The Hierarchy | ENHYPEN x IVE | 2024 | 17+

Chapter 23 : Satu Bulan Sebelum Kematian

SATU BULAN SEBELUM KEMATIAN

(SEOUL, AGUSTUS 2024)

Sinar matahari sore menyinari halaman belakang SMA Seongju, menciptakan bayangan panjang di tembok sekolah. Lee Bora, Byeon Jaejun, Yoo Jiyeon, Lim Sara, dan Cheon Suho bergerombol di pojok tembok belakang sekolah, tempat mereka sering berkumpul.

Lee Bora, Byeon Jaejun, dan Yoo Jiyeon tampak sedang merokok, sementara Lim Sara dan Cheon Suho mengunyah permen karet, bercakap-cakap santai.

Tiba-tiba, sesosok siswa perempuan berambut pendek datang mendekat. Wajahnya menunjukkan tekad yang kuat, tetapi matanya menyiratkan kekhawatiran. Lee Bora menoleh, menyadari kehadirannya.

"Ah, Haein? Bagaimana? Kau sudah melakukannya?" tanya Bora dengan nada penuh harap.

Hwang Haein berdiri tegak, menghadap Lee Bora dan teman-temannya. "Aku sudah menuruti semua perkataanmu. Aku sudah menyebarkan berita tentang mendiang ibu Jang Wonyoung ke seluruh sekolah. Aku juga sudah mengakhiri hubunganku dengan Park Sunghoon. Bahkan, sekarang aku diturunkan menjadi tingkat Medusa karena sudah mengkhianati Jang Wonyoung."

Yoo Jiyeon menyahut, "Kerja bagus!" senyumnya penuh kepuasan.

Lee Bora mulai berjalan menghampiri Hwang Haein sambil bertepuk tangan, "Luar biasa! Kau melakukannya dengan baik!"

Haein menatap Bora dengan tatapan tegas. "Kau harus menepati janjimu! Kau harus menjadikanku siswa tingkat Zeus dan menjamin posisiku di sekolah ini!"

Byeon Jaejun menyahut dengan nada sarkas, "Kau benar-benar nekat! Kukira hubunganmu dengan Park Sunghoon benar-benar nyata! Ternyata hanya sebatas itu, Haein!"

Lee Bora mengambil satu batang rokok baru dari sakunya. Dengan gerakan lambat dan penuh makna, dia menjejalkan rokok baru itu ke mulut Haein. Dengan gerakan cepat, dia menyalakan rokok itu dan memaksa Haein menyesapnya.

"Hiruplah!" perintah Bora.

Haein menuruti, menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan asap rokok. Lee Bora dan teman-temannya mulai bertepuk tangan dan tertawa. Suara tawa mereka memecah keheningan halaman belakang sekolah, mengiringi momen yang bagi Haein adalah pengkhianatan terhadap dirinya sendiri.

"Selamat datang di geng ini, Hwang Haein!" seru Lee Bora dengan senyum licik.

Di tengah asap rokok dan tawa riuh, Hwang Haein merasa dirinya semakin tenggelam dalam dunia yang penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan. Di satu sisi, dia berharap janji-janji itu akan ditepati, tapi di sisi lain, Haein tahu bahwa ia telah melangkah terlalu jauh, dan mungkin tidak akan pernah bisa kembali

Lee Bora tersenyum puas dan kemudian berkata, "Ada satu tugas lagi dariku. Kau bisa melakukannya?"

Haein mengerutkan dahinya, "Tugas apa?"

Bora merogoh ponselnya dan mulai mengirimkan sesuatu dari ponselnya ke ponsel Haein. Ponsel Haein bergetar seketika.

"Bukalah!" perintah Bora.

Haein membuka ponselnya. Bora telah mengirimkan sebuah rekaman video. Haein membukanya dan melihat Jay Park, teman sekelasnya, sedang merokok di balkon sekolah. Rekaman itu dengan sangat jelas menunjukkan wajah Jay.

"Temui Jay dan katakan padanya kau akan menyebarkannya!" perintah Bora.

Haein menatap Bora, tercengang. "Kau menyuruhku untuk mengatakan itu padanya?!"

Bora mengangguk, "Jika kita siswa biasa merokok itu adalah hal yang biasa. Tapi berbeda dengan Jay. Dia adalah seorang idol dan masih bersekolah. Itu akan sangat mengancam karirnya..."