BAB 17 | Perpisahan Giarah(21+)

7.3K 169 5
                                    

Udah siap?
Bacanya di kamar yaaa
Btw, jan lupa vote, comment dan follow akun wattpad ini yaaaa🥰
Biar nanti ku bombardir dengan bab-bab yg kalian nantikan ehe
❤️💃❤️

.

.

Karena memiliki sebuah rencana, Selena mengirim Daniel untuk pergi membeli sesuatu di mini market dekat dengan rumah mereka. Tentunya Daniel menuruti permintaan Selena. Namun, begitu Daniel pulang, ia disambut oleh pemandangan yang tak terduga. Selena berdiri di depan pintu dengan pakaian yang sangat menggoda. Atau tepatnya hampir telanjang, karena ia mengenakan mini bikini yang hanya menyembunyikan putingnya dan celah sempit di tengah selangkangannya. Senyumnya yang nakal dan tatapan matanya yang penuh gairah membuat darah Daniel berdesir.

"Selena, apa yang kau lakukan?" tanya Daniel dengan suara yang bergetar antara terkejut dan tertarik. Ia bahkan harus berdeham untuk menjernihkan suaranya dan juga menjernihkan kepalanya yang tiba-tiba menjadi hampir kehilangan akal sehat karena melihat tingkah Selena yang tidak biasa ini.

Selena mendekat pada Daniel yang kini berdiri di tengah ruangan, dengan gaya sensual Selena pun melingkarkan lengannya di leher Daniel. "Aku hanya ingin bersenang-senang dengan kekasihku. Apa kau keberatan?" bisiknya lembut di telinga Daniel.

Daniel menelan ludah, merasa gairahnya meningkat. "Tentu saja tidak."

Mendengar jawaban itu, tentunya Selena tidak membuang waktu, ia segera menarik Daniel ke arah kamar tidur. Begitu mereka sampai di kamar, Selena mendorong Daniel ke ranjang dan mulai menciuminya dengan penuh gairah. Daniel merespons dengan semangat yang sama, tangannya menjelajahi tubuh Selena. Namun, malam ini ada sesuatu yang berbeda. Selena tampak lebih agresif, lebih mendominasi daripada biasanya. Bahkan lebih agresif dibandingkan saat Selena yang memegang kendali kegiatan bercinta mereka.

Selena menatap Daniel dengan mata yang berbinar penuh gairah. Kini, Selena bahkan sudah berhasil menyatukan diri dengan Daniel. Ia yang memegang kendali dan tengah bergerak dengan penuh gairah di atas tubuh Daniel. Walau tampak sangat bergairah dan agresif daripada biasanya, Selena tampaknya masih bisa mengendalikan diri. Sebab gerakan pinggulnya tampak lebih terkendali. Ritme pinggulnya yang bergerak maju mundur dan naik turun tampak cukup teratur.

"Katakan bahwa kau mencintaiku," bisiknya saat mereka berhenti sejenak untuk bernapas dari ciuman dalam mereka yang terasa begitu bergairah dan panas. Napas Selena bahkan terdengar begitu memburu dan berat.

"Aku mencintaimu, Selena," jawab Daniel tanpa ragu. Ia merasakan getaran cinta dan gairah yang dalam setiap kata yang ia ucapkan. Tangan Daniel saat ini tentunya tidak tinggal diam. Dengan lihainya, kedua tangannya bermain di kedua dada Selena yang menggantung tepat di depan matanya.

Selena tersenyum dan melanjutkan mencium Daniel dengan lebih liar. Mereka berguling di ranjang, terlibat dalam permainan cinta yang semakin panas. Setiap sentuhan, setiap ciuman, semakin meningkatkan gairah mereka. Kini, Daniel yang mengambil alih. Ia mulai menghentak-hentakkan pinggulnya sembari memeluk kedua paha Selena. Membuat Selena tidak bisa bergerak dengan bebas, dan hal itu malah membuat Selena menjadi semakin bergairah.

Gairahnya yang tidak terkendali itu pada akhirnya membuat Selena mendapatkan klimaks pertamanya. Namun, tentunya kegiatan itu sama sekali tidak berhenti. Daniel terus bergerak untuk memburu puncak kenikmatannya sendiri. Namun, kali ini Daniel mengurangi kecepatan gerakan pinggulnya. Namun, sebagai gantinya ia menambah tenaga hentakannya dan berlama-lama ketika menyentuh titik yang membuat tubuh Selena menggeliat tidak terkendali karena sensasi nikmat yang ia rasakan.

"Ugh, Daniel," erang Selena yang kembali merasakan gairahnya bangkit dan meminta untuk segera dipuaskan.

Daniel sendiri merasakan bahwa milik Selena sudah bereaksi dengan hebat, menghisap dan mengurut miliknya dengan lebih kuat. Tanda bahwa tubuh Selena juga sudah siap untuk kembali memburu kenikmatan bersama. Daniel menindih Selena dan berbisik tepat di depan bibir Selena, "Kenapa memanggilku? Apa kau suka ketika aku menekanmu di sini?"

Daniel menekan titik yang ia maksud menggunakan ujung bukti gairahnya dengan berlama-lama, membuat kondisi Selena semakin tidak terkendali. Tubuhnya bergetar dan mulutnya menganga ketika ia mulai mengerang merasakan kenikmatan yang benar-benar tidak pernah ia bayangkan. Selena secara mengejutkan kembali mendapatkan klimaks dalam waktu yang sangat singkat. Sebagai seorang pria, tentunay Daniel merasa bangga atas hal tersebut. Sebab itu artinya ia sudah memberikan kepuasan bagi Selena.

"Lagi," ucap Selena sembari melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel. Secara mengejutkan, Selena mulai bergelayut pada tubuh Daniel sembari menggoyangkan pinggulnya. Tampak menggunakan beberapa gerakan sensual. Dari maju mundur hingga memutar, meminta Daniel kembali menggerakkan pinggulnya agar dirinya merasakan kenikmatan yang ia dambakan.

"Jika itu yang kau inginkan, Sayang," ucap Daniel lalu mencengkram kedua sisi pinggang ramping Selena sebelum bergerak dengan liarnya.

Tentunya hal itu membuat tubuh Selena tersentak-sentak selaras dengan gerakan pinggul Daniel. Tidak hanya itu, Selena juga tampak mengerang dan menjerit-jerit manja setiap kali Daniel menghentak kuat dan dalam. Sensasi penuh sesak yang Selena rasakan juga semakin membuat tubuhnya menjerit karena sensasi nikmat yang rasanya berkali-kali lipat daripada biasanya. Sepanjang percintaan panas mereka, Selena terus meminta Daniel untuk mengatakan bahwa ia mencintainya.

"Katakan lagi. Katakan lagi bahwa kau mencintaimu," desah Selena di tengah-tengah napas yang terengah-engah.

"Aku mencintaimu, Selena. Aku mencintaimu lebih dari apa pun," jawab Daniel, suaranya penuh dengan ketulusan yang bercampur dengan gairah.

Selena mengerang puas mendengar kata-kata itu. Sementara Daniel semakin mempercepat ritme pergerakannya. Daniel merasakan setiap sentuhan Selena seperti api yang membakar dirinya, tetapi dengan cara yang paling menyenangkan. Ketika mereka akhirnya mencapai puncak gairah mereka, Selena memeluk Daniel erat, napasnya terengah-engah. "Aku mencintaimu, Daniel," bisiknya dengan suara yang penuh dengan emosi.

Daniel memeluk Selena kembali, merasakan cinta yang meluap di dalam dirinya. "Aku juga mencintaimu, Selena. Selalu dan selamanya."

Mereka berbaring di ranjang, saling memeluk dan menikmati kehangatan satu sama lain. Malam itu, mereka tidak hanya menyatukan tubuh mereka, tetapi juga hati dan jiwa mereka, memperkuat cinta yang telah mereka bangun bersama. Mereka merasa lebih dekat daripada sebelumnya, hubungan mereka semakin kuat setelah malam yang penuh gairah itu.

"Selena," panggil Daniel dengan suara lembut karena energinya terkuras habis setelah percintaan hebatnya dengan Selena.

"Ya, Daniel?" jawab Selena, menatap kekasihnya dengan mata yang penuh kasih. Jauh di dalam sorot mata itu, sebenarnya ada rasa penyesalan dan rasa sedih. Sebab setelah ini, Selena sadar bahwa ia tidak akan lagi bisa bertemu dengan Daniel. Ia harus meninggalkan Daniel. Bukan karena ia ingin meninggalkan pria ini, tetapi ia harus melakukannya demi melindunginya.

Saking cintanya Selena pada Daniel, ia tidak ingin sampai Daniel berada dalam bahaya karena diincar oleh Roger yang tidak lain adalah ayahnya. Karena itulah, sekali pun dirinya harus terluka, dan harus dianggap sebagai wanita jahat yang meninggalkan Daniel begitu saja, maka Selena harus melakukannya. Ia akan melakukannya demi Daniel. Mengingat rasanya selama ini, hanya ia yang banyak menerima hal-hal yang diberikan oleh Daniel. Ini adalah waktunya untuk memberikan sesuatu untuk Daniel, termasuk jika itu artinya ia harus mengorbakan diri dan kebahagiaannya sendiri.

"Aku berjanji akan selalu mencintaimu dan melindungimu, apa pun yang terjadi," bisik Daniel terdengar begitu penuh dengan kesungguhan. Rasa tulus yang penuh ingin melindunginya, hal yang tidak pernah Selena dengar atau dapatkan dari orangtuanya sendiri. Daniel bisa memberikan apa yang tidak pernah Selena dapatkan dari keluarga kandungnya sendiri, dan ini sungguh membuat Selena jatuh hati sepenuhnya pada pria ini.

Sayangnya, takdir memang tidak berpihak padaSelena dan Daniel. Walau ingin, mereka tidak bisa bersama. Selena berusahauntuk menyembunyikan senyuman getirnya ketika membalas, "Aku juga berjanji akan selalu mencintaimu dan mendukungmu, Daniel. Aku juga akan melindungimu dengan caraku."

Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang