Sixteen [Selesai]

XII

AUREL

Aku sedang membaca novel terbaru yang baru kubeli minggu lalu sambil tersenyum sendiri.

Oh tidak!

Jangan pikir aku tersenyum karena novel itu, tapi karena memikirkan ajakan Aldo barusan. Kupikir aku sudah gila karena menerima ajakan orang yang-awalnya- ku benci.

Aku pun mengambil ponselku dan kembali membaca pesan darinya.

Aldo: besok jalan kuy.

Aurel: kemana?

Aldo: lo maunya kemana?

Aurel: kan lo yang ngajak jalan.

Aldo: iya sih 

Aurel: jadi gak? Gue banyak acara nih wkwk.

Aldo: yadeh. besok gue jemput jam 9 yak.
Aldo: dandan yang cakep.

Aurel: pen bet? Wkss.
Aurel: iya iya canda.

Aldo: wkwk sip.

Bahkan sekarang pun aku masih senyum-senyum sendiri. Gimana reaksi Anya sama Reni ya kalau tahu aku bakal jalan sama Aldo?

Eh? Tunggu sebentar.

ASTAGA! BODOH!

Aku bahkan langsung menerima ajakan Aldo tanpa bertanya pada Anya dan Reni.

Tapi, apa harus kasih tahu mereka? Apa mending gak usah? Tapi kalau nanti aku lagi jalan terus ke gap gimana? Ntar mereka marah sama aku lagi.

Oke. Aku bakal kasitau mereka, semoga mereka gak marah Ya Allah, Amin.

Aku pun membuka grup line yang isinya cuma kita bertiga, lalu mulai mengetikkan sesuatu,

Aurel: guys gue mau kasitau sesuatu.

Read by1

Widih, cepet banget ngereadnya.

Anya: cerita aja.

Aku pun mengetikkan balasan,

Aurel: gue mau jalan sama Aldo. Menurut kalian gimana?

Read by2

Reni: demi apa?

Anya: terus lo langsung nerima?

Astaga! Kenapa kesannya aku lagi dihakimin ya?

Aurel: iya gue terima.

Aurel: menurut kalian gimana?

Read by2

Anya: kalo kata gue hati-hati aja.

Reni: inget! Jangan baper sama doi.

Ternyata mereka gak marah. Syukurlah.

Aurel: thanksssss.

Aurel: btw kalian gak marah kan?

Anya: nope.

Reni: gak kok selo.

Aurel: okey lasyu.

Read by2

Reni: lasyu too.

Hanya perasaanku, atau Anya sebenarnya 'apa-apa' pas tahu aku jalan sama Aldo. Semoga hanya perasaanku. Lagipula 'kan aku hanya mencoba 'memperbaiki' hubungan.