Note : ini timelinenya mundur ya, jadi pas Anin masih umur 6 tahun, Angga 7 tahun, dan Abi 11 tahun. Jadi pas mereka masih pada bocil. Semoga nggak bingung ya.
Selamat membaca:)
PART 17 - KETIKA ADEK NGGAK MAU SHARING
"Assalamu'alaikum" salam Anin dan Angga secara bersamaan.
Angga dan Anin yang baru saja pulang sekolah segera menuju kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri. Jam masih menunjukkan pukul dua belas siang ketika keduanya baru saja pulang dari sekolah.
Angga menuruni tangga diikuti oleh Anin yang ada di belakangnya. Keduanya menuju meja makan dan segera duduk untuk menunggu sepiring nasi hangat dengan lauk nugget ayam kesukaan mereka.
"Abang, nanti temenin adek belajar ya."
Permintaan gadis kecil berumur enam tahun itu hanya dibalas anggukan dari sang kakak. Keduanya lalu makan dengan tenang setelah Rania mengangsurkan dua piring berisi nasi hangat dan beberapa potong nugget ayam. Namun ketenangan itu ternyata tidak berlangsung lama ketika Angga mengambil dua buah nugget milik sang adik. Hal ini sontak membuat Anin merengek kesal.
"Iihhhhh abaannggg." rengek Anin.
"Punya abang udah habis." ujar Angga beralasan.
"Tapi itu punya adekkkk."
"Abang kan minta. Adek harus sharing sama abang."
"Balikin nggak?!"
"Abang laper dek."
"Balikin!!"
"Ih enggak."
"Balikin nggak?!"
"Enggak!!"
"Balikin!!"
Anin berteriak karena kesal nuggetnya tidak dikembalikan juga oleh sang kakak. Anin yang kesal pun mendorong piringnya hingga jatuh dan pecah.
Pyarrr
Melihat piring yang pecah dan isinya berserakan membuat Anin menangis. Ia kesal karena nuggetnya diambil dan sekarang ia takut dimarahi oleh sang ibu. Angga yang mendengar suara tangisan Anin seketika berdecak kesal. Ia merasa marah karena Anin sampai memecahkan piring hanya karena tidak mau berbagi nugget dengannya.
"Ck, berisik!!"
Angga yang kesal langsung memukul kepala Anin dengan kepalan tangannya. Rania yang mendengar suara tangisan Anin segera menghampiri kedua anaknya. Dan begitu Rania tiba di sana, keadaan sudah kacau dimana Anin menangis keras dan disampingnya ada banyak pecahan piring milik gadis itu. Rania mendekat dan merangkum wajah Anin dengan kedua tangannya. Diusapnya lelehan air mata yang mengalir di kedua pipi gembil gadis kecil itu.
"Kenapa dek?" tanya Rania pelan.
"Abang maaa."
"Abang kenapa?"
"Abang nggak ngapa-ngapain ma, adek yang jatohin piringnya sendiri." ujar Angga membela diri.
"Abang pukul adek maa. Kepala adek sakit." isak Anin pelan.
Rania yang mendengar ucapan Anin seketika kaget, ia mengelus pelan sisi kepala Anin. Ia menyibak poni di dahi sang anak dan seketika Rania terkejut karena mendapati kening Anin yang memerah. Ia kemudian beralih menatap Angga.
"Abang yang pukul adek?" tanya Rania tegas.
"Abang cuma-"
"Abang yang pukul adek?" tanya Rania lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR FAMILY!! [END]
Fanfiction[END] Sequel dari book "We Are Family!!" Bisa dibaca terpisah tapi lebih baik baca We Are Family dulu<3 ___________________________________________ "Anaknya jangan ditendang dong" "Kamu banyak-banyak jajan dong. Nggak usah hemat-hemat, uang mama s...