XXV

70.9K 2.9K 43
                                    

Aldo: masih lama?

Aldo sudah menunggu sekitar 10 menitan namun Aurel belum juga menampakkan batang hidungnya.

"Aldo," Ucap seorang cewek dengan suara centil yang terdengar sangat mengganggunya.

Aldo berusaha mengabaikannya dan berjalan menuju parkiran.

"Aldo, gue nebeng ya? Ya ya, please."

"Kalau lo nebeng gue, temen lo yang itu tuh gimana?" Tanya Aldo sambil menoleh kearah seseorang dibelakang perempuan yang sedang mengganggunya ini.

"Dia bisa kok naik angkot."

"Dona, gue gak mau dan gak akan mau nebengin lo. Pulang aja sana sama temen lo." Ucap Aldo sambil mendelik kesal.

"Pasti lo mau jemput si anak baru itu ya? Iya 'kan?" Tanya Dona sewot.

Aldo menatap Dona bingung, "dia cewek gue. Yaiyalah gue jemput."

"Aldo! Please sekali aja lo anterin gue balik." Ucap Dona yang masih keukeuh diantar pulang oleh Aldo.

Aldo bergeming dan mengambil motornya. Dona masih setia mengikutinya dibelakang.

Lama-kelamaan Aldo merasa jengah juga dengan sikap Dona yang seperti ini.

"Lo bukan bayi lagi yang gak bisa pulang sendiri, Dona."

"Tapi gue maunya sama lo!" Ucap Dona keukeuh.

"Tapi gue maunya sama Aurel."

"Kenapa sih dia terus?"

Aldo refleks tertawa mendengar perkataan Dona, "ya karena dia cewek gue lah. Pertanyaan lo lucu tahu gak? Udah sana minggir."

Aldo paling anti dengan yang namanya membentak perempuan, sekalipun mereka sangat menyebalkan. Seperti saat ini. Aldo berusaha sangat keras untuk tidak membentak apalagi mengeluarkan kata-kata kasar kepada Dona.

Meskipun begitu, Dona tetap bergeming di tempatnya, "gue gak mau geser sampe lo mau nganterin gue."

Aldo menghela napas kasar, "Dona. Minggir, atau gue tabrak?" Ucap Aldo sambil menggas motornya dengan kasar.

"Tabrak aja, gue gak takut."

Habis sudah kesabaran Aldo, "fine! Besok gue anterin lo balik. Puas? Udah sana minggir!"

Dona berjengkit kegirangan, "yeay! Thank youuuu!" Ucapnya sambil mengecup pipi kanan Aldo. Setelah itu dia pun pergi menuju temannya.

"Cewek sinting."

••••

Dona menghampiri Bila dengan senang, "coba tebak, gue bakal ngapain besok?"

Bila mendelik bingung, "ngapain emang?"

"Ya 'kan gue bilang suruh nebak, gimana sih?" Ucap Dona sewot.

"Lo mau dianterin Aldo balik?" Tanya Bila pelan.

"Yas! Dia mau nganterin gue, Bil! Gue seneng banget."

Bila tersenyum pelan, "ya, selamat deh."

Dona menangkap ekspresi yang tidak biasa dari Bila, "lo kenapa? Kok keliatan gak seneng?"

Bila merasa terkejut, "ah, eng... enggak. Gak apa-apa."

Dona pun mengabaikan, "yaudah. Ayo balik."

Dona pun berjalan mendahului Bila dengan hati yang senang. Bertolak belakang dengan Bila yang lebih lesu dari biasanya.

Seandainya gue seberani Dona.

Sixteen [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang