikan langkahnya. Dia membiarkan Wonyoung terus melangkah ke depan, punggungnya menjauh perlahan.
"Kenapa kau membantuku?" Gaeul akhirnya bersuara.
Wonyoung menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap Gaeul. "Aku tidak membantumu," jawabnya singkat, ekspresinya tetap tenang.
Gaeul mengerutkan dahinya, semakin bingung. "Apa maksudmu?" tanyanya.
Wonyoung mengangkat bahu dengan sikap acuh tak acuh. "Kebetulan saja ada suara ribut yang terdengar di telingaku. Aku benci keributan. Jadi aku memisahkanmu dari Bora dan teman-temannya."
Gaeul menatap Wonyoung dengan mata yang penuh pertanyaan. "Kau sebenarnya di pihak siapa?" tanyanya, suaranya penuh keraguan.
Wonyoung hanya memberikan sebuah tatapan ekspresi datar. "Dipihak diriku sendiri," jawabnya.
Gaeul menatap Wonyoung berusaha membaca ekspresinya.
Wonyoung kemudian berbalik dan melanjutkan langkahnya. Gaeul berdiri di sana, menatap punggung Wonyoung yang semakin menjauh.
"Jang Wonyoung!" panggil Gaeul.
Wonyoung menghentikan langkahnya tanpa berbalik badan,
"Terima kasih!" ucap Gaeul.
Wonyoung tidak memberikan respon apapun. Dia kini melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan Gaeul di sana.
-
Di sebuah ruang kantor yang sudah malam dan gelap, Lee Heeseung tampak masih berkutat pada setiap berkas-berkas kasus SMA Seongju yang sedang dia tangani. Layar komputer kantornya masih menyala, memberikan cahaya yang samar di ruangan itu.
Heeseung kemudian mengambil selembar kertas yang berada di meja kerjanya. Kertas tersebut adalah hasil pemeriksaan medis yang sangat penting dalam penyelidikan kasus mendiang Hwang Haein. Dia membaca ulang surat keterangan itu, memastikan tidak ada yang terlewat.
