Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum! Halo semuanyaaa!!
Apa kabar?👋🏻
Maaf ya baru bisa up lagi, aku sudah mulai masuk sekolah jadi harus fokus ke sana dulu. Tapi insya Allah, aku akan berusaha supaya tetap rutin up kok.
Doakan aku sehat-sehat terus yaa🩷
Aku juga lagi berusaha beradaptasi sama jadwal baru, nih😁
Jangan lupa sholat 💙
Happy Reading ~
♡
"Langsung saja, Nak, kamu terima lamaran Amal atau tidak?" Ayah Alee langsung to the point mengucapkan pertanyaan itu, membuat mereka semua terkejut karenanya.
"Aduh, Mas, nggak boleh langsung kayak gitu, sabar dong," kata Bunda Alee, menengur sang suami yang sangat tiba-tiba mengucapkan hal tersebut
"Ayah enggak sabar Alee dan Amal nikah soalnya, Yang!" ujar Ayah Alee seraya tersenyum. Lelaki itu memang benar-benar tidak sabar untuk menikahkan putrinya dengan anak dari sahabatnya saat kuliah S2 dulu.
"Betul, Pak, kan tadi kesepakatannya Amal minta mau ta'aruf dulu sama Alee," balas Pak Mikail selaku ayah dari Amal, alias sahabat dari Ayah Alee.
"Maksudnya bagaimana?" Tanya Alee seraya melirik ke arah Amal sejenak kemudian menatap kedua orangtuanya dengan bingung.
Kembali intensi mereka kepada Alee. "Kamu terima lamaran Amal, kan? Tenang aja, nanti ta'aruf dulu, kok, enggak langsung nikah," papar ayah Alee.
"Amal terima perjodohan ini?" Alee kembali memastikan hal itu.
Terdengar decapan dari sang Ayah. "Iya, anakku, kalau enggak, kenapa Amal sampai datang sama keluarganya kalau menolak?" jawab pak Al-Dafi. Keluarga Amal tersenyum mendengar ucapan dari Ayah Alee.
"Jadi bagaimana, nak Alee terima?" Kali ini, Pak Mikail bertanya pada Alee.
Alee terdiam sejenak kala tanpa sengaja ia dan Amal sempat bersitatap beberapa detik sebelum akhirnya lelaki itu kembali menjaga pandangannya. "Aku terima," jawabnya yang seketika membuat orang-orang mengucapkan syukur atas jawabannya.
**
Kesimpulan dari acara lamaran karena perjodohan itu adalah; Amal dan Alee akan melakukan ta'aruf guna lebih mengenal secara mendetail.
Ini merupakan syarat dari Amal yang langsung di setujui oleh kedua orang tuanya.
Sekarang, Amal, Alee, beserta salah satu ustadz selaku pembimbing ta'aruf mereka, dan adik Alee kini berada di sebuah rumah makan untuk menjalankan rencana mereka terkait kegiatan ta'aruf itu.
"Kalian bisa saling bertanya apapun itu. Usahakan tanya sedetail-detailnya, pun jawab dengan sejujur-jujurnya. Ingat, tujuan kalian melakukan ta'aruf ini untuk menikah, bukan hanya sekadar kenal biasa." Pak ustadz selaku pembimbing ta'aruf mereka mulai mempersilakan dua insan yang berada di dekatnya.
Setidaknya, mereka dengan pak ustadz memiliki jarak meski tidak jauh. Hal ini di lakukan agar Amal dan Alee dapat bertanya secara mendalam berdua tanpa memunculkan fitnah karena masih di awasi oleh yang lain.
Amal dan Alee menganggukkan kepalanya mengerti mendengar ucapan sang ustadz. Keduanya kemudian saling berdeham pelan, cukup merasa canggung dengan posisi sekarang ini.
"Kamu akhirnya terima perjodohan ini juga. Saya boleh tau alasannya?" Amal lebih dulu memberikan pertanyaan.
Jantung Alee kembali terasa bedisko meski hanya di tanya seperti itu oleh Amal. "Sama seperti kamu, aku juga enggak ada alasan buat nolak," jawab Alee yang membuat Amal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bekal in Love
RomanceFrom; "Boss," to; "Babe," ** "Itu apa?" -Amal "Bekal," -Alee "Buat saya?" -Amal "Bukan, bekal buat akhirat!" -Alee Begitulah awal mula Amal CLBK pada Alee, dari bekal menjadi cinta! Yang plot twist-nya, ternyata ia dijodohkan dengan gadis pujaan hat...