Park Jongseong, atau yang lebih dikenal dengan Jay Park, adalah seorang siswa SMA Seongju yang jarang terlihat di sekolah karena kesibukannya sebagai aktor dan penyanyi solo.
Pada malam itu, Jay terlihat tengah menelepon seseorang di depan gedung agensi yang menaunginya, menundukkan kepalanya agar tidak dikenali oleh orang-orang di sekitarnya.
"Park Sunghoon, besok aku masuk sekolah. Pinjamkan semua tugasmu, aku akan menconteknya darimu," ucap Jay dalam teleponnya kepada Park Sunghoon.
Pembicaraan Jay dan Sunghoon di telepon terpotong tiba-tiba saat seorang gadis dengan seragam sekolah mendekatinya.
Gadis itu memberikan sepasang sumpit yang dibungkus plastik, "Selamat malam, maaf mengganggu. Saya ingin meminta tolong untuk mengantarkan sumpit ini ke Pak Kim Hyunjoon, salah satu staff di sini. Katakan ini dari putrinya!" ucapnya sopan.
Jay mendongakkan kepalanya dan memperhatikan seragam sekolah gadis itu dengan heran, "Siswa Seongju? Apa-apaan ini?!" gumamnya.
Gadis itu menatap Jay dengan keterkejutan, "Kau... J-Jay Park?!" ujarnya, terkejut dengan keberadaan Jay di sana.
Jay membaca tanda pengenal nama di seragam Gaeul. "Tch! Kim Gaeul? Kamu penggemar dari sekolahku?" timpalnya dengan sinis.
Gaeul menjawab dengan terbata-bata, "A-Aku mengira kau adalah seorang penjaga keamanan yang bisa aku titipkan sebuah barang. Maaf!".
Jay mengerutkan dahinya dengan skeptis, "Kebohongan macam apa itu? Ratusan gadis juga bisa saja memakai alasan itu untuk menemuiku."
Gaeul meghela napasnya. "Dengar! Tidak semua orang adalah penggemar dan pengikutmu! Kalau begitu aku pergi! Maaf jika mengganggu!".
Gaeul berbalik dan melangkah pergi dengan langkah yang mantap, meninggalkan Jay dengan rasa jengkel dan kesal.
Narsistik! Bisik Gaeul dalam hati.
-
Sinar matahari pagi yang hangat mulai menyinari halaman luas SMA Seongju, memantulkan kesegaran di antara pepohonan rindang. Semua siswa berkumpul di halaman sekolah.
Di depan para siswa, terpampang sebuah foto di atas meja yang dilapisi kain putih. Seperti foto yang terpajang di sebuah pemakaman. Mereka semua hening saat langkah Bang Heejin, Kepala Sekolah SMA Seongju, melintasi halaman menuju mimbar yang berada di depan mereka.
Sementara puluhan jurnalis dan wartawan dari berbagai media bergerak cepat berdatangan di tempat itu. Jepretan kamera mereka terdengar mengabadikan kejadian itu.
Ketika Bang Heejin berdiri di atas mimbar ia mulai berbicara di sana. "Pagi hari ini, kita berkumpul di halaman sekolah untuk mengenang dan menghormati mendiang Hwang Haein. Siswa perempuan SMA Seongju yang telah pergi untuk selamanya," ucapnya, suaranya terbawa angin pagi, namun tetap terdengar jelas bagi semua siswa yang hadir.
"Terlepas dari segala sesuatu, SMA Seongju, sebagai sebuah lembaga pendidikan terbaik di Seoul, akan selalu menghargai mendiang yang pernah belajar bersama-sama di sini. Terbukti sekarang, kami semua berkumpul di sini untuk memberikan penghormatan terakhir untuk Hwang Haein," lanjutnya, kata-katanya merangkai sebuah ungkapan penghormatan.
Semua teman sekelas Hwang Haein maju dengan langkah yang hening, masing-masing membawa setangkai bunga lily putih sebagai ungkapan terakhir penghormatan. Kim Gaeul, Jang Wonyoung, Park Sunghoon, Jake Shim, dan An Yujin, bersama teman-teman sekelasnya yang lain, berdiri tegak di sana.
Kim Gaeul, dengan tatapan yang penuh rasa, memandang foto Hwang Haein yang terpampang di depannya. Meskipun tak pernah berkesempatan mengenal Hwang Haein secara langsung, Gaeul bisa merasakan kedukaan yang menyelimuti hati teman-temannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367815828-288-k91937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hierarchy | ENHYPEN x IVE | 2024 | 17+
FanfictionDi salah satu sekolah di Seoul, SMA Seongju, siswa-siswa dielompokkan ke dalam empat strata berdasarkan tingkat sosial dan akademik mereka. Namun, sistem ini menciptakan ketegangan dan konflik yang mendalam di antara siswa. Ketika sebuah misteri bes...