01. Bekal

389 30 4
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum! Halo semuanyaaa!!

Absen di sini yukk🙆🏻‍♀️❤️❕

Jangan lupa sholat 💙

Happy Reading ~

"Itu apa?" Amal menatap sebuah wadah yang baru saja di sodorkan oleh gadis di hadapannya ini. Kening lelaki itu tampak berkerut saat bertanya.

"Bekal," jawab Alesha Baqiya Al-Dafi, perempuan yang baru saja memberikan wadah tadi.

"Buat saya?" Amal kembali melontarkan pertanyaan pada Alee, nama panggilan dari Alesha.

Alee menganggukkan kepalanya. "Iya, buat kamu, masa bekal buat akhirat?" balasnya seraya menampakkan wajahnya yang tersenyum manis.

Lelaki yang bernama lengkap Muhammad Fadhilul Amal itu tersentak mendengarnya. "Kenapa kasih saya bekal?" tanya Amal lagi. Ia kembali menatap ke arah bekal yang Alee berikan.

"Ya, buat kamu makan dong?" timpal Alee, bingung dengan pertanyaan dari Amal.

Amal tampak berdecap. "Ada peletnya?" ujarnya seraya melirik ke arah gadis di depannya itu.

"Salah, itu ada racunnya," timpal Alee asal tetapi berhasil membuat Amal berdigik ngeri.

"Aman, Pak Amal, aman. Enggak usah lebay gitu, deh!" Alee kembali berucap, kali ini menyapa sinis ke arah Amal yang menjabat sebagai bosnya.

"Namanya juga waspada," gumam Amal yang membuat Alee memutar bola matanya malas.

Alee kemudian menghela napasnya sejenak. "Itu aku masak sendiri, tahu!" Gadis itu kembali berucap dengan nada antusiasnya.

"Saya enggak tanya?" Balasan dari Amal itu membuat Alee seketika melebarkan matanya tidak percaya.

"Kamu, ya! Aku cuma ngasih tau aja!" Alee menggeram kesal melihat respon dari Amal barusan, selain ucapannya yang menyebalkan raut wajah lelaki itu membuatnya bertambah kesal.

Amal menyengir melihat gadis di hadapannya itu menggeram kecil. "Ya sudah, terima kasih bekalnya. Kamu boleh keluar, takut ada fitnah," sahut lelaki dengan tinggi 181 cm itu.

"Iya, bye! Assalamualaikum!" Alee selaku sekretaris dari Amal akhirnya memilih untuk keluar dari ruangan pria itu.

"Waalaikumsalam," jawab Amal, kemudian saat melihat Alee sudah keluar, Amal lantas melirik ke arah bekal yang di berikan oleh sang sekretaris dengan penasaran.

Tangan lelaki itu bergerak membukanya, ingin melihat menu apa yang Alee berikan untuknya. Merasa tumben saja, saat tiba-tiba gadis itu memberikannya bekal.

"Pak Amal!"

Mata Amal terpejam, ia benar-benar tersentak mendengar suara dari Alee barusan. Tangannya bahkan sontak ia tarik dari bekal yang belum sempat ia lihat isinya. Lelaki itu kemudian menatap tajam ke arah Alee yang kini menyengir karena keterkejutannya.

"Ada apa lagi, Alee?" tanya Amal menahan geram.

Alee kembali menyengir, tangan kanan gadis itu kemudian tampak memperlihatkan sebuah botol air ke arah Amal, kemudian menaruhnya di meja lelaki itu, berdekatan dengan wadah bekalnya. "Minumnya, Pak, biar enggak seret," ungkapnya dengan tersenyum ceria.

Amal ikut memaksakan senyumannya. "Terima kasih," ujarnya yang dibalas anggukan oleh Alee.

Gadis itu lantas kembali berpamitan untuk kembali ke ruangannya. Setelahnya, Amal lantas menyantap makanan dari Alee usai mengucapkan bismillah.

Bekal in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang