BAB 24 | Permintaan

3.1K 189 5
                                    

Roger merasakan pening yang luar biasa karena mengetahui putrinya menghilang tanpa jejak di hotel tempat mereka menginap. Kejadian itu terjadi begitu cepat dan misterius. Tidak ada satu pun kamera pengawas yang merekam kepergian Selena dari kamarnya, dan tidak ada seorang pengawal pun yang melihatnya meninggalkan hotel. Panik dan marah, Roger segera mencari Brandon, sang putra pemilik hotel yang juga mengelola hotel tersebut, untuk menuntut penjelasan. Ketika menemui Brandon, Roger langsung meluapkan emosinya.

"Bagaimana bisa putriku menghilang begitu saja? Ini tidak masuk akal! Hotel kalian seharusnya aman!" seru Roger dengan nada tinggi.

Padahal, Roger sudah menggunakan banyak uang untuk menginap di hotel tersebut. Bahkan ia juga harus membayar ekstra untuk mendatangkan lebih banyak pengawal yang memkang terpisah dari keamanan hotel. Namun, ternyata semua itu tidak berpengaruh. Roger merasa jika dirinya memang perlu untuk menumpahkan kemarahannya pada pengelola hotel. Tepatnya pada Brandon yang juga tengah berada di hotel untuk mengurus beberapa keperluan manajemen.

Brandon sendiri sudah sangat tahu bahwa situasi seperti ini akan ia hadapi. Mengingat ia sendiri yang sudah membantu Daniel membawa Selena untuk pergi. Tentunya Brandon juga sudah mengetahui kondisi keluarga Selena. Hingga Brandon merasa tidak ada masalahnya untuk membantu Daniel. Sebab Selena juga memang perlu perlindungan dan dipisahkan dengan keluarganya yang selama ini menganiayanya.

Dengan sikap tenang namun tegas, Brandon mencoba menjelaskan situasinya, "Kami sudah mengetahui apa yang terjadi. Kami juga sudah bergerak untuk memeriksa semua rekaman CCTV dan berbicara dengan semua staf. Tidak ada tanda-tanda penculikan atau penyusupan ke hotel ini. Semua pintu keluar dan masuk aman. Bahkan kamarnya juga tidak terlihat tanda-tanda yang mencurigkan. Dengan semua situasi ini saya rasa kemungkinkan besar, Selena memang pergi dengan keinginannya sendiri."

Roger tidak bisa menerima penjelasan itu. Karena ia yakin, Selena tidak akan melakukan hal itu mengingat berada di bawah ancamannya. Selena juga tidak memiliki relasi yang membantunya untuk melarikan diri. Pria yang sebelumnya membantu Selena melarikan diri juga sudah dibereskan oleh para utusan Roger. Ia yakin bahwa pria bernama Daniel itu tidak akan berani untuk kembali muncul di hadapan Selena. Karena tentunya Roger sudah memberikan ancaman yang terdengar mengerikan oleh seseorang yang miskin sepertinya.

"Apa maksudmu? Bagaimana mungkin dia pergi sendiri tanpa diketahui siapa pun? Tidak masuk akal jika dirinya melarikan diri tanpa ada yang membantu, bahkan tanpa terlihat oleh siapa pun. Dilihat dari sisi mana pun, ini tanggung jawab kalian!" seru Roger penuh dengan kemarahan.

Namun, Brandon tidak goyah dan tetap pada pendiriannya. Ia juga sudah memperkirakan hal ini dan tahu bagaimana caranya menghadapi situasi ini, "Tuan Roger, kami telah melakukan segala upaya untuk memastikan keamanan tamu kami. Namun, kami tidak bisa bertanggung jawab atas keputusan pribadi yang diambil oleh putri Anda. Jika Anda merasa tidak puas dengan pelayanan kami, saya minta maaf. Tapi, saya harus meminta Anda untuk meninggalkan hotel kami jika Anda terus menimbulkan masalah."

Dengan amarah yang memuncak, Roger tidak bisa menahan emosinya lagi. Dia berbalik dan meninggalkan kantor Brandon dengan penuh kemarahan. Roger memutuskan untuk pulang ke rumahnya sendiri, karena rupanya para wartawan sudah tidak lagi berkerumun di depan kediamannya. Ketika tiba di rumah, rasa frustrasi dan marahnya tidak bisa ditahan lagi. Tanpa berpikir panjang, dia melampiaskan kemarahannya pada istrinya, menganiaya wanita yang dianggapnya tidak bisa menjaga putri mereka.

"Apa yang kau lakukan saat Selena menghilang? Mengapa kau tidak menjaganya dengan baik?" bentaknya dengan suara yang menggema di seluruh rumah.

Istrinya hanya bisa menangis, tak berdaya menghadapi kemarahan Roger. Ia bahkan tidak sanggup memohon ampun. Lalu Roger yang sudah puas memukuli istrinya tampak terengah-engah dan berkata, "Aku akan menangkap putrimu itu dan akan memberikan pelajaran pada anak yang tidak tahu diri itu."


**



Di sisi lain saat Selena tertidur, Daniel memutuskan untuk meninggalkannya di kamar. Lalu ia memilih untuk duduk bersama orangtuanya di ruang keluarga. Dengan wajah serius, ia berkata, "Aku harus mengaku sesuatu. Aku sudah melewati batas dengan Selena. Kami sudah tidur bersama beberapa kali. Aku benar-benar mencintainya dan tidak ingin terpisah dengannya lagi. Karena itulah aku ingin menikahinya, tetapi situasi saat ini terasa terlalu sulit bari kami untuk bersama. Jadi, aku membutuhkan saran dari kalian."

Namun, Rachel tampak memukul punggung putranya terlebih dahulu dan mengomel, "Beraninya kamu menyentuh seorang gadis sebelum menikahinya. Kurasa, Ibu dan ayahmu tidak pernah mendidikmu menjadi anak yang tidak bermoral seperti ini."

"Tapi aku akan bertanggungjawab atas dirinya, Ibu. Aku akan menikahinya dan sepenuhnya bertanggungjawab atas kehidupannya," balas Daniel membela diri yang tentunya membuat Rachel semakin jengkel karena putranya tidak memahami poin yang ia bahas.

Namun, Lucio segera turun tangan. Lucio menarik Rachel untuk duduk di sampingnya dan menenangkan. Lalu ia beralih menatap putranya dan berkata, "Bagus jika kau ingin bertanggungjawab atas Selena. Jika memang sudah yakin ingin menikahinya, maka tinggal nikahi saja. Tidak perlu menunggu atau merasa ragu. Tapi pastikan kamu benar-benar yakin dengan keputusanmu. Karena Ayah harap kau sepenuhnya bertanggungjawab terhadap hidupnya. Jangan sampai melukai hati yang sudah sering terluka itu."

Daniel mengangguk, lalu dengan nada serius berkata, "Aku membutuhkan bantuan kalian untuk menangani orangtua Selena. Aku ingin Selena menjadi bagian dari keluarga kita dengan cara yang pantas dan tidak membuatnya merasa diperlakukan dengan remeh."

Rachel pada akhirnya berkata, "Daniel, kamu bisa mempercayakan hal itu pada kami. Jika kamu sudah sepenuhnya yakin bahwa Selena adalah cinta sejati kamu, maka kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan pernikahan kalian berjalan lancar dan terhormat."

Dengan dukungan orangtuanya, Daniel merasa lebih tenang. Sebenarnya Daniel juga ingin sepenuhnya menangani masalah ini sendiri. Namun, mengingat diri Selena, Daniel berpikir untuk melibatkan orangtuanya. Sebab menurut Daniel, hal yang terpenting saat ini adalah memastikan bahwa mereka bisa bersama dan diakui secara resmi sebagai pasangan, hingga tidak ada satu pun orang yang bisa menyentuh atau melukai Selena lagi.

Daniel berkata dengan penuh keyakinan, "Ya, aku yakin. Dia adalah cinta sejatiku, Bu. Jadi, tolong bantu aku."

.

.

Udah siap kondangan apa belom nih kak tsay?🤣
Jangan lupa vote, comment, dan follow akun wattpad ini ya💖
kalau mau baca part welo-welo alias part hot, jangan lupa rameinn ya kak tsay💃

Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang