Sudah tiga minggu lamanya Lucio dan Rachel tinggal bersama dengan hari-hari yang tenang tanpa ada gangguan yang berarti. Rachel sudah beradaptasi dengan hari-harinya yang sibuk menghadapi Lucio yang aktif dan banyak maunya. Untungnya, sejauh ini Lucio tidak pernah mengamuk atau mengalami tantrum. Sebaliknya, Lucio menjadi anak manis yang semakin menempel pada Rachel. Hanya saja, ketika malam hari tiba, Lucio berubah menjadi serigala kelaparan. Tepatnya lapar hasrat di mana dirinya terus mendambakan kepuasan seksual.
Tentu saja, Lucio menjadi sangat kecewa ketika tidak bisa melakukan hubungan intim bersama sang istri ketika Rachel datang bulan. Namun, sepertinya Lucio sudah belajar banyak hal hingga dirinya bisa meminta Rachel untuk melakukan hal lain untuk memuaskannya. Tentu saja Rachel pada akhirnya memberikan service spesial untuk sang suami setiap malamnya. Mengingat Lucio tidak akan tidur sebelum dirinya mendapatkan pelepasan.
Terlepas dari itu, semuanya berjalan dengan baik dan nyaman. Meskipun hanya tinggal berdua dengan Lucio, rasanya menyenangkan karena ada banyak hal yang bisa mereka lakukan. Mereka bisa membaca buku, berkebun, memancing di sungai yang tidak jauh dari pondok, atau bermain di padang rumput. Kegiatan mereka memang hanya seputar itu, karena ternyata pondok kayu tersebut tidak tersedia televisi atau sinyal ponsel. Selama ini jika membutuhkan sesuatu atau harus berkomunikasi, mereka hanya bisa menggunakan telepon rumah.
"Lihat, lobak ini sangat besar!" seru Lucio sembari menunjukkan lobak yang telah ia cabut.
Saat ini, keduanya memang tengah menikmati waktu berkebun yang cukup menyenangkan. Karena mereka hanya tinggal berdua, mereka memang jadi sangat bergantung satu sama lain. Itu juga akan menimbulkan rasa bosan karena tidak bisa menghabiskan waktu dengan mengunjungi tempat baru dan menghabiskan waktu dengan leluasa sembari bertemu dengan orang lain. Karena itulah, Rachel berusaha untuk menciptakan suasana baru dengan lebih banyak menciptakan kegiatan baru di luar rumah.
Lucio tampak ingin berlari pada Rachel yang tengah memeriksa tanaman yang lain. Namun, Lucio mulai merengek dan menangis ketika menyadari bahwa ada ulat pada bahunya. Rachel yang menyadari hal tersebut pun bergegas untuk mengusir ulat tersebut. "Sudah. Ulatnya sudah tidak ada lagi. Aku sudah mengusirnya," ucap Rachel.
Lucio memang sudah jauh lebih tenang, ia bahkan menjadi lebih diam. Hanya saja, keterdiamannya tersebut membuat Rachel merasa gelisah. Setelah itu mereka kembali ke pondok, mereka pun menikmati kudapan bersama dengan keadaan bersih mengingat Rachel meminta Lucio mandi dan ganti baju sebelum menikmati kudapan. Hanya saja, tiba-tiba Lucio bertanya, "Istriku, apakah kamu tidak membenciku?"
Rachel yang tengah menuang teh pun seketika menatap suaminya dan balik bertanya, "Kenapa aku harus membenci suamiku sendiri?"
Lucio tampak sangat gelisah. Bahkan saking gelisahnya ia tidak menyentuh kukis kesukaannya yang kini tersaji di atas meja. Lucio berkata, "Karena kamu menikah denganku yang bodoh. Semua orang bilang seperti itu. Aku rasa, sekarang kamu pasti membenciku karena kini kamu harus menikah dan hidup dengan orang bodoh sepertiku."
Rachel menatap Lucio dalam diamnya. Mungkin orang-orang menyebut Lucio sebagai orang bodoh yang tidak berguna. Bahkan keluarganya sendiri mengasingkan dirinya, dan hanya memanfaatkannya seperti ini ketika mereka membutuhkan pewaris. Namun, Rachel tahu bahwa Lucio adalah pria yang baik. Meskipun ia memiliki kekurangan, tetapi hatinya lembut dan penuh kasih.
Selama ini, Lucio bahkan tidak pernah memaksakan kehendaknya atau mengamuk ketika keinginannya tidak terpenuhi. Rachel bisa mengatakan bahwa Lucio lebih pengertian daripada orang normal. Ia penuh perhatian walaupun tingkahnya sangat kekanakan. Ia tulus, walaupun memiliki banyak kekurangan. Namun, Rachel juga bukan orang yang sempurna. Dengan semua kekurangan yang Rachel miliki, ia juga tengah belajar menerima kehidupannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Membara Sang Pewaris (21+)
Romantik[Mengandung konten dewasa! Sudah TAMAT. Follow akun ini untuk membaca part secara lengkap😉] Ini kisah tentang Para Pewaris yang mengejar cinta dan gairah mereka yang membara.