BAB 18 | Gigitan Nakal

15.6K 643 29
                                    

Lucio dan Rachel pun duduk berhadapan di ruang tengah. Tentu saja dengan kondisi Rachel yang sudah lebih tenang. Lucio menghela napas panjang ketika dirinya melihat Rachel yang masih terisak pelan, dan kini tengah berusaha keras untuk sepenuhnya menghentikan tangisannya. Rasanya Lucio belum pernah melihat sisi Rachel tersebut selama mereka tinggal bersama.

Lucio beranjak untuk mengambilkan air untuk Rachel, dan berkata, "Minum dan tenangkan dirimu. Kita tidak akan memulai pembicaraan jika kamu terus menangis seperti ini."

Untungnya Rachel bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Setelah beberapa waktu, dirinya bisa menenangkan dirinya yang sempat kacau dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Rachel menatap Lucio yang tampak asing baginya. Auranya memang sangat berbeda daripada Lucio yang biasanya ia kenal. Wajar saja, Lucio saat ini tidak lagi berusaha untuk bersandiwara selayaknya orang idiot. Ia kini tengah menjadi dirinya sendiri, dan melepaskan topeng yang beberapa waktu ke belakang ia gunakan.

"Sepertinya kau sudah lebih tenang. Kalau begitu sekarang kita bisa mulai bicara dengan benar. Seperti yang sudah kau pikirkan, sebenarnya aku memang menyembunyikan rahasia. Seharusnya kau tidak mengetahui rahasia tersebut dengan cara dan waktu secepat ini," ucap Lucio sembari menatap lurus istrinya yang hanya menatapnya tanpa menanyakan apa pun.

"Ra, Rahasia?" tanya Rachel.

Lucio mengangguk dan berkata, "Seperti yang kau lihat, aku hanya bersandiwara menjadi orang idiot, bodoh, atau apa pun itu namanya. Semua rumor yang kau dengar tentang diriku hanyalah rekayasa yang dilakukan sesuai dengan arahanku. Jika kau mengenal Sean L. Andres, pemimpin dari perusahaan Andres Grup yang hanya memimpin di balik layar, maka itu adalah diriku. Sean adalah nama baptis yang kugunakan secara resmi untuk urusan bisnis."

Rachel pun tampak tidak bisa menutup bibirnya karena terlalu terkejut. Lalu dirinya bertanya, "Tapi kenapa? Kenapa kamu menipuku?"

Lucio mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya yang panjang dan kekar. Pada dasarnya, Lucio tidak hanya menipu Rachel. Namun, semua orang yang tidak mengetahui wajahnya. Bisa dibilang ini adalah hal yang secara turun temurun dilakukan di keluarganya, di mana mereka sangat menjaga privasi. Lucio tidak senang tampil di muka umum, terlebih harus menjadi tontonan dengan dalih sebagai pusat perhatian.

Selain itu, Lucio memiliki tugas utama untuk memenuhi syarat yang diberikan oleh sang nenek untuk sepenuhnya mewarisi semua hal yang berkaitan dengan keluarga Andreas. Syarat itu adalah mendapatkan seorang istri yang tulus. Walau Lucio menggunakan cara yang cukup eksentrik, tetapi pada akhirnya ia bisa menemukan seseorang yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Tepatnya, sekali pun Rachel tidak memenuhi standar, ia akan berusaha untuk membentu Rachel untuk memenuhi standar tersebut. Sebab Lucio yang memilihnya.

Lalu dirinya berkata, "Sekarang dengarkan aku baik-baik. Sebab ada yang perlu kuluruskan di sini."

Tentu saja Rachel tidak memiliki pilihan selain mendengarkan Lucio seperti apa yang dikatakan oleh Lucio padanya tersebut. Lucio berkata, "Aku hanya tengah mengetes sedikit terkait calon istriku. Karena latar belakangku, aku tidak bisa menemukan seseorang yang bisa dengan tulus menjadi pendapingku. Mereka semua hanya melihat latar belakangku, dan keuntungan apa yang bisa didapatkan ketika menjadi istriku."

"Tapi aku juga hanya wanita yang dijual oleh keluargaku untuk menikah denganmu. Bukankah itu artinya aku juga berusaha untuk memanfaatkan dirimu?" tanya Rachel mengutarakan hal yang membuat dirinya bingung.

Lalu Lucio pun menggeleng. "Tidak, kamu berbeda dengan semua orang yang sudah kutemui sebelumnya. Saat aku bersandiwara sebagai orang bodoh yang diasingkan oleh keluarganya, kamu yang didorong secara paksa oleh keluargamu untuk menikah dengan orang idiot sama sekali tidak berperilaku kasar padaku," ucap Lucio.

Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang