Keesokan harinya, Selena memutuskan untuk pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari di hari liburnya. Daniel harus bekerja, jadi Selena pergi sendiri. Ia menikmati momen tersebut, merasakan kebebasan dan kemandirian yang ia dambakan. Namun, nasib memiliki rencana lain untuknya. Ketika ia sedang memilih sayuran di super market yang berada di kota tersebut, Nathan muncul di hadapannya. Tentunya Selena tidak mengenal Nathan dan mengabaikannya begitu saja.
Hanya saja, Nathan yang berada di samping Selena itu tampak mencoba untuk menarik perhatian gadis cantik itu. Tentu Nathan mencoba untuk tebar pesona. Ia pikir tidak perlu terlalu berusaha keras untuk melakukan hal tersebut. Karena ia percaya diri dengan penampilannya sendiri. Bukan rahasia lagi bahwa Nathan dan Julia memang memiliki penampilan rupawan yang sangat berbanding terbalik dengan sifat mereka yang agak sulit untuk ditangani.
Nathan pada awalnya memilih beberapa paprika tetapi pada akhirnya bertanya pada Selena, "Kira-kira mana yang lebih baik?"
Selena yang mendengar hal itu tentunya menoleh dan menatap Nathan sembari bertanya balik, "Ya? Kamu bertanya padaku?"
Nathan menyunggingkan senyuman menawan yang biasanya selalu bisa membuat para wanita jatuh hati padanya. Lalu dengan manis Nathan menjawab, "Ya. Kurasa kau ahli dalam berbelanja dan memilih barang yang tepat. Jadi, aku meminta bantuanmu untuk memilih mana yang lebih baik. Kebetulan nanti malam ada acara barbeque yang akan diselenggarakan di rumahku, tetapi sialnya aku terpilih untuk berbelanja. Sayangnya aku tidak memiliki keahlian untuk hal itu."
Tentunya itu hanyalah kebohongan. Nathan memang datang untuk mendekati Selena yang tampak berbelanja sendirian. Selena pun menjawab, "Aku kurang tahu. Sebab aku sendiri juga belum terlalu lama berbelanja seperti ini seorang diri."
Setelah itu, Selena beralih mendorong troli belanjaannya menghindari Nathan yang rupanya tidak menyerah begitu saja. Ia terus mengikuti Selena. Tentunya itu membuat Selena merasa sangat tidak nyaman. Nathan sendiri menyadari hal tersebut dan merasa bahwa dirinya tidak bisa menggunakan rencana pertama miliknya. Karena itulah Nathan segera beralih menggunakan cara kedua. Ia pun memilih untuk melakukan cara pendekatan yang lebih agresif alih-alih hanya tebar pesona.
Selena menatap Nathan yang kin menghalangi jalan trolinya. Lalu Nathan bertanya, "Jika kau tidak bisa memberikan saran untuk berbelanja, bagaimana jika kau memberikan kontakmu saja padaku?"
"Kenapa aku harus memberikan kontakku pada orang yang tidak kukenal?" tanya Selena tampak ketus dan sejujurnya itu membuat Nathan berdebar.
Nathan berusaha untuk mempertahankan sikap manisnya ketika berkata, "Justru karena kita tidak saling mengenal, karena itulah aku meminta kontakmu untuk bisa mengenalmu lebih jauh. Jika tidak bisa memberikan kontakmu padaku, maka berikan aku kesempatan untuk berbincang lebih lama denganmu. Aku juga bisa membantumu membawakan barang belanjaanmu yang banyak ini."
"Tidak perlu. Maaf, aku harus segera pulang," balas Selena tegas tidak berniat untuk memberikan peluang atau celah apa pun untuk Nathan.
Nathan kembali menghalangi jalan Selena sembari berkata, "Astaga, maaf jika aku sudah membuatmu merasa tidak nyaman. Sejujurnya, aku memang mendekatimu karena aku tertarik padamu dan ingin mengenalmu lebih jauh."
"Ya, aku merasa sangat tidak nyaman. Jadi, tolong berhenti mengajak saya bicara dan terus menghentikan langkah saya," ucap Selena terlihat sangat tegas dan ia segera melangkah meninggalkan Nathan yang tampak tersenyum tipis. Nathan tampak sangat puas dengan situasi tersebut.
Lalu Nathan beralih untuk melihat seorang yang sudah melakukan tugas yang ia perintahkan. Tugas tersebut tidak lain adalah mengambil fotonya dengan Selena dari angle yang membuat foto yang diambil akan terlihat ambigu. Seolah-olah Selena tengah berbincang dan berinteraksi dengan begitu akrab dengan seorang pria yang hanya terlihat punggungnya saja. Nathan melihat hasil foto tersebut lalu dirinya berkata, "Kau mengambil foto yang sesuai dengan keinginanku. Sekarang cetak dengan baik, karena aku perlu melanjutkan rencanaku.
**
Selena tidak bisa pulang tepat waktu. Bisa dibilang, dirinya pulang cukup terlambat karena memang dirinya pulang ketika sudah hampir sore. Namun, ia tidak terlalu terburu-buru. Karena setahu dirinya, Daniel tengah pergi untuk mencari pekerjaan dan akan pulang setidaknya sebelum malam tiba. Karena itulah, Selena yakin bahwa dirinya akan tetap memiliki waktu untuk memasak makanan untuk Daniel walau pulang cukup terlambat. Namun, ketika Selena tiba di rumah, ia malah melihat Daniel sudah menunggu kepulangannya dengan ekspresi gelap, seakan-akan dirinya tengah merasa sangat marah.
"Dari mana? Kenapa baru pulang sesore ini? Bukankah hari ini kau libur dan seharusnya ada di rumah?" tanya Daniel membuat Selena menelan ludah. Ia memang tidak meninggalkan pesan untuk Daniel mengenai niatnya untuk berbelanja. Selain karena tidak memiliki ponsel, ia pikir akan pulang lebih dahulu dibandingkan Daniel yang pulang.
Selena pun segera menunjukkan tas belanjaan di tangannya lalu berkata, "Aku keluar tadi pagi untuk pergi berbelanja. Ada banyak hal yang perlu dibeli."
Daniel memicingkan matanya lalu berkata, "Berbelanja sejak pagi dan baru pulang sore seperti ini? Itu tidak masuk akal, Selena."
Selena mencoba menjelaskan. "Aku memang pulang terlambat karena ada beberapa hal yang sebelumnya menghalangi perjalananku. Aku bertemu dengan seseorang dan tanpa sadar berakhir menghabiskan waktu cukup lama dengannya."
Daniel yang mendengar hal itu menjadi semakin memicingkan matanya. Seakan-akan dirinya tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Selena barusan. Lalu ia bertanya, "Apa karena itu pula kau terlihat sangfat senang berbincang dengan orang yang kau temui? Karena pria ini, kau menjadi lupa waktu hingga pulang terlambat?"
Setelah menanyakan pertanyaan Daniel tersebut, Daniel menunjukkan sebuah foto yang ditemukan di depan pintu rumah mereka. Foto itu menunjukkan Selena tengah berinteraksi dengan seorang pria yang diambil dari posisi yang membuatnya terlihat sangat intim dengan pria yang tidak terlihat wajahnya itu. Namun, dari pakaiannya saja, Selena mengenali pria itu. Dia adalah pria aneh yang mengganggunya ketika berbelanja tadi.
"Aku hanya bertemunya sebentar ketika berbelanja. Sementara sisa waktuku tersita oleh salah satu temanku yang juga libur bekerja di restoran. Dia tengah bersedih dan aku berbicara dengannya terlebih dahulu," balas Selena mencoba untuk menjelaskan situasinya.
Namun, sepertinya Daniel masih tidak percaya. Daniel menunjuk foto Selena dan berkata, "Tapi kau terlihat sangat dekat dengannya."
Selena tersenyum tipis. Ia bertanya-tanya, apakah mungkin saat ini Daniel tengah merasa cemburu? Jadi, alih-alih menenangkan kekasihnya, Selena malah menggoda kekasihnya itu. "Apa kau sedang cemburu, Daniel?"
Daniel masih marah dan tampaknya ada keraguan di matanya. Tentunya semua itu bisa terbaca dengan jelas oleh Selena. Tentunya, Selena senang dengan fakta bahwa Daniel cemburu karena itu artinya ia merasakan ketakutan kehilangannya. Hanya saja, Selena juga tidak ingin Daniel terus tenggelam dalam rasa cemasnya itu hingga dirinya meragukan perasaan yang ia miliki. Karena itulah, Selena memutuskan untuk mengambil tindakan untuk menghentikan kegelisahan Daniel.
Lalu Selena mengambil langkah mendekat, dan tanpa permisi ia pun mencium Daniel dengan lembut. Daniel juga tidak menolak atau mendorong Selena menjauh. Hal itu membuat Selena segera duduk di atas pangkuan Daniel. Sembari melingkarkan tangannya di leher Daniel, Selena berkata dengan manis, "Kau tidak perlu takut aku berpaling atau dicuri oleh orang lain. Hatiku sepenuhnya milikmu."
Namun, apa yang ia katakan sepertinya masih belum cukup membuat Daniel tergerak. Hingga pada akhirnya, Selena mengambil langkah selanjutnya untuk membujuk sang kekasih. Selena berbisik dengan nada penuh menggoda, "Jika seperti ini, aku tidak memiliki pilihan lain, selain menunjukkan kesungguhan cintaku padamu, Daniel."
Mendengar apa yang dibisikkan oleh Selena,Daniel pun memeluk pinggang ramping Selena sembari balas berbisik, "Kalau begitu, buktikan padaku, Selena. Aku menantikannya."
.
.
Pagiiii
Nanti mlm masuk adegan hot yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Membara Sang Pewaris (21+)
عاطفية[Mengandung konten dewasa! Sudah TAMAT. Follow akun ini untuk membaca part secara lengkap😉] Ini kisah tentang Para Pewaris yang mengejar cinta dan gairah mereka yang membara.