🍁🍁🍁
Ada beberapa alasan kenapa Kuroo membuat TONGKRONGAN SENDAKALA.
Pertama, Kuroo butuh tempat selain rumah sebagai pelarian saat lelah, bisa dijadikan untuk pulang sekaligus tempat untuk membawa bebas jiwanya.
Kedua, dirinya yang sering gabung bareng teman-temannya memiliki kesamaan; suka balapan motor.
Ketiga, ada luka yang ingin dipulihkan dengan canda tawa bersama mereka yang senasib.
Keempat, menambah warna dan cerita saat remaja agar bisa dikisahkan ke anak cucu di masa depan nantinya. Kuroo gak mau melepaskan begitu saja waktu-waktu untuknya membara selama masih muda. Harus ada yang bisa dikenang.
Maka bergabung lah Bokuto sebagai wakil dan yang lainnya menjadi anggota 10 inti, menjadi nyawa pertama untuk TONGKRONGAN SENDAKALA. Hingga tak lama kemudian, bergabung beberapa anggota baru yang disambut suka cita.
Dan menjadi ketua, membuat Kuroo juga punya tanggung jawab buat mengurus anggotanya. Seperti pagi ini, sebelum bel pertama berbunyi, Kuroo melangkahkan kakinya menuju kelas jurusan IPA.
"Koushi!" panggilnya.
Sugawara Koushi, lelaki bersurai abu itu berhenti saat sedikit lagi hampir sampai di pintu kelas.
"Kenapa, Kur?"
"Sakura gimana?"
"Hmm, dia gak berangkat hari ini."
"Masih dikurung?"
Koushi menghela nafas, lalu menggelengkan kepala. "Tadi pagi bokap baru ngeluarin dia dari kamar mandi, awalnya dipaksa buat berangkat sekolah tapi nyokap gak kasih izin jadi Sakura lagi istirahat di rumah sama nyokap."
Ada nafas berat juga yang keluar dari Kuroo. "Bokap lo kenapa sih, anjir? Heran gue, anak ceweknya sampai disiksa begitu. Gak bisa lapor polisi?"
"Gak tau, Kur. Gue juga bingung." Koushi memilih duduk di bangku dekat pintu kelasnya. "Satu sisi bokap emang kurang ajar banget ke Sakura, gue juga pengen lapor ke polisi. Tapi ... gue juga anaknya, ada nyokap juga yang masih butuh bokap."
"Kalau gitu cari jalan keluar secepatnya, buat Sakura. Dia gak mungkin terus-terusan digituin. Toh, Sakura nakalnya awal-awal kelas sepuluh. Udah lama. Sebelum libur kemarin aja dia udah gak kayak dulu. Harusnya bokap lo gak terlalu berlebihan, apalagi kemarin masih hari pertama di semester baru."
Koushi tahu, dia juga berpikiran hal serupa sejak kemarin seperti Kuroo. Tapi nyatanya emang gak semudah itu mencari jalan keluar.
"Kalau gue mau, pasti gue bawa Sakura tinggal di rumah gue. Tapi gue juga masih coba ingat batasan. Cuma lo harus tau ini ... gak akan gue sesabar ini lagi kalau denger Sakura dihajar bokap kalian lagi. Gue bisa beneran bawa dia sama gue, Koushi."
Keduanya beradu pandang, tak ada candaan sedikitpun di ucapan lelaki bersurai hitam tersebut.
"Thanks lo udah peduli sama adik gue, Kur. Tapi kalau lo beneran lakuin itu yang ada Sakura langsung habis di tangan bokap gue, termasuk lo. Pasti lo tau, sebahaya apa bokap gue kan?"
Kriinggg!!
Pembicaraan yang diselimuti atmosfer tegang itu akhirnya pecah, Koushi pamit pergi memasuki kelasnya. Begitu juga Kuroo yang menyusuri lorong lagi, menuju lorong jurusan IPS dan kelasnya.
Saat pikirannya malah dipenuhi perkataan Koushi.
"Gak nyangka gue, padahal Koushi selembut itu tapi bokapnya kayak titisan setan."
Tentang seluk-beluk keluarga Sugawara, sebenarnya Kuroo gak tau apa-apa. Cuma satu hal yang dia tau, bahwa kepala keluarga itu pernah terlibat tindakan kriminal dulu beberapa tahun yang lalu, sikapnya dikenal keras dan menakutkan. Kuroo tau dari siapa? Beritanya sempat gempar di masanya. Bukan cuma Kuroo saja yang tau hal itu jadinya, banyak orang.
Hanya sebatas itu, Kuroo meski sudah kenal dengan Koushi dan Sakura sejak SD tapi cuma jadi teman Koushi dan sosok kakak lain untuk Sakura sekaligus partner latihan bela diri. Kuroo tak mengorek apapun tentang keluarga itu lebih jauh.
"Apa coba gue cari tau ya soal keluarga mereka? Gak nyaman banget gue lama-lama kalau denger Sakura disiksa terus."
Membulatkan tekad, pembahasan ini akan dia sampaikan nanti bersama teman-temannya. Bukan hanya karena sebagai ketua tongkrongan, tapi juga sebagai seorang kakak yang ingin membantu adik perempuannya.
ㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ■□■□■□■□■
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤ
ㅤㅤ---
Kurtet mode serius ga ada obeng 🫠❤️🔥Salam,
zipidizi
---
KAMU SEDANG MEMBACA
TONGKRONGAN SENDAKALA
Fiksi Penggemar"Kita gak cuma anak geng motor, tapi kita bersama, jadi rumah untuk membasuh luka." - s - ! warning: • harshwords, frontal, abusive, kenakalan remaja (gak untuk ditiru) • pict from pinterest • characters from haikyuu!!