BAB 6 | Melewati Batas (21+)

16K 306 16
                                    

Bonus buat yang ngalong.
Abis baca, bubu yg nyenyak yaa
Eh tapi, vote, comment sama follow akun wattpad ini dulu yaaa. Enjoy.
❤💃❤

.

.

.

Setelah kejadian di mana Daniel yang juga ikut mengatakan bahwa dirinya adalah kekasih Selena, Daniel merasa jengkel karena Selena terus saja menggodanya. Malam ini saja Selena tersenyum menggoda setelah mereka selesai makan malam. Daniel mengabaikannya dan memilih untuk duduk menghadap laptopnya. Kini Daniel mengumpulkan niat untuk menyelesaikan tesisnya. Selena sudah membuatkan kopi instan untuk Daniel lalu mengamati Daniel dalam diam. Tidak ada yang dikatakan oleh Selena, tetapi Daniel merasa cukup terganggu dengan hal tersebut.

Jadi, Daniel bertanya, "Katakan apa yang ingin kau katakan. Kau tidak berniat untuk terus menatap diriku semalaman dan mengganggu diriku seperti ini, bukan?"

Selena pun meletakkan kedua tangannya di atas meja lalu bertanya, "Apa sekarang kita benar-benar resmi menjadi pasangan kekasih?"

Kali ini Daniel menghela napas panjang lalu bertanya, "Apakah kau tidak bosan menanyakan hal ini terus?"

Selena menggeleng. Ia tersenyum cantik lalu menjawab, "Tidak. Aku akan terus menanyakannya hingga aku menerima jawaban yang pasti. Selama ini kau terus menghindar, bukan? Jika memang kau tidak ingin menjalin hubungan denganku, maka kau hanya perlu mengatakannya secara tegas. Maka aku akan berusaha menahan diri agar tidak jatuh lebih jauh dalam pesona yang kau miliki. Aku juga akan menahan diri agar tidak semakin bergantung pada dirimu."

Daniel menghela napas panjang, merasa terjebak dalam dilema yang kompleks. Sejujurnya, saat ini Daniel masih berpikir bahwa ia tidak boleh sampai memiliki ikatan yang lebih dalam dan kuat dengan Selena lebih daripada ini. Namun, hatinya sudah lebih dulu tertaut dengan gadis satu ini. Rasanya ia tidak ingin melepaskan Selena dari genggamannya. Karena ia akan dengan mudahnya menjadi cemas jika Selena tidak berada dalam jangkauan pandangannya.

Daniel tentunya tidak pernah menyangka bahwa tiba masanya ia merasakan sensasi semacam ini. Selain karena dirinya tidak percaya dengan hal-hal seperti cinta, ia juga tidak terlalu memiliki kesan pribadi yang baik terhadap Selena. Sejak awal mati-matian Daniel hindari. Mengingat pembicaraan pribadi pertama mereka adalah kejadian yang aneh, di mana Selena berkata ingin menyewa jasanya yang digosipkan bekerja sebagai gigolo.

Pada akhirnya Daniel pun berkata jujur, "Sejujurnya aku tidak tahu tentang apa yang kurasakan saat ini, Selena. Sejak awal, aku sudah berencana untuk tidak terlibat lebih jauh dengan dirimu. Seharusnya kini aku sudah pergi meninggalkanmu karena aku telah cukup membantumu. Tapi aku tidak bisa. Hatiku gelisah setiap kali kau jauh dariku, terutama setelah mengetahui kondisi yang kau alami."

Selena terkekeh senang mendengar omelan Daniel. Tentunya ia senang karena saat ini Daniel menunjukkan reaksi bahwa dirinya memiliki perasaan padanya. "Kalau begitu, mari kita menjalin hubungan yang sesungguhnya saja," katanya dengan nada riang.

Daniel menggeleng pelan. Alasannya mengatakan semuanya dengan jujur pada Selena bukan karena ia ingin menjalin hubungan dengannya. Ia ingin Selena berpikir dengan rasional. "Selena, kamu seharusnya bisa mendapatkan pria yang lebih baik dibandingkan diriku. Aku miskin dan tidak punya apa pun untuk ditawarkan padamu. Bahkan aku tidak mampu untuk memberikan perlindungan dan kehidupan yang layak padamu di dalam pelarianmu ini."

Selena tersenyum, matanya berkilau penuh keyakinan. "Aku tidak perlu pria kaya. Kau memiliki hal lain yang kubutuhkan. Hal itu tidak lain adalah wajah tampan yang sesuai dengan seleraku, Daniel. "

"Kau tau, alasanmu itu sungguh konyol," balas Daniel lagi.

Selena terkekeh dan membalas, "Memang konyol. Tapi itulah kenyataannya. Kau memiliki wajah yang rupawan, serta hati lembut yang tidak mengabaikanku begitu saja. Mungkin kau terkesan dingin di luar, tetapi kau benar-benar memiliki hati yang rupawan seperti wajahmu. Dalam situasi sulit ini, kau tidak berniat untuk mengambil keuntungan dengan melaporkan keberadaanku pada ayahku. Ayahku pasti akan memberikan banyak uang karena berhasil membawa diriku kembali. Sebaliknya, kau malah terlibat dalam bahaya dengan melarikan diriku, seperti apa yang aku minta."

Gairah Membara Sang Pewaris (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang