Chapter 4 : Pion Mulai Bergerak

620 70 7
                                    

Angin sore menghembus dengan lembut, menerobos lorong-lorong sepi sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin sore menghembus dengan lembut, menerobos lorong-lorong sepi sekolah. Sinar senja menyisip masuk melalui jendela, memberi warna keemasan pada dinding-dinding koridor yang sepi. Di antara gemuruh langkah siswa yang pulang, Kim Gaeul melangkah perlahan keluar dari kelasnya, menyusuri lorong menuju loker di ujung koridor.

Dengan langkah ringan, Gaeul berhenti di depan loker pribadinya, menyentuh gagang pintu logam dengan lembut. Dengan gerakan halus, ia membuka tasnya, hendak meletakkan buku-bukunya yang telah diambil dari pelajaran terakhir.

Namun, di antara buku-buku tersebut, terjatuh selembar kertas berwarna kuning emas. Gaeul mengernyitkan kening, memandang gumpalan kertas itu dengan rasa ingin tahu. Tangannya meraihnya, mengangkatnya ke atas, dan dengan hati-hati membukanya.

Mata gadis itu melebar kaget saat ia melihat sebuah nama dan nomor telepon yang tercetak jelas di atasnya. 'antochrys 10-3142-5824' bunyi tulisan tersebut, diikuti dengan pesan singkat yang membuat dirinya terkejut, 'Kim Gaeul, Tembok Hierarki itu... ayo hancurkan bersama-sama."

Gaeul terdiam, matanya melintas cepat ke kanan dan kiri, mencari tanda-tanda keberadaan orang di sekitarnya. Lorong koridor kosong, kecuali bayangan-bayangan dari siswa yang bergegas pulang. Tidak ada yang tampak mencurigakan.

Hatinya berdebar-debar, mencoba mencerna makna dari pesan misterius yang tertera di kertas itu. Apakah ini sebuah lelucon? Atau memang ada seseorang yang sungguh-sungguh dengan pesan ini?

Gaeul merasa detak jantungnya berdegup lebih cepat saat mendengar suara yang memanggil namanya.

"Kim Gaeul? Kau orang yang saat itu menguntitku di depan gedung agensiku bukan?".

Mata Gaeul bergerak cepat, mencari sumber suara itu. Jay Park, seorang siswa yang tampaknya familiar, muncul di dekatnya.

Mata Jay sekilas menatap ke kertas yang Gaeul pegang, membua Gaeul buru-buru menyembunyikannya di saku roknya.

Gaeul merasa terdorong untuk memberikan penjelasan. "Jaga bicaramu! Aku sama sekali tidak menguntitmu! Aku sudah bilang bahwa ayahku bekerja di perusahaan agensimu!"

Jay, dengan nada tenang, membalas. "Tidak kusangka kau adalah siswa baru di kelasku. Kalau begitu, salam kenal!" tawannya terdengar ramah, sambil ia mengulurkan tangannya untuk berjabat.

Gaeul menatap Jay dengan ekspresi campuran antara skeptis dan heran. "Apa yang kau lakukan?"

"Berkenalan? Tenang saja, aku tidak peduli dengan tingkatanmu," ucap Jay, mencoba menjelaskan kepada Gaeul yang terlihat ragu.

Meskipun demikian, Gaeul merasa baik-baik saja dengan sikap Jay, yang membuatnya akhirnya meraih tangan Jay dengan ragu.

Setelah jabatan tangan mereka berakhir, Jay bergerak menjauh, meninggalkan Gaeul sendirian. Kim Gaeul menatap punggung Jay yang semakin jauh.

The Hierarchy | ENHYPEN x IVE | 2024 | 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang