Part 26 - Berkumpul

118 12 3
                                    

Selamat membaca:)

PART 26 - BERKUMPUL

Abi sampai di rumah saat jam hampir menunjukkan pukul dua siang. Memasuki pekarangan rumah, Abi tersenyum karena melihat mobil milik Nata yang terparkir di depan rumah. Setelah memarkirkan mobil, Abi segera mengambil beberapa paper bag berisi kue-kue manis dan beberapa jajanan kesukaan keluarganya.

"Assalamu'alaikum." ujar Abi.

"MAS ABIIIIII." Anin berlari kencang dan memeluk tubuh sang kakak, Abi sampai terhuyung dan beberapa paper bag dari tangannya terlepas begitu saja.

"Pelan-pelan dek."

"Jajan adek manaaaaaa." rengek Anin.

"Itu di paper bag semua." sahut Abi pelan.

Tak berselang lama Angga datang dan meraih tangan Abi untuk ia salami, masih dalam posisi Abi yang memeluk Anin.

"Mango sticky rice nya ada di paper bag yang item bang." sahut Abi.

"Makasih mas." Angga mengangguk senang lalu ia meraih paper bag yang berjatuhan dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Adek kangen tau." ujar Anin manja.

"Iya ini kan mas udah pulang. Mami sama papi mana dek?" ujar Abi melepas pelukan.

"Di dalem, lagi pada makan siang."

Abi mengangguk kemudian mengajak Anin ke ruang makan. Setelahnya Abi menyalami Nata, Wina, Rania, dan juga Deva. Dan Wina yang melihat kedatangan Abi segera menarik laki-laki itu untuk duduk di sampingnya.

"Mas ayok makan, ini mami bawain sop buntut." ujar Wina sambil menyendokkan nasi ke piring milik Abi. Abi hanya tersenyum dan menerima piring dari Wina.

"Dari Bandung jam berapa mas?" tanya Shaka.

"Jam sebelas lebih hampir setengah dua belas kayaknya. Tapi jalan nggak terlalu macet sih kak, jadi agak cepet." sahut Abi. Shaka kemudian mengangguk dan melanjutkan acara makannya.

"Abis ini abang udah nggak latihan basket lagi bang?" tanya Nata pada Angga.

"Enggak pi, abang nemenin tim yang latihan buat turnamen bulan depan. Cuma nemenin aja, abang nggak ikut turnamen yang ini karena kemaren udah." jawab Angga. Mendengar jawaban Angga, Anin seketika menatap Angga dengan kening berkerut.

"Adek pulang sama abang dong?" mendengar ucapan Anin, Angga langsung menghentikan kunyahannya dan menatap Anin dengan sengit.

"Ya iyalah, emang lu mau pulang sama siapa." sewot Angga.

"Gue cuman tanya!! Biasa aja ngomongnya." kesal Anin mencubit lengan Angga.

"Aarrgghhh, pa liat nih pa si Anin main fisik pa." adu Angga.

"Wes ndak usah ribut." Anin segera melepas cubitannya karena mendengar ucapan Rania.

"Heran deh, kalo deket ribut mulu tapi kalo jauhan kangen." sindir Shaka.

"Dih, kangen? Mana ada." sewot Angga.

"Halah gengsi." cibir Shaka. Angga hanya mendengus dan kembali makan dengan tenang.

"Abang, abis makan main basket yuk sama papi." ajak Nata tiba-tiba.

"Panas-panas begini pi?" heran Angga.

"Halah masa anak cowok takut kepanasan."

Angga menghela napas kemudian mengangguk. Ia yang sudah selesai makan langsung membereskan piringnya dan berlalu menuju dapur untuk cuci piring. Setelahnya ia hendak menuju ke lantai dua dan ia berhenti sejenak ketika melewati ruang makan.

OUR FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang