Part 40 - Pergi

96 18 2
                                    

Selamat membaca:)

PART 40 - PERGI

Abi menggeret kopernya berjalan masuk ke bandara dengan diantar oleh keluarganya. Deva, Rania, Angga, Anin, Wina dan juga Nata ikut ke bandara untuk mengantar kepergiannya ke Aussie, Shaka memang tidak ikut karena laki-laki itu sekolah. Anin dan Angga memilih ikut karena memang masih diskors oleh pihak sekolah.

Abi berbalik dan menatap seluruh keluarganya dengan senyum kecil. Ia mencium punggung tangan Deva lalu memeluk papanya tersebut. Membiarkan Deva mengelus punggung dan mencium keningnya.

"Hati-hati ya mas, kabarin papa kalau udah sampe."

Abi kemudian mengangguk dan bergeser untuk mencium punggung tangan Rania. Wanita itu kemudian memeluk dan mencium seluruh wajahnya. "Hati-hati ya mas, inget pesen mama."

Abi kemudian mengangguk dan beralih mencium punggung tangan Wina dan Nata secara bergantian. Keduanya juga tak lupa memeluk Abi dengan erat. Bahkan Wina sempat meneteskan air mata saat memeluk keponakan yang ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Hati-hati ya Bi, kabarin mami terus selama disana. Nanti pas libur semester mami sama papi nyusul kesana."

Abi kemudian mengangguk dan beralih untuk memeluk Nata sebentar. "Kabarin papi kalau ada apa-apa." pesan laki-laki itu.

Abi kemudian mengangguk dan belum sempat tubuhnya bergeser, tiba-tiba saja Anin sudah menubruk tubuhnya dan memeluknya dengan erat. Tak lupa isakan lirih gadis itu juga terdengar di telinga Abi.

"Adek hati-hati di rumah. Nurut sama papa mama sama abang. Kalo ada apa-apa telpon mas ya dek." pesan Abi.

"Adek bakal kangen mas." cicit Anin pelan.

"Iya mas nanti bakal sering-sering ngabarin biar adek nggak kangen."

Anin kemudian melepas pelukannya dan menyingkir sedikit jauh dari Abi. Angga yang mengerti situasi segera mendekat dan melakukan tos seperti yang biasa ia lakukan dengan Abi dan memeluk kakaknya dengan singkat.

"Hati-hati mas." pesan Angga.

"Titip rumah ya bang." ujar Abi.

Angga kemudian mengangguk dan membiarkan Abi menjangkau koper dan bawaan lainnya lalu berjalan meninggalkan rombongan keluarga mereka dengan melambaikan tangan dan senyum lebar. Dua jam lagi pesawatnya akan segera landing, Abi harus segera check-in.

Setelah melakukan check-in dan pengecekan oleh petugas keamanan, Abi berjalan menuju pintu keberangkatan yang sudah ada di boarding pass miliknya. Laki-laki itu berjalan dengan santai dan setelah pemberitahuan untuk masuk ke pesawat terdengar, ia berjalan masuk ke dalam pesawat dan duduk di nomor kursi yang sesuai dengan tiketnya.

Abi terdiam dan menatap ke arah jendela yang ada di sebelah kirinya. Sebentar lagi ia akan memulai kehidupan yang baru, begitu banyak rencana yang sudah ia persiapan setelah sampai di Aussie nanti.

Mata Abi berkaca ketika ia kembali teringat bahwa selepas ini ia akan benar-benar pergi jauh dari rumah yang ia tempati belasan tahun lamanya. Ada rasa sedih di sudut hatinya ketika mengingat bahwa ia hanya akan bertatap muka dengan anggota keluarganya melalui video call, ia tidak bisa memeluk papa, mama, papi, mami, dan juga adik-adiknya.

Abi kemudian menghela napas dan berusaha untuk menenangkan diri. Ia tidak boleh menangis atau merasa sedih. Ini semua adalah pilihannya, tidak ada yang perlu disesali atau ditangisi. Abi berangkat dengan membawa restu dan harapan dari keluarga besarnya. Dan yang harus Abi lakukan adalah melakukan yang terbaik, melakukan semua yang ia bisa untuk mewujudkan mimpinya.

Ting!!

Ponsel Abi berbunyi tanda ada pesan yang masuk. Abi membuka aplikasi pesan dan mendapati pesan yang ternyata dikirimkan oleh Angga. Abi tersenyum, sekarang ia benar-benar merasa lega. Abi menetapkan pandangannya ke depan dengan senyuman yang terus terukir di bibirnya. Ia menatap hamparan kota Jakarta yang terlihat dari atas awan.

Selamat tinggal Jakarta, semoga semesta mempertemukan kita lagi di momen terbaik.

END

Haloooooo✨🤍

Akhirnya book ini end juga, dan ini adalah ending yang memang udah aku rencanakan. Semoga tidak mengecewakan dan semoga temen-temen suka ya dengan part ini🤍✨

Dan yang kedua aku ucapin terimakasih sebanyak-banyaknya buat temen-temen yang udah baca dari part satu sampai part terakhir ini, terimakasih juga yang udah ninggalin jejak di book ini. Terimakasih untuk 8,88k pembaca dan 682 vote dari kalian🤍. Terimakasih sudah membersamai dari awal sampai akhir ya✨🤍

Dan yang terakhir, aku mau ngucapin maaf yang sebesar-besarnya kalau dalam penulisan book ini ada hal yang kurang berkenan di hati temen-temen pembaca. Atau ada hal-hal yang luput dari aku, aku mohon maaf ya🙏

Cerita ini masih jauh dari kata sempurna dan aku harap temen-temen mau memberikan kritik atau saran buat aku yaa🤍

Kemungkinan juga aku bakal upload part bonus (tapi jangan ditungguin wkwkwkwk) tapi masih belum tau kapan aku upload dan belum tau juga nanti bakal aku up di wattpad atau di tiktok. Mengingat aku yang udah semester agak tua dan ngajar juga, jadi aku usahain tetep nulis di sela kesibukan aku. Semoga kita masih bisa jadi temen oren ya gais🤍🤍🤍✨✨✨

Oh iya, ini chat dari abang yang dikirim ke mas Abi hehe. Sengaja aku taruh di part terakhiiirrr. Semoga sukaa. See youu🤍✨

 See youu🤍✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love,

Esteh
18 Agustus 2024

OUR FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang