Bang Heejin duduk santai di sofa ruang keluarga di kediaman keluarga Jang. Ruangannya luas dan elegan, dengan dekorasi yang menonjolkan kemewahan dan kekuatan. Dia meraih remote control yang terletak di meja samping sofa dan menyalakan televisi yang terpasang di dinding. Layar televisi mulai menampilkan gambar berita terbaru, dan suara dari jurnalis berita mengisi ruangan dengan jelas.
Pembaca berita di layar mulai membacakan laporan dengan nada serius. "Hukum Taegang, salah satu firma hukum terkemuka di Seoul, resmi ditutup akibat tuduhan penghindaran pajak dan penyimpangan undang-undang untuk kepentingan pribadi. Pihak berwenang mengklaim bahwa firma tersebut terlibat dalam praktik ilegal yang melanggar ketentuan hukum. Penutupan ini mengikuti investigasi mendalam yang mengungkap berbagai bukti penyalahgunaan."
Saat berita ini terus mengalir, Bang Heejin tersenyum lebar. Ada ekspresi kepuasan dan kemenangan di wajahnya. Dengan secangkir teh hangat di tangan, dia menyeruput perlahan sambil menikmati momen keberhasilannya. Setiap kata yang diucapkan oleh pembaca berita semakin menambah rasa puasnya.
Bang Heejin meletakkan cangkir teh di meja samping dan mengambil ponselnya dari saku. Dia mulai mencari nomor kontak di ponselnya, lalu menekan tombol panggil.
Bang Heejin menempelkan ponsel di telinganya dan tetap memantau berita di televisi. "Kerja bagus! Anda pejabat yang bisa diandalkan, Mr. Joo!"
Di seberang telepon, suara pejabat itu terdengar dengan nada bangga. " Saya senang mendengar bahwa ini membawa hasil yang diharapkan."
Bang Heejin melanjutkan, "Salah satu pengacara di Firma Hukum Taegang belakangan ini mencari masalah denganku. Dia tidak paham bagaimana aku bisa melakukan apapun..."
Pejabat itu menyahut, "Mereka tidak memiliki kuasa apa-apa sekarang, Mrs. Bang!"
Bang Heejin tertawa lembut. "Sungguh hebat, bukan? Dengan langkah ini, aku telah menunjukkan kekuatan dan mempengaruhi dunia hukum."
Setelah menutup telepon, Bang Heejin kembali menatap berita di televisi dengan senyuman puas. Dia tahu bahwa langkah ini adalah bagian dari rencananya yang lebih besar, dan meskipun ada banyak langkah yang harus diambil, kemenangan hari ini memberikan dorongan besar untuk usahanya.
Bang Heejin menikmati momen kemenangan sambil memandangi berita di televisi. Namun, suasana yang tenang itu tiba-tiba terganggu oleh suara yang datang dari sudut ruangan.
"Cara kotor untuk melawan hukum dengan memanipulasinya. Cara seperti itu sangatlah dirimu!" Suara itu penuh dengan rasa sarkasme.
Bang Heejin menoleh dan mendapati Jang Wonyoung berdiri dengan ekspresi serius. Wonyoung berjalan mendekat dan duduk di sofa yang berseberangan dengan Bang Heejin, dengan sikap menantang.
Bang Heejin memutar bola matanya dengan tidak sabar. "Tahu apa kau soal kasus ini?" tanya Bang Heejin, suaranya penuh dengan nada sinis.
Wonyoung menatapnya tajam. "Kasus yang mana? Tentang Hwang Haein atau kecurangan-kecuranganmu yang lain?"
Bang Heejin menyipitkan matanya. Dia mencerna pertanyaan Wonyoung.
"Jangan berpikir seolah-olah aku buta dengan perbuatan kotormu..." ucap Wonyoung lebih lanjut.
Bang Heejin terkekeh kecil, senyumnya penuh dengan kepuasan. "Sampai kapan kita harus bersikap seperti ini, Wonyoung-ah? Aku sebentar lagi akan menjadi ibu tirimu. Selepas ayahmu pulang dari Belanda, kita akan menjadi keluarga..."
Wonyoung tersenyum tipis. "Keluarga? Bagaimana jika aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi?"
Bang Heejin menantang. "Cobalah. Kau tidak punya apa-apa untuk menggagalkan hal itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hierarchy | ENHYPEN x IVE | 2024 | 17+
FanficDi salah satu sekolah di Seoul, SMA Seongju, siswa-siswa dielompokkan ke dalam empat strata berdasarkan tingkat sosial dan akademik mereka. Namun, sistem ini menciptakan ketegangan dan konflik yang mendalam di antara siswa. Ketika sebuah misteri bes...