Aldo tidak main-main dengan ucapannya. Jika ada seseorang yang menganggu sesuatu yang menjadi miliknya, maka dia tidak akan tinggal diam. Tapi, seemosi-emosinya, dia gak akan mungkin bermain kotor dengan tangannya sendiri, bukan tipenya.
"Halo,"
"Halo, ini siapa?"
"Gue Aldo, Sal. Masih inget gak?"
"Oh, Aldo! Masih kok. Tahu Line gue darimana?"
"Kan kita pernah tukeran, dodol! Btw bisa ketemuan gak?"
"Oh, lupa gue hehehe. Ketemuan mau ngapain?"
"Ada something lah. Kalo lo bisa nanti gue Line dimananya."
"Oh yaudah. Nanti Line gue aja ya."
"Sip."
••••
"So?"
"Gue mau to the point aja. Lo suka gak sama Dika?"
Salsa mendelik bingung. Apa maksud pertanyaan Aldo?
"Maksud lo?"
Aldo menghela nafas sabar sebelum akhirnya melanjutkan, "gue mau lo jadian sama Dika," Kata Aldo menatap tepat dimanik Salsa, "secepatnya."
Salsa semakin bingung. Maksudnya apa dia ngajak ketemuan kalau ujung-ujungnya ngomong hal gak jelas kayak gini?
"Gue gak ngerti maksud lo apaan."
"Your fucking bestfriend do something stupid to my girl."
"Dia, apa?"
Aldo berdecak kesal, "udahlah lo gak perlu tahu. Pokoknya gue mau lo cepet jadian sama Dika biar dia gak deketin Aurel lagi."
"Kalau lo mau ini berhasil, lo harus ceritain dulu masalahnya dimana. Gue gak mungkin langsung bertindak tanpa tahu apa-apa." Ucap Salsa kesal. Enak aja Aldo mau ngatur-ngatur gue seenaknya, batin Salsa.
"Dia nyium cewek gue. Puas?!"
"Dika gak mungkin kayak gitu." Ucap Salsa refleks.
"Yakin banget?" Tanya Aldo dengan nada mencemooh.
"Iya lah! Dika gak mungkin kayak gitu!" Ucap Salsa menegaskan.
"Gue tanya satu hal sama lo. Apa yang menjamin dia gak bakal ngelakuin hal bastard kayak gitu? Berapa lama sih lo kenal dia? Baru beberapa bulan 'kan? Lo gak bisa ngeliat dia dari satu sisi aja. Banyak sisi dari diri dia yang gak lo tahu, jadi berhenti bilang kalau dia gak mungkin kayak gitu karena lo emang gak tahu apa-apa!"
Salsa terhenyak. Dia sadar dia memang gak tahu menahu tentang Andika kecuali ibunya, dan sekilas tentang hubungan dan Aurel.
Entah kenapa, memikirkan hal itu membuatnya tersenyum miris. Namun seketika, sekelebat pikiran menghampiri Salsa dan membuatnya tersenyum sinis.
"Dan lo, apa yang buat lo suka sama Aurel? Setahu gue Aurel baru pindah ke sekolah ini tahun ajaran baru, dan setahu gue juga di hari itu lo ngelakuin hal bastard yang mungkin gak ada bedanya sama yang dilakuin Dika. Lo bikin malu dia di tengah lapangan, dan sekarang apa? Lo jadian sama dia? Lo bertindak seolah lo adalah cowok idaman semua cewek. Padahal apa? Gue tahu lo cuma mainin dia! Dan gue yakin paling bentar lagi lo bakal mutusin dia." Ucap Salsa masih dengan senyum sinis diwajahnya. Dia merasa senang bisa membuat Aldo tak berkutik seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixteen [Selesai]
Teen FictionGue, siswi baru di SMA Brawijaya yang gak kenal siapapun, tiba-tiba ditarik sama cowok ganteng yang sayangnya nyebelin dan dia cium gue di tengah lapangan. Bayangin dia CIUM GUE. -Aurelia Isabella Friz Gue, cowok ganteng di SMA Brawijaya yang sayang...