Senin, 3 Maret 2015
"Gue pasti bisa. Gak boleh malu-maluin. Ayo, semangat woy semangat!" Kata Aurel menyemangati diri sendiri.Ya, hari ini adalah hari pertama Aurel ke sekolah yang baru. Aurelia Isabella Friz. Gadis remaja berumur 16 tahun dengan kulit putih bersih, mata coklat terang, rambut ikalnya yang coklat, bibir merah alami, dan tinggi semampai. Aurel merupakan pindahan dari Gorontalo, dan hari ini Aurel akan siap bertemu dengan teman baru di sekolahnya. SMA Brawijaya.
"Ayo sayang cepetan, nanti kamu telat lho." Ucap Laura, mamanya Aurel.
"Iya maaa, 5 menit lagi."
Seragam. Check.
Sepatu. Check.
Tas. Check.
Bando. Check.
Buku. Check.
"Okay, school, I'm coming!"
••••
"Eh, gue denger bakal ada anak baru. Katanya sih cakep, cuy. Gue gebet bisa gak ya? Secara gue 'kan juga cakep." Ucap Rion, salah satu pentolan anak eksis di SMA Brawijaya.
"Mending doi mau. Gue yang cowok aja ogah deket-deket sama lo, gimana dia yang cewek?" Ucap seseorang disamping Rion.
"Najis lo, Do, jahat banget sama gue. Gak bisa apa bikin gue seneng sehari aja?" Orang yang dipanggil 'Do' hanya mengedikkan bahu dan keluar dari kantin.
Dia, Geraldo Verdinand Hasdi. Salah satu anak pemilik yayasan di SMA Brawijaya. Untuk seukuran anak kelas 2 SMA, Aldo bisa dibilang sangat tinggi. Aldo juga menekuni ekskul Basket, Karate, dan Futsal. Alisnya yang tebal, rambutnya hitam legam makin menambah daya tariknya. Benar-benar cowok idaman.
Saat Aldo sudah berjalan keluar kantin, dia bertemu dengan seseorang, "Cuy," sapa orang tersebut.
"Paan?" Balas Aldo ogah-ogahan.
"Bosen banget kayaknya. Ikut gue bentar dah."
"Ngapain? Males ah gue. Mager nih."
"Kita punya sesuatu nih biar lo gak bosen." Kata Bagas, sahabat yang paling dekat dengan Aldo.
"Kita?" Kata Aldo sembari mengernyitkan alisnya.
"Gue sama anak-anak. Ayo cepetan."
"Awas kalau gak seru. Gue banting lo."
"Mau dong maz dibanting."
"Najis lo, alay."
"Pokoknya gue yakin deh lo pasti suka." Kata Bagas tersenyum penuh arti.
••••
Jam 7.00 Aurel sampai di sekolah, saat sampai di depan gerbang, Aurel melihat sudah banyak siswa dan siswi yang berseragam sama seperti dirinya.
Lalu Aurel melangkahkan kaki menuju kelasnya, karena kemarin dia sudah survey, maka, dia tidak perlu repot-repot untuk mencari kelasnya. Saat ia berjalan ke arah lapangan, tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya.
"Hai. Lo anak baru ya?" Tanya orang tersebut.
"I...ya. Kenapa ya?" Tanya Aurel bingung.
"Oh enggak. Lo Aurel 'kan?"
"Iya. Lo siapa ya? Kita udah saling kenal?"
"Belum sih, kenalin, gue Rion." Jawab orang yang mengaku bernama Rion tersebut. Setelah menjabat tangan Aurel dengan paksa, Rion langsung pergi meninggalkan Aurel di Lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixteen [Selesai]
Teen FictionGue, siswi baru di SMA Brawijaya yang gak kenal siapapun, tiba-tiba ditarik sama cowok ganteng yang sayangnya nyebelin dan dia cium gue di tengah lapangan. Bayangin dia CIUM GUE. -Aurelia Isabella Friz Gue, cowok ganteng di SMA Brawijaya yang sayang...