Di dalam ruangan kantor Lee Heeseung, Jang Wonyoung dan An Yujin duduk dengan tegang. Sore itu, ruangan yang biasanya sunyi dipenuhi oleh ketegangan. Heeseung, pengacara muda yang cerdas, berdiri di depan mereka, memandang serius ke layar laptop yang menyala. Di layar itu terputar rekaman CCTV yang tampak seperti sebuah film thriller.
Rekaman itu memperlihatkan Yujin yang gelisah, dengan cepat menekan tombol alarm kebakaran sekolah. Beberapa detik kemudian, Jake Shim muncul dan dengan cekatan membawa Yujin pergi dari sana.
Heeseung menatap layar dengan serius, berkata, "Terima kasih sudah memberikanku rekaman ini. Setidaknya ini membantuku dalam penyelidikan."
Yujin, dengan wajah penuh kekhawatiran, bertanya, "Tapi bagaimana jika rekaman ini tersebar dan pihak dari pelaku dari semua ini memanipulasinya? Aku sangat berpeluang untuk menjadi tersangka di sini."
Wonyoung, yang duduk di sebelahnya, menyela, "Itu tidak mungkin. Rekaman itu aku pindahkan ke flash disk dan aku menghapusnya dari rekaman monitor sekolah. Yang mendapat masalah di sini adalah aku, karena aku telah menghapusnya."
Heeseung mengangguk, "Kalian berdua akan baik-baik saja. Aku akan menjamin itu. Tapi rahasia yang kalian jaga akan ikut naik ke permukaan jika kasus Hwang Haein telah tergali sepenuhnya."
Yujin, dengan tekad yang kuat, menjawab, "Aku dan yang lainnya sudah tidak peduli dengan hal itu, Pengacara Lee."
Heeseung kemudian mengambil sebuah map berwarna cokelat dari meja. Map tersebut berisi berkas-berkas penting.
Heeseung menyerahkannya kepada Yujin sambil berkata, "Ini adalah bahan mentahan yang akan digunakan untuk penulisan artikel. Aku menyerahkan semuanya padamu, An Yujin."
Yujin menerima map itu dengan anggukan tegas. "Aku akan segera menulisnya."
-
Siang itu di dalam kelas saat jam istirahat, suasana terasa sibuk namun penuh semangat. Kim Gaeul, Park Sunghoon, Jang Wonyoung, Jay Park, An Yujin, dan Jake Shim sedang sibuk memasukkan berbagai kertas origami berbentuk burung ke dalam tiga kardus besar. Mereka sedang bersiap untuk melakukan kampanye pencalonan Kim Gaeul sebagai kandidat Ketua Angkatan.
Gaeul berdiri di tengah-tengah mereka. "Kita akan terbagi menjadi tiga tim," katanya, menunjuk pada kelompok kecil mereka. "Aku dan Sunghoon, Jake dan Yujin, Wonyoung dan Jay. Bagaimana?"
Jay menyahut, "Baiklah. Kita berpencar ke setiap lorong-lorong kelas 12 kan?"
Gaeul mengangguk, senyum tipis muncul di wajahnya. "Hm, benar. Terima kasih semuanya sudah mau membantuku."
Jake, yang sedang memasukkan burung origami terakhir ke kardus, bertanya, "Apa yang akan kau lakukan dengan kertas-kertas origami ini?"
Gaeul mulai menjelaskan,"Kita akan berkampanye sekaligus fokus ke permasalahan apa saja yang biasanya terjadi di kelas 12. Jadi siswa kelas 12 akan menerima kertas ini lalu akan membongkar setiap lipatannya menjadi kertas biasa. Mereka akan kuminta untuk mengisi hal-hal apa yang mereka harapkan dan inginkan untuk ketua angkatan."
Wonyoung membuka suara, "Itu ide yang bagus. Ini akan membuat mereka merasa lebih terlibat."
Sunghoon menambahkan, "Dan itu juga menunjukkan bahwa kau benar-benar peduli dengan apa yang mereka inginkan."
Gaeul mengangguk, merasa didukung oleh teman-temannya. "Ya, itu tujuanku. Aku ingin semua siswa merasa didengar dan dihargai."
Keenam siswa itu mulai membawa kardus-kardus itu keluar kelas, berpencar menuju lorong-lorong kelas 12 sesuai dengan rencana. Setiap tim bekerja dengan cepat dan efisien, menyebarkan origami burung kepada siswa-siswa lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367815828-288-k91937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hierarchy | ENHYPEN x IVE | 2024 | 17+
Fiksi PenggemarDi salah satu sekolah di Seoul, SMA Seongju, siswa-siswa dielompokkan ke dalam empat strata berdasarkan tingkat sosial dan akademik mereka. Namun, sistem ini menciptakan ketegangan dan konflik yang mendalam di antara siswa. Ketika sebuah misteri bes...