Chapter 10 : Perubahan

264 32 7
                                    

Malam itu Jake Shim tampak sedang duduk di sudut kamarnya, memegang biola dengan penuh perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu Jake Shim tampak sedang duduk di sudut kamarnya, memegang biola dengan penuh perhatian. Ruangan itu hanya terang oleh cahaya lembut dari layar laptop yang terletak di depannya. Di layar, seorang instruktur biola terampil menunjukkan gerakan-gerakan yang halus, dan suaranya terdengar jelas melalui speaker laptop Jake.

"Ini adalah gerakan dasar untuk memegang biola dengan benar," kata instruktur memandu semua penonton videonya. "Pastikan Anda memposisikan jari-jari Anda dengan tepat di atas senar-senar ini."

Jake mencoba meniru gerakan yang dia lihat di layar, tangannya bergerak dengan hati-hati di atas senar-senar biola. Meskipun tangan Jake masih canggung, ia mencoba memahami setiap instruksi dengan penuh perhatian.

"Ini adalah teknik vibrato," lanjut instruktur itu. "Teknik ini akan membuat getaran suara saat Anda menggerakkan jari-jari Anda di atas senar-senar. Itu memberikan warna-warna nada yang indah."

Jake merasakan kefrustasiannya meluap-luap di dalam ruangan yang hening. Meskipun instruksi di layar laptopnya tampak jelas, setiap kali dia mencoba menirunya, tangannya terasa kaku dan tak beraturan di atas senar-senar biola.

"Kenapa bermain biola begitu sulit?" gumam Jake dengan frustrasi.

Tiba-tiba pintu kamar Jake terbuka. Tatapan laki-laki itu terhenti ketika sosok Shim Jena, keponakannya yang memasuki ruangan.

Jena menghampiri Jake di sana. "Uncle, kenapa biolaku ada padamu lagi?"

Jake menyipitkan mata, berusaha mencari kata-kata yang tepat. "Maaf, Jena. Aku hanya-"

"Apakah uncle ingin sama sepertiku? Ingin bermain biola?" sahut Jena dengan ekspresi sangat ingin tahu.

Tak lama kemudian, langkah lembut wanita dewasa terdengar masuk ke dalam kamar Jake. Wanita itu Hong Sara, kakak ipar Jake Shim, berumur tiga puluhan, menatap Jena yang ada di sana.

"Kenapa kau masih di sini, sayang? Bukankah sudah waktunya tidur?" Hong Sara bertanya pada putrinya.

Jena menatap ibunya dengan kesal, menunjuk ke arah Jake, "Lihat, Mom! Uncle lagi-lagi menggunakan biolaku!"

Hong Sara melihat ke adik iparnya, Jake, yang hanya meringis. "Jake, sejak kapan kau belajar memainkan biola?"

Jake menelan ludah, "Aku hanya... mengisi waktu luang setelah belajar."

Hong Sara mengangguk pelan, matanya menatap pada biola kecil yang Jake pegang. "Biola itu lebih cocok untuk anak-anak. Jika kau juga tertarik belajar, aku bisa mencarikan yang lebih sesuai di toko musik tempat aku membeli biola untuk Jena..."

Jake menggeleng cepat, "T-Tidak perlu!."

Dengan tergesa-gesa, Jake segera menata kembali barang-barang di atas meja dan meletakkan biola ke tempatnya.

"Terima kasih, Jena!" ucap Jake sambil memberikan biola itu kembali padanya.

"Jena, ini sudah malam. Waktunya tidur..." Hong Sara menggandeng erat tangan putrinya, melangkah keluar dari kamar Jake.

The Hierarchy | ENHYPEN x IVE | 2024 | 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang