BAB 7 | Mengeranglah(21+)

14.5K 295 9
                                    

Setelah malam penuh gairah yang sudah dilewati oleh Daniel dan Selena, Daniel terbangun di dini hari dengan perasaan campur aduk. Kini, ia masih berada di posisi berbaring, berdempetan dengan Selena di kamar yang digunakan oleh Selena. Di rumah kecil itu, memang ada dua kamar. Selena menggunakan kamar yang lebih besar. Sementara Daniel menggunakan kamar kecil yang bisa dibilang tadinya digunakan menjadi gudang. Karena hanya muat satu ranjang dan lemari kecil saja.

Namun, sepertinya ke depannya mereka akan menggunakan kamar yang paling besar itu bersama. Karena hubungan mereka memang sudah seperti ini, mereka benar-benar sudah melewati batas yang ada. Di satu sisi, ia merasa terhubung dengan Selena lebih dari sebelumnya, namun di sisi lain, ia mulai mempertanyakan apakah keputusannya benar. Apakah ia telah membawa mereka berdua ke dalam bahaya yang lebih besar?

"Sial, aku memang selalu kehilangan kendali jika berhubungan dengan Selena. Suasananya juga sangat mendukung hingga pada akhirnya aku melewati batas dengannya. Jika ibu mengetahui hal ini, kurasa aku akan disiram seember air dingin dan dipukuli beberapa kali karena sudah melanggar norma dan bahkan dibilang merusak kehidupan seorang gadis," gumam Daniel karena ia sadar.

Sekelipun saat ini Selena dan dirinya sudah sepenuhnya menjadi pasangan kekasih, tetapi melakukan hubungan seperti ini sebelum mereka menikah, adalah hal yang salah. Hal tabu yang dianggap kesalahan besar oleh sang ibu, dan Daniel sudah sepenuhnya sadar bahwa ia memang sudah sangat gegabah. Meski mencemaskan banyak hal, Daniel tidak menyesali waktu yang telah ia habiskan dengan Selena.

"Meski begitu, aku tidak akan menjadi bajingan yang memintanya untuk melupakan waktu yang telah kami habiskan karena aku merasa ragu. Mulai saat ini, aku akan bertanggungjawab penuh atas dirinya," ucap Daniel.

Pikiran-pikiran ini terhenti ketika teleponnya berdering. Tentunya Daniel buru-buru mengangkat telepon tersebut agar memastikan Selena yang terbaring meringkuk padanya. Saat melihat layar ponselnya, Daniel melihat nama Joan di sana. Rupanya sekretarisnya yang meneleponnya. "Tuan Muda saat ini ada masalah. Orangtua Nona Selena sedang melakukan pencarian besar-besaran dan mereka juga memburu Tuan yang memang tertangkap kamera pengawas sebagai orang yang melakukan pelarian Nona Selena. Melihat pergerakan mereka ini, saya rasa mereka tidak akan berhenti sampai menemukan Nona Selena. Kini pihak keluarganya bahkan menyewa beberapa tim pencari," lapor Joan dengan suara tegang.

Daniel menghela napas berat, merasakan tanggungjawab besar untuk melindungi Selena. Sudah dipastikan bahwa Selena akan berada dalam bahaya jika keberadaannya diketahui oleh ayahnya. Jadi, Daniel berkata, "Untuk saat ini, pastikan saja tidak ada jejak yang bisa mereka temukan yang mengarah ke tempat kami sekarang. Lalu bergeraklah secara hati-hati untuk mengumpulkan informasi mendalam terkait keluarga itu. Karena saat ini, hal yang paling kubutuhkan adalah informasi dan bukti kuat terkait semua yang telah terjadi. Aku harus melindungi Selena."

Tentunya Joan yang mendengar hal itu pun berkata, "Baik, Tuan. Saya akan memberikan laporan selanjutnya terkait apa yang saya kerjakan."

Setelah itu, Joan mengakhiri sambungan telepon. Daniel memang bisa secara leluasa menggunakan ponselnya. Sebab dirinya memang sudah mengganti nomornya hingga tidak bisa dilacak oleh keluarga Selena, dan masih bisa berhubungan dengan keluarganya sendiri. Sementara ponsel Selena sudah dijual oleh Selena sendiri selama perjalanan pelarian mereka ini. Tentunya Selena melakukan hal itu untuk menghindari pelacakan sang ayah.

Setelah meletakkan ponselnya, Daniel mengamati wajah Selena yang tampak begitu pulas. Saat ini Selena terlihat begitu nyaman. Seakan-akan tidak ada hal apa pun yang perlu ia takutkan. Lalu Daniel mengecup kening Selena dan menarik Selena dalam pelukannya yang lembut. Sembari memejamkan matanya untuk kembali terlelap bersama Selena, pria tampan itu berbisik, "Ya, tidak perlu mencemaskan apa pun terkait apa yang terjadi selanjutnya. Aku akan melindungimu, Selena."




Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang