🍁🍁🍁
Lalu seperti biasa juga di jam setengah dua belas, tepat tengah malam, mereka akan berkumpul di satu titik.
Ketiga puluh remaja itu melingkar, lalu akan memilih satu atau dua orang untuk mengisi di tengah sambil membawakan lagu-lagu, atau kalau ingin curhat pun bisa, mau ngelawak juga silahkan, bebas.
Untuk sekarang ada Kuroo yang duduk di tengah lalu di sampingnya ada Semi dengan gitar di pangkuan. Bahkan ada juga Suna yang keluar dari lingkaran dengan kamera menyala di tangannya untuk merekam seperti biasa.
"Sebelum nyanyi dan sebelum malam ini berakhir, ada yang mau gue sampaikan ke kalian." Perkataan Kuroo yang cukup serius meski ada senyum di wajahnya membuat seluruh anggota duduk anteng dan memusatkan mata padanya.
"Gak tau kenapa gue pengen ngomong ini sekarang, tapi ... kalian harus tau kalau gue sangat senang ada TONGKRONGAN SENDAKALA dalam hidup gue. Tongkrongan yang gue impikan bisa jadi nyata karena kalian ada."
"Guys, banyak terima kasih karena udah mau join sama kita. Mau ketawa bareng, berbagi cerita bareng, ngelakuin hal-hal gak jelas bareng."
Perkataan tulus dari sang ketua cukup untuk membuat para anggotanya tersenyum lebar, namun ada juga yang menahan tangis tiba-tiba.
"Nanti kalau kita udah pada dewasa dan sukses, kalau masih dikasih umur dan waktu, ayo kita kumpul lagi kayak gini dan di sini." Ajakan itu datang dari lubuk hati terdalam Kuroo. "Nanti kita cerita perjalanan hidup apa aja yang udah kita laluin, cerita tentang istri atau anak kita yang lucu-lucu. Terus tentang kita hari ini dan sebelumnya."
Hati mereka berdesir, hangat namun ada sedih yang ikutan juga. Alhasil yang menahan tangis jadi tambah banyak.
"TAPI JANGAN CERITA TENTANG GUE PAKAI KOSTUM BEGINI YA ANJIR!" Oikawa teriak dari tempatnya duduk. Masih pakai maid costume, dilarang dilepas sebelum pada bubar.
"SAMA GAK USAH CERITA TENTANG GUE YANG GUMOH DI KANTIN LHO!" Bokuto ikutan.
Suasana sendu tadi goyah karena mereka berdua, digantikan tawa yang membumbung tinggi saat itu.
"Ah kalian mah rusak suasana aja, gue baru mau nangis, anjir!" Atsumu dengan obat tetes mata di tangan udah siap akting, malah gak jadi.
Menambah tawa lebih besar dan lama.
Anggota inti yang lain saling menyoraki dan menimpuk sendal, Sakura yang duduk di antara mereka jadi ketawa tanpa henti.
Suna yang memutari mereka sambil merekam pun ngakak di balik kamera, kadang wajahnya nongol buat sok-sokan ngaca.
Dan Kuroo menatap mereka, tawanya yang pertama sirna dan berubah jadi senyuman hangat. Kuroo memperhatikan semua anggotanya dengan dada berdebar hebat. Semi yang ada di sebelahnya pun paham dan memberi rangkulan sederhana untuk sang ketua.
"Udah dong galaunya, kayak lagi ngucapin perpisahan aja. Meski kita anak dua belas mau lulus beberapa bulan lagi, tapi kan bukan sekarang, bjir." Tendo lagi minum susu cokelat jadi terhenti, hatinya resah gara-gara omongan ketua.
"Ampun, ketua! Hati saya gak dibuat dari seratus persen kayu jati murni, jadi gak sekuat itu!"
"Ketua, saya jadi tambah galau karena ingat mantan!"
"Saya jadi kepikiran sama HTS-an saya nih, ketua! Galaunya ikutan nambah!"
"Ketua, jangan jomblo terus. Ayo cari pacar! Kita butuh Buketua nih!"
Kuroo tambah ngakak mendengar suara lucu dari anggota-anggotanya, nada mereka serius apalagi formal, malah sok-sokan pakai 'ketua' segala, biasanya kan 'Bang' atau 'Kakak' kalau adik kelas yang manggil. Apalagi omongan mereka gak jelas jadi kemana-mana, asbun alias asal bunyi.
Lalu ada satu kalimat dari seorang perempuan, dari Sakura yang membuat semua bungkam.
"Terima kasih kembali buat ketua karena mau menciptakan tempat pulang untuk kami! TONGKRONGAN SENDAKALA indah karena ketuanya Kak Kuroo Tetsuro dan tentunya karena ada kami juga para anggotanya!"
"Paketua, Waketua dan anggota inti ... terima kasih udah jadi akar sekaligus tunas sampai kita bisa tumbuh dan merekah bersama seperti sekarang!"
Para anggota inti nyaris memeluk Sakura barengan, untung Sakura bisa menahan mereka meski Oikawa udah duluan sih meluk dari belakang karena duduknya emang di belakang Sakura. Kecolongan satu.
"Woi! Cewek satu dikerumun tujuh cowok! Mundur lo dari adek gue, jabingan!" Kuroo akhirnya keluar khodam, padahal udah wibawa tadi tuh. Gagal lah. Malah ngamuk.
Semi juga mendelik dan nyaris melempar sendalnya, kalau Suna hampir aja membanting kamera dan mendekati Sakura. Untung ada Kuroo tadi yang teriak-teriak.
Jadi sebelum ketua beneran ngamuk, tujuh cowok itu langsung duduk anteng lagi di tempatnya, meski masih cekikikan.
Kuroo berdehem, kembali masuk mode ketua. "Buat lagu yang mau dibawain malam ini gue pilih sendiri karena mau aja kita nyanyiin bareng-bareng. Iya, nyanyi bareng. Gak cuma gue sendiri." Kuroo menatap Semi yang mulai menyiapkan diri. "Gue nyanyi duluan, kalian nyusul setelahnya ya?"
"SIAAAPPP!!"
Meski belum tau lagu apa, siap aja dulu.
Petikan demi petikan dari jemari Semi pada senar gitar pun mulai terdengar, mengambil alih suasana menjadi tenang.
Lalu suara lantang namun masih merdu milik Kuroo pun mengalun.
ㅤㅤ
ㅤ
Kuroo:
"Datang akan pergi~
Lewat kan berlalu~
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisah~Awal kan berakhir~
Terbit kan tenggelam~
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisah~"
ㅤㅤ
ㅤBanyak anggota yang terkejut saat mendengar lagu yang dinyanyikan, tubuh mereka merinding ditambah angin malam yang berhembus.
Tapi saat Kuroo memberi isyarat untuk para anggotanya ikut bernyanyi, kebingungan mereka pun menghilang. Suara-suara dari ketiga puluh remaja malam itu menggelegar seolah ingin menggetarkan malam.
ㅤ
ㅤ
ㅤ
TONGKRONGAN SENDAKALA:
"Hey, sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi
Ku relakan dirimu pergi~Meskipun, ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmu~"
ㅤ
ㅤ
ㅤ
TONGKRONGAN SENDAKALA bernyanyi sekaligus menyelipkan doa lewat runtutan kata dipenuhi melodi yang keluar dari mulut masing-masing.Bahkan semua anggota yang duduk melingkar itu kompak menggerakkan badan ke kanan dan kiri, ditambah kedua tangan bergerak juga, seolah terbawa nada-nada.
Entah kenapa dari banyaknya lagu, Kuroo memilih lagu 'Sampai Jumpa' untuk dinyanyikan bersama di tengah malam ini, lagu tentang perpisahan. Apalagi setelah menuturkan segala kata dari hatinya tadi.
Kuroo hanya merasa ... memang sekarang lah waktu yang pas.
Tanpa ada yang tahu, kalau Kuroo sebenarnya menaruh curiga pada semesta.
Semesta, banyak anggota gue yang bahagia malam ini. Bisa kan kebahagiaan ini bertahan lama?
Tolong lah semesta, jangan nakal.ㅤ
ㅤ
■□■□■□■□■
ㅤ
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
Lagu 'Sampai Jumpa':
👇
ㅤ
ㅤ---
Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan, mau gak mau tugas manusia harus bersiap 🕊Salam,
zipidizi
---
KAMU SEDANG MEMBACA
TONGKRONGAN SENDAKALA
Fanfiction"Kita gak cuma anak geng motor, tapi kita bersama, jadi rumah untuk membasuh luka." - s - ! warning: • harshwords, frontal, abusive, kenakalan remaja (gak untuk ditiru) • pict from pinterest • characters from haikyuu!!