BAB 13 | Sepenuhnya Milikmu(21+)

8.7K 192 15
                                    

Selena dan Daniel kini masih duduk di tepi ranjang. Tepatnya Daniel yang duduk di tepi ranjang, sementara Selena duduk di atas pangkuan Daniel yang masih memeluknya dengan penuh rasa kepemilikan. Ada dominasi yang terlihat dari Daniel yang memang masih terbakar oleh kecemburuan yang ia rasakan. Namun, sekarang adalah tugas bagi Selena untuk meredakan api kecemburuan tersebut.

Pilihan yang diambil oleh Selena adalah meradakannya dengan menyulut percikan yang akan membakar mereka dengan gairah. Selena menatap Daniel dengan tatapan penuh hasrat dan sedikit kegembiraan yang nakal. Ada banyak rencana yang kini memenuhi kepala Selena. Itu semua rencana yang Selena untuk menggoda dan memuaskan hasrat mereka.

"Daniel, bagaimana jika kita mencoba sesuatu yang berbeda malam ini? Hitung-hitung ini adalah pembuktian diriku atas perasaan yang kumiliki," bisik Selena membuat Daniel berdeham. Tentunya Daniel tidak ingin menunjukkan bahwa dirinya kini sudah tergoda oleh Selena yang tiba-tiba menjadi liar seperti ini.

Daniel mengangkat alis, berpura-pura untuk tidak tertarik dengan apa yang tengah dibahas oleh Selena. Lalu Daniel bertanya, "Sekarang memangnya apa yang tengah kau pikirkan?"

Selena tersenyum, menggoda, dan dengan cepat mengubah posisi mereka. Di mana Selena mendorong Daniel untuk berbaring terlentang di ranjang yang biasanya mereka gunakan. Lalu setelah itu Selena duduk mengangkangi perut Daniel. Sembari melepaskan pakaian bagian atasnya, Selena berkata, "Kali ini, biarkan aku yang memimpin."

Jelas, Daniel menjadi sangat terkejut dengan apa yang tengah dilakukan oleh Selena. Namun, Daniel memilih untuk membiarkan Selena sepenuhnya untuk mengambil alih dan melakukan apa yang ia inginkan. Daniel memasrahkan diri sembari berkata, "Kalau begitu, silakan lakukan apa yang kau inginkan."

Sejujurnya, Selena saat ini merasa sangat gugup dan malu. Mengingat ia memang tidak memiliki pengalaman untuk memimpin kegiatan bercinta yang panas tersebut. Karena itulah, saat ini Selena memilih untuk mengingat semua hal yang pernah ia lakukan dengan Daniel. Ia berpikri untuk meniru apa pun yang sudah Daniel lakukan padanya ketika mereka bercinta. Setelah melepaskan pakaiannya, dan akan melepaskan pakaian Daniel, Selena sepenuhnya membiarkan insting liarnya untuk mengambil alih.

"Selena, jangan langsung menyatukan diri. Aku tau kau sangat bersemangat, tapi kau harus mempersiapkan dirimu sendiri sebelum menyatukan diri denganku, sebab kau hanya akan merasakan sakit jika memaksakan diri," ucap Daniel yang seketika membuat Selena yang mendengarnya gugup.

Saking gugupnya, Selena secara refleks menggenggam bukti gairah Daniel yang baru saja keluar dari sangkarnya. Mengingat, Selena memang sudah melepaskan semua pakaian yang dikenakan oleh Daniel. Tentunya Daniel menggeram dibuatnya dan menatap Selena dengan kedua matanya yang sudah berkabut. Sementara Selena membalas tatapan tersebut dengan jengkel dan berkata, "Ja-Jangan terlalu banyak berkomentar. Aku yang akan menentukan apa yang akan dilakukan."

Lalu setelah itu, Selena duduk di atas bukti gairah Daniel yang memang sudah menegang. Ia menggesekkan bukti gairah Daniel yang sudah dibaringkan dan kini bergesekan dengan bibir bagian intim Selena yang sensitif. Kini, tidak hanya Daniel, Selena juga sudah sama-sama siapnya untuk melakukan penyatuan. Lalu saat sudah merasa sepenuhnya siap, Selena tanpa banyak kata menyatukan diri dengan Daniel. Tentunya itu memberikan sensasi baru baik bagi Daniel maupun bagi Selena.

Rasanya kini bagi Selena, bukti gairah Daniel seperti pasak yang menahan tubuhnya. Itu memenuhi dirinya dengan sesak dan bahkan menyentuh titik yang begitu dalam dan membuat tubuhnya bergetar hebat. Sementara bagi Daniel, cengkraman milik Selena terasa begitu ketat. Lalu sebelum sama-sama beradaptasi dengan situasi tersebut, Selena sudah menggerakkan pinggulnya dengan begitu lincah. Hanya saja, ia tidak bisa mengatur ritme gerakan pinggulnya.

Pinggulnya itu bergerak dengan sangat liar, maju mundur, naik turun, hingga memutar. Namun, karena tidak bisa mengatur ritme pergerakannya, Selena memang tidak bisa bermain terlalu lama. Ia yang benar-benar pemula dalam memimpin permainan yang bergairah tersebut, dengan cepatnya mendapatkan klimaksnya. Ia mendapatkan klimaks yang hebat ketika dirinya bergerak dengan cepat dan membuat bukti gairah milik Daniel menghentak serta menghujam titik terdalam miliknya.

Selena tersentak-sentak. Lalu pinggulnya menekan lebih kuat agar bukti gairah Daniel menjadi semakin bersarang dalam-dalam di dalam dirinya. Lalu Selena mendesah keras saat gelombang kenikmatan melanda tubuhnya. Namun, kepuasan tersebut tidak bertahan lama. Ia merasa haus akan sentuhan dan kasih sayang lebih dari Daniel. Hanya saja, tubuh Selena sudah lebih dahulu tergolek jatuh menindih tubuh Daniel yang napasnya juga memburu.

Pergerakan liar Selena tentunya membuat Daniel merasakan kenikmatan yang sama. Hanya saja, Daniel belum mendapatkan klimaksnya. Kini, Daniel dengan nakalnya menyusuri punggung Selena dengan jemarinya lalu berkata, "Padahal kau berkata ingin membuktikan kesungguhan cintamu dan akan menyenangkan diriku. Namun, aku belum mendapatkan klimaks yang bisa membuatku merasa senang dan puas."

Dengan napas yang terengah, Selena merengek, "Daniel, aku ingin lebih. Aku juga belum puas."

"Kalau begitu, bergeraklah lagi," balas Daniel pura-pura tidak tahu bahwa saat ini Selena sudah kehabisan tenaga.

Selena kembali merengek, "Aku tidak bisa bergerak. Jadi kau yang harus bergerak. Ayo maju mundurkan pinggangmu. Ayo cepatlah."

Daniel tersenyum, menikmati bagaimana Selena begitu terbuka dalam mengungkapkan keinginannya. Kini Selena sama sekali tidak merasa malu untuk membicarakan hal yang biasanya membuatnya merasa sangat malu. "Apakah itu artinya sekarang aku harus mengambil alih?" tanya Daniel dengan nada penuh godaan.

Selena mengangguk, matanya berbinar penuh harap. "Apa kau tidak mau melakukannya untukku?"

Itulah saat di mana Daniel kehilangan kendali atas dirinya. Dengan satu gerakan cepat, ia membalikkan posisi mereka, kini dirinya berada di atas Selena. "Kalau begitu, bersiaplah. Aku akan melahapmu dengan serius," bisiknya dengan suara serak yang penuh gairah.

Daniel melahap Selena dengan ganas, membawa mereka berdua ke puncak-puncak kenikmatan yang baru. Setiap sentuhan, setiap ciuman, dan setiap gerakan mereka dipenuhi dengan api yang membara. Selena memekik manja, merasakan bagaimana Daniel begitu liar dalam melahap dirinya. Ia merasakan setiap inci tubuhnya terbakar dalam gairah yang tak tertahankan.

Dengan ritme yang kuat dan intens, Daniel membuat Selena mendesah dan menggeliat di bawah tubuhnya. Setiap gerakan semakin memperdalam keterikatan mereka, menciptakan ikatan yang tidak bisa diputuskan oleh siapa pun. Daniel merasakan bagaimana Selena sepenuhnya menyerahkan dirinya, dan hal itu membuatnya semakin liar.

"Malam ini, aku benar-benar akan melahapmu," bisik Daniel di telinga Selena, suaranya penuh dengan godaan. "Dan aku tidak akan berhenti walau kau memohon padaku."

Suara mendominasi dari Daniel, tentunya membuat tubuh Selena bergetar hebat. Sebab dirinya sadar, bahwa Daniel benar-benar akan melahapnya habis-habisan malam ini. Selena mengangguk, air mata kecil muncul di sudut matanya, bukan karena sakit, tetapi karena kebahagiaan yang meluap-luap. Rasanya, ia tidak pernah merasakan kebahagiaan sebesar ini sebelumnya. Bagi Selena, saat ini ia benar-benar hanya membutuhkan Daniel.

Hanya dengan memiliki Daniel, Selena merasa bisa melakukan apa pun. Hanya bersama dengan Daniel, Selena bisa merasakan bahagia yang sesungguhnya. Selena memeluk leher Daniel sembari mengerang keras ketika Daniel menghujamnya dalam-dalam dan kuat. Di tengah erangannya, Selena menyerukan, "Aku milikmu, Daniel. Sepenuhnya milikmu!"

.

.

Kak tsay lanjut enggak nih?
Kalau mau lanjut, jangan lupa follow, komen, dan vote yaaa

Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang