09. Boss Suami

200 19 1
                                        

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum! Halo semuanyaaa!!

Apa kabarr?

Sesuai janji aku di Ig, aku up yaaa!🙆🏻‍♀️💙

Semoga kalian sehat-sehat terus🫶🏻

Jangan lupa sholat 💙

Happy Reading ~

"Boss!" Amal tersentak kaget mendengar suara itu, lelaki itu sontak menatap ke arah pintu ruangannya yang terbuka, menampakan sosok perempuan dengan hijab pashminanya.

"Ngagetin aja kamu. Kan bisa salam dulu," ujar Amal menatap jengah pada istrinya yang kini menyengir usai ia berkata demikian.

"Aku mau numpang salat dhuha di sini. Boleh, kan? Mumpung sekarang kita udah halal, hehehe." Alee berucap malu-malu saat mengatakan hal itu.

"Ya sudah, salat aja," balas Amal kemudian kembali fokus pada laptop di depannya.

"Kamu sudah salat memangnya?" tanya Alee yang sebenarnya perkataannya itu merupakan kode untuk diimami oleh sang suami.

"Sudah barusan," jawab Amal yang tetap fokus pada laptopnya.

Alee mengangguk mengerti kemudian segera melakukan tujuannya untuk masuk ke dalam ruangan sang suami——jelas untuk salat Dhuha. Setelah selesai, ia menghampiri Amal dalam diam.

Amal yang merasa ada seseorang di sampingnya sontak menoleh. "Astaghfirullah!" ujar laki-laki itu, terkejut melihat sang istri yang begitu dekat dengannya saat ini. Sementara Alee yang melihat sang suami yang terkejut justru tersenyum.

"Kamu kapan selesai salatnya?" tanya Amal usai menenangkan diri dari rasa terkejutnya.

"Baru-baru aja, kok. Terus aku langsung lihat kamu," jawab Alee yang membuat Amal akhirnya menganggukkan kepalanya.

"Nanti siang kita makan bareng di sini, yuk! Aku udah boleh lama-lama di ruangan kamu, kan?" ungkap Alee dengan nada centilnya.

Amal tentu saja sempat terkejut mendengar ungkapan dari sang istri, sebelum akhirnya pria itu memberikan anggukkan kepala. "Boleh, kok," timpal pria itu.

"Kalau gitu aku balik ke ruangan aku dulu, ya, Bos," ucap Alee seraya menyodorkan tangannya pada sang suami.

Amal menerima sodoran tangan Alee yang membuat perempuan itu mencium tangan sang suami, bersamaan dengan hal itu, Amal  mengusap pelan ubun-ubun sang istri.

"Kamu jangan kangen, ya!" Kembali Alee mengutarakan sebuah godaan sembari mengedipkan sebelah matanya kepada sang suami, selanjutnya perempuan berhijab pashmina itu segera keluar dari ruangan Amal yang kini tertegun melihat sikap istrinya.

"Dia kayaknya udah mulai naksir sama saya," gumam Amal sambil mengulum senyumannya.

**

Althaf berjalan memasuki sebuah perusahaan yang terbilang masih kecil karena memang masih berstatus sebagai perintis. 'PT Amalan', begitulah yang tertulis pada halaman depan perusahaan tersebut. Perusahaan yang Althaf ketahui masih berfokus hanya pada makanan saja.

Laki-laki itu terus berjalan hingga tiba di ruangan sang kakak. Althaf sudah cukup dikenali oleh para pegawai di sini, jadi dirinya bisa masuk begitu saja tanpa membuat janji sekalipun. Menakjubkan, bukan?

"Akhirnya kamu datang juga, dek!" Alee tersenyum senang melihat kedatangan sang adik. Perempuan itu sontak menepuk pelan pundak adik lelakinya yang lebih tinggi darinya itu.

Bekal in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang