Gairah Membara Sang Pewaris (21+)

BAB 25 | Berkat Berharga (END)

Beberapa bulan kemudian ...

"Nyonya, ini susunya," ucap Edith sembari meletakkan nampan di atas meja.

"Terima kasih," balas Rachel yang tampak sibuk merapikan pakaian-pakaian bayi manis yang baru saja ia beli.

Kehamilan Rachel kini sudah menginjak usia delapan bulan. Tinggal menghitung hari hingga hari di mana buah hatinya yang tumbuh dalam kandungannya lahir ke dunia ini. Benar, Rachel dan Lucio diperkirakan akan memiliki jagoan kecil yang tentunya dipastikan akan menjadi pewaris selanjutnya dari keluarga Andreas. Karena itulah, tidak hanya mereka sebagai orangtua saja yang menyambut kabar tersebut dengan bahagia, seluruh anggota keluarga dan pekerja keluarga Andres menyambutnya dengan penuh rasa antusias.

"Nyonya, biar saya bantu. Jika Tuan melihat hal ini, bisa-bisa Tuan marah karena Nyonya bisa saja kelelahan," ucap Edith dan diangguki para pelayan yang memang berada di ruangan tersebut.

Meskipun semua orang di kediaman tersebut mengetahui fakta bahwa Rachel adalah anak haram yang bahkan sebelumnya mendapatkan perlakuan kejam di rumahnya, kini ia tidak pernah mendapatkan perlakuan semacam itu lagi. Semua orang yang bekerja di kediaman utama memperlakukan Rachel dengan penuh hormat dan kasih sayang. Wajar saja, sebab Rachel sendiri tidak pernah bertindak sewenang-wenang sebagai seorang nyonya. Ia penuh kasih dan ramah, hingga para bawahannya sendiri memiliki rasa hormat serta kasih sayang yang serupa untuk sang nyonya.

Rachel tersenyum dan berkata, "Kalian bisa membantuku. Tapi biarkan aku juga melihat-lihat. Aku sangat gemas dengan pakaian bayi ini. Lihat bukankah ini sangat menggemaskan? Kurasa aku juga harus membuat sarung tangan dan kaos kaki rajut di sela waktuku."

Di saat Rachel sibuk merapikan barang-barang kebutuhan calon buah hatinya, maka saat ini Lucio tengah sibuk bekerja bersama dengan Cesar. Tidak ada yang berubah terlalu banyak di sana. Lucio masih memimpin keluarga dan perusahaan dari belakang layar. Sebab hal itu Lucio lakukan untuk menjaga privasinya dan orang-orang yang ia sayangi. Terlebih kini dirinya memiliki istri dan calon buah hati yang akan segera terlahir di dunia yang penuh bahaya. Menjadi seorang pewaris jelas sangat berbahaya dan banyak bahaya yang mengancam.

Lucio tidak ingin disibukkan dengan orang-orang yang berusaha untuk menjilat dirinya atau istri dan buah hatinya. Kini Lucio ingin menghabiskan waktunya lebih banyak bersama mereka. Karena itulah, nantinya Cesar dan Edith akan mengambil alih lebih banyak pekerjaan Lucio. Setidaknya situasi tersebut akan terus berlangsung hingga anak-anak nantinya sudah lebih besar.

Lucio memberikan dokumen yang sudah ia setujui pada Cesar. Sebelum berkata, "Lakukan seperti yang sudah kita bicarakan terakhir kali."

"Baik, Tuan. Saya akan memastikan untuk meminimalisir masalah yang muncul," balas Cesar.

Lucio mengangguk karena ia yakin Cesar bisa mengurus semuanya tanpa mengecewakan dirinya sedikit pun. Setelah menyelesaikan pekerjaannya tersebut, Lucio pun beranjak meninggalkan ruang kerjanya dan beralih ke area yang dipersiapkan untuk menjadi kamar buah hatinya nanti. Rupanya Rachel juga tengah berada di sana, dan memperhatikan para pelayan yang tengah merapikan lemari pakaian yang hampir sudah dipenuhi secara sempurna oleh pakaian-pakaian bayi yang menggemaskan.

"Istriku," panggil Lucio sembari memeluk Rachel dari belakang dan mengusap perut buncit istrinya dengan lembut. Lucio juga mencium pipi Rachel dengan penuh kasih membuat Rachel tersenyum bahagia.

Edith dan para pelayan pun bergegas untuk undur diri karena tahu tuan dan nyonya mereka tengah membutuhkan waktu bedua untuk bermesraan. Bahkan sebelum para pelayan meninggalkan ruangan tersebut, Lucio sudah lebih dulu memuji istrinya. "Lihatlah, kau semakin cantik saja dari hari ke hari. Membuatku enggan untuk membawamu ke luar karena aku yakin pria di luar sana akan berusaha mencurimu dariku," ucap Lucio.